"ABAAANG!!! " Teriak Brinetha dari lantai dua.
"Wleee!! " Kamal menjulurkan lidahnya.
"Teh Navva, bang Kamal ngambil laptopku!! " Adu Brinetha saat mereka sudah berada di lantai satu.
"Mal, tuh laptop mau dibuat nugas kok malah diambil? "
"Nugas apaan?? Orang dia malah marathon drakor. "
"Auk ah, capek gua! " Frustasi amat mbk.
"Siniin! Atau gua aduin lu ke Kak Denna! " Ucapan Brinetha langsung membuat Kamal menyerah.
"Dih ngancemnya langsung gitu! "
"Bodo, wlee, " Brinetha naik ke kamarnya dengan menjulurkan lidah.
Setelah sampai dikamarnya Brinetha langsung duduk diranjangnya. Dia sebenernya lagi vidcall gitu.
Sekelas atau mungkin dua kelas sedang membahas ucapan Vicky kemarin. Ya.. Yang katanya bakal ada siswi baru dari Jepang.
"Jadi lu udah dapet info Vick? " Brinetha bertanya.
"Udah, cuma gua belum pasti kalo dia dari Jepang, " Vicky tak terlihat berbohong.
"Emang lu tau info itu darimana? " Juan bersuara.
"Gua? Hehe nguping Kak Kamal ama Kak Satya kemarin, " Vicky tersenyum sedangkan yang lain geleng-geleng. Nguping ternyata.
"Eh Neth, lu napa gak nanya abang lu aje sih?! " Harlyn bersuara, Brinetha jelas baru ingat kalo abangnya ketua OSIS.
"Lah iya! Bentar ges! " Brinetha langsung menuruni tangga mencari abangnya itu.
"Kak, abang mana? " Tanyanya kepada Navva yang masih duduk diruang tamu.
"Didapur kali, tadi dia kelaperan soalnya, " Jawab Navva yang masih fokus pada ponselnya.
"Eumm ok! " Brinetha langsung lari kedapur.
"ABANG!! "
"OOYYY!! " Kamal yang sedang merebus mie tersentak, untung gk masuk ke rebusan mie.
"Apa? " Tanya Kamal ketus.
"Bang, lu kan ketos nich! Bagi info anak baru dong!! "
"Ogah! "
"Yaudah, Kak Denna! Ayo ngeteh~ " Ucap Brinetha sambil berjalan bak model sambil menenteng laptopnya.
"Eitss! Gak boleh, dosa! " Kamal menghadang adiknya.
"Biarin, elu kan gak minat ngeteh jadi gua ngajak Kak Denna aja, " Bela Brinetha.
"Yaudah! Iye, entar gua kasih
tau, " Ngalah juga kan si Kamal."Nah! Gitu dong, yaudah gua tunggu diatas, bay~ " Brinetha meninggalkan kakaknya, wajah tengilnya terpampang jelas.
"Ngeselin banget jadi adek! "
"EHH MIE GUA!! "
•••
Setelah menghabiskan 2 bungkus mie goreng, Kamal pun naik keatas sesuai perjanjian. Azzek bahasanya.
"BANG! " Panggil Brinetha dari sofa.
Kamal pun mendekatinya.
Brinetha membalik laptopnya, "Jadi gimana? "
"Eh buset! Berasa meeting online! " Kamal jelas kaget, ternyata beberapa wajah ada disana.
"Hehe, " Itu.. Suara Harlyn.
"Sebenarnya.... Anak barunya kelas
11 bukan kelas kalian, " Ucap Kamal."HAH?! " Ucap mereka serempak sembari menepuk jidat masing-masing.
"Ternyata oh ternyata.. Plot twistnya gila sih, " Harlyn bersuara tapi matanya tertutup mungkin sangking prustasinya.
"Jadi.. Sia-sia dong kita berpusing-pusing ria tadi, " Brinetha menghela nafas.
"Ya.. Emang kalian tuh dapet info darimana?? " Kamal bertanya.
"Dari Vicky. "
Orang yang namanya disebut hanya senyum peps*dent.
"Terus Vicky dapet darimana? "
"Nguping, " Bukan Vicky yang menjawab tapi semua yang disitu.
"Ya Allah Vick... Lanjutkan! " Kamal mengacungkan jempolnya, berakhir ditabok Brinetha.
Pembicaraan malam itu pun diakhiri dengan berbincang-bincang ria, Kamal tetep gabung.
____
Gak ada murid baru lagi! Si Joanna aja belum dikasih dialog!
Mian.. Mian!
Pendek bgt nih chapter🙏🏻
__
KAMU SEDANG MEMBACA
k0song p4pat || 04L (selesai)
AléatoireHanya berisi seuprit kisah remaja di SMA Garuda Merah. [04L] Toxic! BxG! 10.03.22 - 26.04.23