[Follow dulu sebelum baca]
Kisah ini menceritakan tentang seorang Rose dengan kehidupan barunya setelah menikah.
Tentang Jaehyun lelaki yang jatuh cinta dengan seorang gadis saat pertama mendengar lantunan ayat suci yang dibaca gadis tersebut.
Perte...
Jangan lupa untuk follow sebelum baca dan jangan lupa untuk vote dan komen. Terimakasih ✨
. .
Selamat membaca
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah persalinan selesai, Rose beserta anaknya dibawa ke ruang inap kembali. Dirinya mungkin membutuhkan waktu sekitar 4 hari untuk dirawat agar lebih cepat pemulihannya.
"Cucu Oma ganteng banget" Ucap Dara yang tengah menggendong anak Jaehyun.
"Iya dong, bibit unggul gitu" sahut Jesicca.
Ruang rawat Rose sangat ramai. Teman-temannya pada datang saat tahu bahwa Rose melahirkan, tak lupa juga Jaemin yang turut hadir disana.
"Bunda, pasti ponakan aku mirip sama aku kan??" Tanya Jaemin.
"Etdah nih bocah, mon maap nih Jaem yang bapak nya bayi kan Jaehyun kok malah mirip lo, ngadi-ngadi sih" sahut Mingyu.
"Lah kan gue sama mas Jae satu gen, ya berarti bisa aja dong muka si debay mirip gue" bela Jaemin.
Rose terkekeh melihat adek iparnya ini. Suasana diruang inap ini sangat lah hangat dengan candaan yang terus terlontar kan.
"Masih sakit Humairah?" Tanya Jaehyun yang duduk disamping Rose. Dirinya tak menghiraukan perseteruan perihal kemiripan wajah anaknya.
"Apanya yang sakit?" Rose bertanya balik kepada Jaehyun.
"Itu... Yang dibawah" Jaehyun menunjukkan deretan giginya.
"Ya Allah kirain apa tadi. Ya sakit lah Maas.. dijahit lhoo"
"Aku yang dengernya aja silu lho, gimana kamu yang ngerasain" Jaehyun mendelik ngeri.
"Demi dedek mas"
Ruang inap semakin ribut. Kali ini pelakunya bukan lagi Jaemin melainkan para teman mereka. Anak Jaehyun yang masih berada di gendongan Dara hanya anteng tak perduli dengan sekitarnya yang ribut.
"Anak Jaehyun gemoooy" puji Chaeyeon yang duduk tak jauh dari Dara.
"Iya lah, pake gaya yang mantep masalahnya" celetuk Bambam.
