k0song p4pat || 04L (selesai)

13. Naik kelas!!

Hari ini pembagian rapot setelah seminggu ujian.

"Ciaa kelas 11! "

Juan dan Januar datang bersama dan ribut.

"Ribut banget loe?! " Gatau, hari ini Maya lagi sensi.

"Sensi amat, " Januar julid.

"Btw kita cuma naik kelas, napa dandanan lu berdua kayak mau lulus?! " Suara Yesha terdengar.

"Itu tandanya kami tampan, ya gak War? "

"Yoi! " Mereka berdua pun bertos ria.

"Btw cewe kita mana nih? " Pertanyaan Januar dijawab tatapan julid teman perempuannya.

"Lagak lu kayak Presiden yang mau nyapa rakyatnya njir, " Sahut Brinetha.

Mereka berdua tidak menghiraukan ocehan Brinetha.

"Ju, nanti kalo ada waket bilang ya! "

"Siap, btw tumben manggil dia waket? Biasanya ayang. "

"Udah lah, " Ujar Januar menepuk bahu sang teman dan pergi.

"Nape sih tuh? " Tanya Maya.

"Gatau, lagaknya kek pejabat. "

Yesha menutup mulut Brinetha, "Hush! "

"Nape sih? Gua cuma ngomong pejabat doang, kagak ngejelekin juga, " Brinetha merengut.

Yesha menggaruk tengkuknya, "Sorry pren, lu biasanya keblabasan soalnya. "

"Mana ada! "

"Btw si Rian kok gak bareng mereka? " Tanya Maya.

Brinetha mengendikan bahunya, "Mana gua tau. "

"Ciee nyariin ya? " Tiba-tiba Hadrian berada di pintu kelas sambil menaik-turunkan alisnya.

"Dih, pede! " Ujar Maya kembali ke bangkunya.

"Kalo kangen, bilang aja kali May! " Ledek Yesha.

"Kagak nying, amit-amit! "

"Amit-amit, gua sehina itu ye? " Hadrian memicing.

Brinetha tak sadar mengangguk.

"Njir.. Gua tampol ye lu Neth! "

"Mwehehe santai napa sih?! Sensi amat kayak Maya. "

"Gua lagi dong, " Maya terheran-heran.

"War, tuan putri lu dateng! "

Januar hanya mendongak.

Semua temannya bingung, Januar kang bucin yang hampir jual ginjal buat Jihan tiba-tiba cuek?! Keajaiban atau kutukan?

"Lagi berantem? " Tanya Brinetha kepada Jihan.