2. Dia tampan, tapi bukan Indomie!

2.7K 431 78
                                    

Setelah drama tadi pagi, akhirnya Kyan sampai juga di Hililo Company atau bisa disebut perusahaan mobil Galaxy. Jujur saja gadis itu baru mendengar ada sebuah mobil dengan merk Galaxy, namun dia memilih tidak peduli karena ini bukan lagi dunia nya.

"Good morning everyone, how are you? I hope everything is fine, baiklah kita akan segera memulai rapatnya. Apa semua sudah lengkap?"

Pembukaan yang cukup baik, menurut Kyan. Hei, ingatlah bahwa dia hanya gadis berusia 17 tahun nun berkat ingatan Kyan asli dan kepintarannya saat ini membuat semuanya terasa jauh lebih muda.

"Good morning too Miss Boss, all is well and has been completed." Balasan itu membuat Kyan mengulas senyum tipis, gadis itu berjalan menuju kursi pemimpin dan duduk disana dengan elegan.

"Jadi, apa bisa kita mulai sekarang?" tanya Kyan lagi.

"Sorry, Miss Boss. Tetapi utusan dari Morega Company belum datang, apa anda bisa meluangkan waktu untuk menunggu nya sedikit lagi?" pertanyaan dengan nada hati-hati itu berasal dari Noah, sekertaris pribadi milik Veron.

Tentu saja Kyan mengetahui hal itu dari sistem.

"Oh, tentu saja. Saya tidak merasa keberatan," balas Kyan dengan senyum bisnis.

Menunggu orang yang katanya utusan dari Morega Company itu, Kyan memilih untuk membuka tab nya, mengecek kembali materi yang akan di bahas hari ini.

'Wtf?! Kerja sama dalam jangka 2 tahun? Jadi gue akan terus ketemu sama om Veron?!' batin Kyan mengetahui hal tersebut.

"Ehem, maaf saya terlambat." Suara berat dengan sedikit serak itu mengalihkan perhatian Kyan.

Mata cantik nya menatap ke arah depan, dimana seorang pria tampan berdiri dengan wajah datar.

'Kau pikir aku tertarik? Oh, tidak!'

"It's okay, silahkan duduk."

Rapat di mulai dengan asisten Kyan yang menjelaskan, gadis itu mengamati dengan serius seperti dia telah biasa berada di situasi seperti ini. Mungkin saja pembawaan dari tubuh yang dia tempati, kan?

Tanpa Kyan sadari, Veron diam-diam mengamatinya. Mengetahui bahwa tidak ada reaksi berlebihan dari mantan istri nya itu, entah kenapa Veron merasa ada sedikit rasa kecewa.

__________WTF! GUE JANDA?!__________

Dua jam berlalu, rapat selesai dengan lancar tanpa ada hambatan berarti. Kyan menatap satu persatu koleganya yang pergi meninggalkan ruangan rapat, buru-buru gadis itu mengamati barang-barang nya juga.

Tanpa dirinya sadari bahwa ada satu orang lagi yang belum pergi dari sana, ya Veron. Kini dua orang dengan status mantan suami-istri itu berada dalam satu ruangan yang sama.

"Kyan," panggil Veron.

Gadis yang merasa dirinya terpanggil mendongak, menatap pria tampan yang berdiri tepat di depannya. Mengangkat satu alis, gadis itu bertanya dengan nada angkuh, "Ada apa Tuan Morega? Apa ada yang mengganjal dari rapat tadi?"

"Tidak, aku tidak ingin membahas tentang rapat. Aku hanya-"

"Berhenti mengatakan hal yang tidak penting, Tuan. Kau tau bukan bahwa aku adalah orang sibuk? Jadi, bisa kah kau menghentikan kebiasaan buruk mu yang satu ini?" tanya Kyan dengan senyum manis.

"Kyan, aku hanya ingin minta ma-"

"Ya, aku menerimanya. Jadi bisa kah aku pergi sekarang? Pekerjaan ku belum selesai, Tuan."

Tanpa basa-basi gadis itu melangkah pergi dengan tas tangan serta laptop di tangannya. Lima langkah berlalu, gadis itu berbalik menatap Veron dengan senyum tipis.

"Kau tau Veron? Kau sangat tampan, sayang nya kau bukan Indomie."

Veron mengerutkan dahi bingung mendengar kata terakhir dari mantan istrinya. Bukan Indomie? Apakah Indomie adalah kekasih baru mantan istrinya? Setampan apa pria itu sampai membuat mantan istrinya itu tidak perduli pada atensinya lagi?!

Tut ...

|Ada apa, Tuan?|

"Cari tau tentang pria bernama Indomie, bawah dia ke ruangan khusus di mansion ku," ujar Veron setelah itu mematikan sambungan telepon tanpa menunggu balasan dari orang di seberang sana.

"Lihat saja kau Indomie, akan ku buat kau menjauh dari Kyan-ku."

Disisi lain kini Kyan sedang berada di ruang kerjanya, menatap layar laptop dengan serius, bahkan sesekali memperbaiki kacamata kotak yang melorot.

Bukan karena hidungnya yang tidak mancung, hanya saja karena tubuhnya yang tinggi membuat Kyan harus menunduk untuk melihat layar laptop hal itu menyebabkan kacamatanya ikut melorot.

"Hah, jadi dia adalah om Veron? Apa semua pemeran utama dalam novel setampan itu? Aku tadi bahkan hampir kehilangan kendali, apalagi Tante Kyan sangat mencintai mantan suaminya itu. Untung saja aku tidak, ya karena aku hanya mencintai kasur di dunia ini. Setidaknya sampai aku menemukan tujuan hidup yang lain," ujar gadis itu sambil mengusap-usap dagunya.

Matanya yang tajam memicing, lalu mengambil telepon kantor untuk menghubungi resepsionis.

Tut ...

|Ada yang bisa saya bantu, Miss Boss?|

"Ya, aku baru saja memesan sebuah makanan. Jika paket ku telah sampai, bisa kah kau menolongku dengan membawa itu ke ruangan ku?" Kyan menatap ke arah luar jendela, mengamati tinggi dari gedung-gedung pencakar langit.

|Tentu saja, Miss Boss. Perintah akan saya laksanakan.|

"Baguslah, dan terima kasih." Kyan menutup teleponnya, lalu kembali mengamati pemandangan di luar.

"Gedung ini berlantai tiga puluh, dan aku berada di lantai 29, lantai 30 adalah ruangan khusus yang di desain seperti rumah. Tentu saja itu milik Nyonya Hililo yang artinya adalah milik Ibu Tante Kyan. Apakah Tuan Hililo secinta itu pada istrinya? Kenapa om Veron tidak seperti itu, sih?" Dahi gadis itu mengerut, namun kemudian dia menggelengkan kepalanya.

"Ah, aku lupa. Sistem, tolong tunjukan data diri pemeran utama pria."

[Sistem pikir, Tuan melupakan sistem (emoji terharu)]

"Jangan lebay, kau tau sekarang aku adalah wanita karir. Berbeda dengan dulu yang hanya jadi Ratu Rebahan."

[Baik Tuan, permintaan di proses.

Biodata di proses ....

Nama : Gaveron Clandestine Morega
Umur : 26th
Status : Pemeran utama pria, CEO
Keterampilan : Multitalenta
Ketampanan : 78%
Kepintaran : 99+%
Aura : 80%
Aset : Tidak diketahui]

"Sebentar! Kenapa dia terlalu sempurna?! Dan apa-apaan itu?! Kenapa aset nya tidak di ketahui?" tanya Kyan dengan ekspresi marah. Bahkan gadis itu sudah bangkit dari duduk santainya.

[Tuan, itu terjadi karena ... karena, Tuan sep-]

Tok ... Tok ... Tok ...

[(Membatin) Sistem berpikir akan mati saat ini juga, ternyata tidak. Terima kasih pada siapapun itu.]

"Masuklah," ujar Kyan dengan wajah memerah.

Ceklek.

"Miss Boss, pesanan anda sudah sampai."

Mendengar itu seketika Kyan berbalik, "Taruh lah di meja," ujar Kyan.

"Saya permisi, Miss Boss."

"Ya."

Setelah melihat kepergian resepsionis tersebut, mata Kyan kembali menajam.

"Kali ini kau selamat, sistem."

Meluapkan hal tadi, Kyan berjalan menuju meja mengambil pesanan nya.

"Dari dulu aku sangat suka makan kentang goreng dari Bcd, tak ku sangka ternyata di sini juga ada." Gadis itu membuka paket makanan nya.

"Sebentar, kenapa aku tidak lagi menggunakan gue-lo?" tanya Kyan entah pada siapa.

KYAN WORLD ||Hiatus||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang