"S-selamat datang, Nona," ujar salah satu pelayan menyambut kepulangan Kyan.
Gadis itu mengerutkan keningnya, menatap heran ke arah pelayan yang berbicara dengan ragu-ragu. Why? Kyan rasa dia tidak pernah berlaku aneh atau kasar seperti yang dilakukan oleh Kyan asli.
Lalu?
"Ada apa?" tanya Kyan pada akhirnya, dari pada dirinya mati penasaran lebih baik bertanya bukan?
"Di dalam ada tamu, Nona," ujar kepala pelayan menjelaskan.
"Oh, baiklah. Lalu kenapa dia terlihat ketakutan? Apa tamu nya adalah hantu?" tanya Kyan dengan tatapan polos.
Kepala pelayan tersenyum pasrah, lalu menggelengkan kepalanya.
"Tidak Nona, tapi di dalam ada Tuan Veron."
"Hah?!"
__________WTF! GUE JANDA?!__________
Disinilah Kyan berada, duduk di sofa lembut dengan harga fantastis berhadapan dengan orang yang berperan penting. Iya, penting untuk kelanjutan hidupnya.
"Ehem, jadi kenapa kau datang, Veron? Ada masalah?" tanya Kyan to the point.
"Oh? Apa kau merasa terganggu dengan kedatanganku?" tanya Veron dengan senyum sinis.
"Jujur ... ya, aku terganggu. Jadi tolong percepat saja, ya, karena sebentar lagi Jef akan menjemputku," balas Kyan dengan mata menyipit, bibirnya melengkung kecil tersenyum bisnis.
"Jef? Your boyfriend?" tanya Veron.
"Kau tidak perlu tau, Ver. Kau tidak berhak mengurusi kehidupanku, seharusnya kau senang karena kau telah lepas dari belenggu pernikahan yang tidak kau inginkan ini 'kan?"
Tangan Veron mengepal dengan urat yang menonjol, wajahnya tetap tenang berbeda dengan hatinya yang terasa berdenyut sakit saat mendengar ucapan Kyan yang terasa menusuk sekaligus menyindirnya.
Veron akui bahwa dirinya egois dan plin plan. Dulu saat masih bersama Kyan dia merasa tidak bebas melakukan segala hal, walaupun Kyan tidak pernah sekalipun mencampuri urusannya dan bahkan Kyan tidak memberi protes kepadanya yang hanya menemui gadis dewasa itu sekali dalam setahun.
Saat mengajukan surat cerai, Veron berpikir bahwa Kyan akan menolak karena Kyan terlihat sangat mencintainya. Namun ternyata tidak, Kyan menerima gugatan cerai darinya.
Saat itu Veron merasa sedikit kehilangan, tetapi dengan keras hati dia menepis semua itu. Dan sekarang dia menyesal, menyesal meninggalkan istrinya yang ternyata sangat pintar dan, ehem, sedikit imut.
"Ah, ya. Sebenarnya aku ingin berbicara tentang bisnis," ujar Veron segera mengutarakan alasannya.
"Baiklah, kau ingin membahas bagian yang mana, hm?"
__________WTF! GUE JANDA?!__________
Kyan telah selesai dengan ritual mandinya, gadis itu merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Beberapa hari ini terasa panjang untuknya.
Bangun dalam tubuh asing, mendapati fakta bahwa tubuh yang dia tempati adalah seorang janda, menghadiri rapat penting yang akan menjamin ribuan nyawa, bertemu dengan pria yang menjadi antagonis dan protagonis, memiliki hubungan pertemanan dengan sang antagonis.
Apa yang akan terjadi kedepannya lagi? Apakah dia akan menjadi pemeran utama seperti cerita-cerita transmigrasi yang dia baca?
"Aku lelah, jika aku mati aku akan masuk neraka bukan? Ya, karena aku bunuh diri," ujar Kyan.
"Ah! Bagaimana kalau aku membuat Tante Luna kesal hingga dia merasa harus membunuhku," ujar Kyan dengan senyum lebar, seorang mendapat suatu ide yang sangat cemerlang.

KAMU SEDANG MEMBACA
KYAN WORLD ||Hiatus||
FantasíaDunia sekarang terasa abu-abu bagi, Lana. Dia berpikir, mungkin setelah kematian dia hanya akan menjalankan kehidupan nyaman, aman, dan damai seperti apa yang dia inginkan. Namun, semua itu hanya angan-angan. Dirinya, ah, lebih tepatnya, jiwanya...