Cling!
Sinar terang mengelilingi Kyan, membuat gadis itu menutup matanya. Kyan segera membuka mata saat merasa bahwa sinar terang tadi telah menghilang.
"Eh? Dimana ini?" tanya Kyan entah pada siapa.
Saat ini dirinya berada di sebuah taman yang ramai pengunjung, kepalanya menoleh kesana-kemari menantikan seseorang yang sekiranya akan menjelaskan keadaan nya.
[Ini adalah paket liburan yang saya maksud, Nona. Saat ini Nona berada di dalam tubuh gadis remaja berusia 17 tahun. Namanya adalah Kanaya Tabitha, gadis yang tinggal di panti asuhan.
Kana berada di jenjang Senior High School kelas 12, memiliki dua orang teman yang saat ini sedang pergi membeli makanan.
Kana berada di sini atas ajakan kedua temannya.]
Penjelasan dari sistem membuat Kyan mengerti, saat ini dia bertransmigrasi lagi. Namun hanya dalam sekedar liburan, bukan untuk selamanya seperti dia yang menjadi Kyan.
"Baiklah, jadi namaku Kana, iya kan?" tanya Kyan pada sistem.
[Benar, Nona!]
"KANA!"
Teriakan itu mengalihkan pandangan Kana, gadis itu melihat ada dua orang gadis cantik yang datang menghampirinya dengan makanan di tangan mereka.
Ah, teman dari Kana asli.
Kana sontak mengulas senyum tipis, lalu menganggukan kepala.
"Gue minta maaf nih, kelamaan. Abis si siput satu masih nempel sama pohonnya," ujar salah satu gadis yang tadi berteriak memanggil nama Kana.
Gadis itu mengerjapkan mata, "Siput? Pohon?" tanya Kana tidak mengerti.
"Ah, maksud gue si Evelyn, dia kan suka nempel sama Kaenzo," sahut gadis itu menjelaskan.
"Oh, baiklah. Tidak apa-apa," ujar Kana terkekeh dengan mata yang menyipit.
"Tapi kok, lo kaku banget ngomongnya? Jangan-jangan ...," ujar gadis itu menggantung, matanya melirik ke arah Evelyn yang juga menatapnya.
"KANA KERASUKAN!"
__________WTF! GUE JANDA?!__________
Setelah mengalami kejadian yang lumayan heboh tadi, kini ketiga gadis itu sedang duduk di bangku. Mereka berada di sebuah cafe yang 'katanya' sedang terkenal sampai-sampai ada beberapa pelanggan yang tidak kebagian tempat.
Untung saja dengan kekuatan Kalesa, gadis dengan suara cempreng itu, mereka bertiga mendapatkan tempat duduk.
Meski berada di pojokan yang dominan untuk laki-laki.
Bayangkan saja meja mereka berada di samping dinding kaca, lalu disebelah mereka para cowok, depan cowok dan belakang cowok.
Untung saja Kyan bisa tetap kalem. Berbeda dengan Kyan yang kalem, dan Evelyn yang menatap tidak peduli, Kalesa dengan centil mengedipkan mata bahkan menggoda cowok-cowok tampan itu.
"Piwit, cowok. Kenalan dong," ujar Kalesa dengan tatapan genitnya.
Evelyn yang melihat itu sontak bergidik ngeri, sementara Kyan hanya terkekeh kecil.
"Lesa, jangan gitu, ah. Kasian Mas nya ketakutan," ujar Kyan menegur sambil mengejek.
Kalesa mengerucutkan bibirnya sok diimut-imutkan membuat Evelyn menabok bibir gadis itu.
"Aw! Sakit, Eve," ujar Kalesa sambil meringis.
"Jangan gitu makanya, bikin jijik tau gak?!" Sentak Evelyn dengan raut wajah garang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYAN WORLD ||Hiatus||
FantasyDunia sekarang terasa abu-abu bagi, Lana. Dia berpikir, mungkin setelah kematian dia hanya akan menjalankan kehidupan nyaman, aman, dan damai seperti apa yang dia inginkan. Namun, semua itu hanya angan-angan. Dirinya, ah, lebih tepatnya, jiwanya...