3

948 65 1
                                    

Elea dan keluarganya tiba di mansion. Setelah Elea dirawat 3 hari pasca terbangun dari komanya, elea langsung ngotot pulang ke rumah. Karena dia udah ngga sabar ngedrama xixi. Elea tertawa licik saat menatap pintu mansion keluarga Diskandra.

Gadis mungil memakai hoodie biru laut kebesaran sampai ke lututnya itu terlihat seperti boneka hidup. Rambut coklat pendek tergerai dengan poni yang semakin menambah kadar keimutannya. Apalagi dengan bando biru di rambutnya. Matanya mengerjap lucu saat berada di ruang tamu dan ditatap banyak pasang mata. Semua orang terkejut melihat gadis itu.

"Dad Mom, kalian bawa anak siapa ini? " tanya Elvan.  Dia tidak tahan melihat gadis itu mengerjap lucu, bibir semerah cherry itu sedang sibuk menjilat permen coklat, menghiraukan semua orang yang menatap gemas dirinya. Ya dia Elea.

"Mommy adopsi anak SD ya? " tanya Eleo. Dirinya sebenarnya tidak tahan untuk menerjang gadis itu. Lalu mengecup seluruh wajahnya. Lihatlah pipi chubby yang hampir tumpah itu, bergerak kesana kemari dengan semburat merah muda yang alami. Sempurna.

Sedangkan yang lain masih menampakkan muka cengonya.

"Dia adek kamu. Eleanza. Masa lupa sih? " ucap mommy sambil mengecup pipi Elea. Sang empu hanya menatap polos sang mommy. Elea beringsut sembunyi ke belakang Daddy nya, hanya kepalanya yang menyembul karena ingin melihat situasi di depannya, dengan kepala dimiringkan, Elea bertanya "Daddy siapa mereka?" Elea bertanya dengan suara lembutnya. Semua yang mendengarkan tiba-tiba berdesir hatinya. Dengan keterkejutan yang penuh, mereka menatap intens Elea. Bagaimana bisa berubah sedrastis itu. Gadis menor dengan pakaian ketat berubah menjadi putri kecil menggemaskan.

"APAAAA?! YANG BENER INI MAK LAMPIRR ITU?! " Eleo berteriak membuat semua orang berjengit. Terkejut mendengar pekikan suara yang tiba-tiba itu.

"Iya dia putri kecil Daddy. Little girl Eleanza. Dan jangan memanggil kesayangan saya dengan sebutan itu. Elvan dan Leo, Daddy peringatkan, jangan sakiti Lea lagi, memaki atau bahkan main fisik. Kalau sampai Daddy tau, kalian akan habis di tangan saya. Termasuk teman-temanmu itu. " Daddy Eza menatap tajam kedua putranya dan teman-temannya. Elea tersenyum miring mendengarnya.

Ucapan tegas dan penuh penekanan itu membuat suasana mencekam. Semua orang menelan ludahnya susah payah. Karena mereka tau ucapan itu adalah peringatan keras yang tak dapat diabaikan.

Elvan, Leo,  dan Arga dkk hanya bisa mengangguk serempak.

"Daddy Mommy, mereka siapa? Ishh daritadi Lea tanya tidak dijawab." Elea menggerutu dan mencebikkan bibirnya.

Imuttt - batin Arga

Adek gue kenapa jadi semenggemaskan ini - batin Elvan

Pengen ngarungin kembaran sendiri -batin Eleo

mine - batin seseorang

"Baik sayang, mommy jelaskan mulai dari kanan, dia kakak ketigamu Elvan, lalu kembaranmu Eleo, sebelahnya itu tunangan kamu yaitu Arga, setelah itu teman abangmu yang lain Kenan, Vano, Kevin,  dan Alex." Mommy menjelaskan dengan lancar. Tentunya ia hafal karena hampir setiap hari putranya membawa teman-temannya itu ke rumah.

"WAHHHH! GANTENGG SEMUAAAA! HALOOO KAKAK-KAKAK, NAMA LEA ITU ELEANZA SHAQUEENA DISKANDRA. PANGGIL AJA ELEA. MAAF SEBELUMNYA LEA LUPA,  KARENA LEA ANEMIA KATA MOMMY HEHE" ucap Elea dengan antusias dan mata berbinar melihat semua orang di depannya. Khas anak kecil yang polos.

"Anemia?" tanya Kevin bingung. Menoleh ke kanan kirinya bertanya. 

"Amnesia. " jawab Kenan singkat. Semua orang terkejut melihat Kenan berbicara. Karena Kenan cenderung dingin, acuh, dan jarang berbicara. Tiba-tiba menjawab pertanyaan sepele Kevin tentang ucapan Elea.

Sedangkan Elea menatap Kenan dengan wajah berbinar. Lalu berlari menuju Kenan.

"KAK KENAN, HALOOOO, GANTENGG BANGETTT SIHHH, MAU JADI TEMAN ELEA NGGAK? " lagi-lagi Elea berteriak antusias dan langsung memeluk Kenan. Dan dengan tampang polosnya dia melepas pelukannya dan mengerjap lucu menatap Kenan. Tanpa tau jantung Kenan berpacu cepat dengan tubuhnya yang kaku. Sedangkan yang lain menatap syok. Menunggu kemarahan Kenan yang biasanya tidak suka disentuh sembarangan.

Tapi sepertinya itu tidak terjadi, karena yang mereka lihat malah senyum tipis Kenan.

"Ya." ucap Kenan singkat sambil mengusap puncak kepala Elea. Langsung saja Elea berteriak kegirangan.

gantengan juga Kenan, kenapa Elea dulu malah ngejar Arga sih. Batin Chelsea aka Elea.

Elea berakting seolah tidak tau apa-apa yang terjadi antara dirinya dan semua orang di depannya ini sebelumnya. Bersikap polos dan ceria untuk memikat semua orang di depannya agar segera berada di pihaknya secara perlahan dan meninggalkan si wanita licik, Diananjing.

Ck, omong omong Elea bersyukur wanita itu tidak berada disini sekarang. Lalu dia mengedarkan pandangannya dan menatap kedua abangnya.

"Abang Elvan kenapa ngga datang jenguk Lea sih?"
Elea bertanya dengan polos dan mengerucutkan bibirnya. Memalingkan wajahnya dan bersendekap dada sambil duduk di pangkuan Elvan tiba-tiba. Sang empu malah terkejut dan reflek merangkul pinggang Elea. Semakin dibuat terkejut kenapa dia malah melakukan ini, biasanya jika Elea berdekatan dengannya, ia langsung mendorongnya. Tapi entah kenapa sekarang Elvan malah ingin selalu dekat dengan adek perempuan satu-satunya ini.

"Hm maaf dek. " hanya itu yang dapat Elvan katakan di sela keterkejutannya. Lalu mengecup pipi Elea karena sedari tadi ia tidak kuat melihat pipi gembul itu. Elea hanya mengangguk dan tersenyum lucu. Kemudian beralih menatap kembarannya.

"Xixixi halo twins. Muka kita sangat sama. Leo seperti Lea versi laki-laki. " ucap Elea sambil terkikik lalu memeluk Eleo. Yang membuat Eleo langsung tertegun. Merasakan kehangatan dan kenyamanan dengan sangat. Lalu tangannya membalas pelukan Elea dengan erat. Seolah tak ingin melepaskannya. Walau begitu mereka kembar, sejak dalam kandungan mereka selalu bersama, ikatan batinnya sangat kuat. Dan Eleo tidak menampik kebenaran itu. Walaupun beberapa bulan terakhir hubungan keduanya tidak baik. Karena wanita licik itu tanpa disadari.

"Elea sayang, ayo ke kamar,  waktunya kamu istirahat. " ajak mommy. Lalu Elea beranjak dari pelukan kembarannya. Eleo melepasnya dengan tak rela.

Elea menggandeng mommy nya lalu menoleh ke sekelompok lelaki di sofa.

"DADAHH SEMUAAA, ELEA BOBO DULU YAAAA. " ucap Elea sambil melambaikan tangannya. Yang ditanggapi dengan senyuman dan anggukan oleh mereka semua yang disana. Sejenak mereka melupakan semua kejadian sebelum Elea jatuh dari rooftop.

Di sisi lain, Elea yang sudah sampai di kamarnya langsung merebahkan dirinya. Menghela nafas pelan sambil menatap langit kamarnya.

"drama yang melelahkan" batin Elea.

Dirinya harus menyiapkan banyak rencana untuk membasmi para hama.

Huft, tapi semua bisa Queen lakukan dengan mudah.

Setelah itu Elea menampilkan senyum smirknya.

Tbc

Transmigrasi ChelseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang