3.Rencana || ultah Hesna

218 21 6
                                    

Hari ini adalah hari spesial untuk Hesna karena hari ini adalah hari ulang tahunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari spesial untuk Hesna karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Setiap tahun ketika dia berulang tahun, Juan pasti akan memberinya hadiah. Seperti tahun lalu dia diberi kardigan warna mocca, Hesna memutuskan untuk memakainya hari ini.

Setiap tahun pasti hadiahnya berwarna coklat, coklat, dan coklat. Karena Hesna suka warna coklat. Juan gak segan untuk mengajaknya ke Blitar untuk mengunjungi kampung coklat.

Hesna sampe tau kalo hadiah itu berwarna coklat kemungkinan dari Juan.

"Ma, aku hari ini bareng Juan ya? " Izin Hesna.

"Ya, tapi jangan kemana-mana! Takutnya kayak dua tahun lalu, dibawa ke Blitar, " Sang ibu mengingat kejadian itu dan tertawa.

"Gak lah, lagi pandemi Ma! Ntar dirazia akunya, " Hesna menyalami tangan sang ibu.

"Ditilang kali Na, kalo dirazia mah disekolah. "

"Bukannya sama aja? "

"Mungkin, ih kamu ini hobi banget bikin orang mikir pagi-pagi, " Sang ibu cuma geleng-geleng kepala.

"Hehehe yaudah Ma, Hesna berangkat dulu! "

"Hati-hati Na, Juan jangan dibawa kabur lagi ya anak tante! "

"Siap tan hahaha, " Juan hormat grak.

Merekapun meninggalkan kawasan rumah.

"Juan, bang Sean gimana? "

"Dia berangkat sendiri, katanya mau piket, " Juan menjelaskan.

"Ouw! "

Setelah sampai, Juan memarkirkan motornya.

"Loh Wan! Rambut kamu?! " Hesna terkaget-kaget, rambut Juan diwarnai.

"Kenapa? Ada debu? " Tangan Juan mengelus rambutnya.

"Gak, itu kamu warnai? "

"Aa iya, gimana? Bagus ga? "

"Bagus sih tapi kamu gak takut dipetal sama Pak Bambang? " Hesna geleng-geleng.

"Bukannya di SGM dibolehin ngecat rambut? "

"Iya sihh, " Hesna tampak berpikir.

"Contohnya Maya yang rambutnya warna jingga, Kak Kamal coklat, dan banyak lagi, " Juan bicara panjang banget sampe gak sadar komplotan kak Manda mantengin mereka daritadi.

"Juan, lari yok! "

"Kenapa? " Juan menoleh kearah pandangan Hesna.

"Mampus! " Gumam mereka berdua.

Setelah itu mereka dikejar-kejar sama kakel-kakel itu, lagi.

"Warr! Komplotan cat jalan raya ngejar gua lagi asem! "

k0song p4pat || 04L (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang