8. "Kalau dia spesies setan neraka, lo iblis nya!"

1.3K 250 13
                                    

Faenzo yang merasa bahwa perkataan Kyan tidak main-main kini mengembangkan senyumnya, senyum manis yang bahkan satu orang pun belum melihatnya, kecuali dia dan sang Tuhan.

"Kau akan ku kejar dan ku dapatkan, Kana. Berlarilah sejauh mungkin, tunggu aku menjemputmu."

__________WTF! GUE JANDA?!___________

Sedangkan di sisi lain dari dunia yang menjadi tempat Kyan 'liburan', ada dua orang yang sedang berhadapan dengan tatapan penuh permusuhan.

Jeffry dan Veron, keduanya terlihat bersitegang dalam ruangan yang terasa panas padahal AC sedang menyala dengan kekuatan full.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Jeffry dengan jengkel.

Bagaimana tidak jengkel? Coba bayangkan kalian ada diposisi dirinya. Datang untuk mengajukan kerja sama bisnis namun belum mengeluarkan sepatah katapun sudah mendapat tatapan yang sangat tajam seolah-olah dirinya adalah mangsa dari prodator.

"Siapa namamu?" tanya Veron akhirnya membuka suara.

"Ah, nama saya Jeffry Jung. Ada apa, Tuan Veron? Bukan kah namaku sudah tertera di kontrak pengajuan?"

"Jangan berbohong padaku! Katakan saja siapa namamu yang sebenernya!" Suara dengan nada tinggi itu membuat Jeffry terlonjak kaget.

Dengan raut wajah jengkel Jeffry berdiri dari duduknya, lalu berkata. "Hei, jika memang tidak ingin bekerja sama tolak lah dengan cara baik-baik. Kenapa kau mempermasalahkan namaku? Itu tidak ada hubungannya dengan kontrak!"

"Oh? Kau tidak ingin mengatakan yang sebenarnya? Baiklah. Jadi kau benar-benar ingin mengambil bekasku, hm?" tanya Veron dengan nada mengejek.

Hal itu membuat Jeffry kesal sekaligus bingung.

"Apa maksudmu dengan mengambil bekas?" tanya Jeffry berusaha terlihat santai kembali.

"Kyan! Kau ingin mengambilnya dariku, bukan?!"

Jeffry tersenyum sinis saat mengerti apa yang menjadi topik pembahasan pria di depannya itu.

"Lalu kenapa? Kau ingin memungut bekasmu kembali?" tanya Jeffry menantang.

__________WTF! GUE JANDA?!__________

Demi apapun, Kyan memohon. Bolehkah kembalikan saja dirinya pada kehidupan sebelumnya? Bukan sebagai Lana, tapi sebagai Kyan!

Dia merasa tidak apa-apa jikalau di suruh untuk menghadapi dua manusia aneh yang bernama Veron dan juga Jeffry.

Tapi dia mengaku menyerah jika dihadapkan dengan manusia menyebalkan yang selalu mengintipnya seperti anak ayam ini.

Bebaskan dia!!!

"Lo bisa gak, sih, berhenti ngikutin gue?!" Kyan berbalik menatap tajam ke arah Faenzo yang juga balik menatapnya dengan tatapan polos, hal itu membuat jiwa Kyan yang dipaksa dewasa menjadi tidak tega untuk memarahinya.

"Gak bisa," ujar Faenzo dengan senyum malu-malu. Semburat merah muncul di kedua pipi bagian atasnya, tepat di bawah mata.

"Terserah lo, deh. Capek gue," ujar Kyan mengalah.

Gadis itu melanjutkan langkahnya, begitu pula Faenzo yang ikut melanjutkan langkah kaki nya mengikuti ke mana Kyan berjalan.

"Lo satu sekolah sama gue, ya?" tanya Faenzo.

"Gak tau," balas Kyan acuh.

"Seragam kita sama, coba lihat ada lambangnya. Sama kan?" Faenzo yang sudah berjalan sejajar dengan Kyan itu menunjuk ke arah lambang sekolah mereka yang terpampang jelas di bagian dada kiri kameja.

KYAN WORLD ||Hiatus||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang