VA 2 - Gelisah

59 2 0
                                    

-----Laura Pov----

Entah sudah berapa lama aku tertidur, kini aku terbangun karena mendengar banyak sekali notifikasi di ponselku. Perlahan aku bangun dari tidurku dan memilih untuk kedapur terlebih dahulu karena entah kenapa tenggorokanku terasa begitu gatal.

kutuangkan digelas air mineral yang telah ku ambil dikulkas, dengan cepat aku menghabiskannya. Kini pikiranku tertuju pada kejadian siang tadi, rasanya masih tak menyangka jika suamiku bermain dibelakangku.

Nyatanya dia yang selalu menjadikan aku ratunya kini malah dipermainkan dibelakang, untuk apa dia memperlakukanku layaknya ratu jika pada akhirnya menghianati aku.

Kuhela nafasku lalu kembali berjalan ke arah kamarku untuk mengecek ponselku. Dengan malas ku buka beberapa notifikasi yang masuk.

4 kak rio

2 suamiku

2 0823789xxx

aku mengerutkan dahiku kala melihat nomor yang tidak ku kenal, tapi kuabaikan terlebih dahulu pesannya. Aku memilih untuk membuka pesan dari suamiku terlebih dahulu.

suamiku❤

'sayang, aku minta maaf tidak bisa menepati janjiku lagi.'

'malem ini dan besok aku tidak pulang, ada pertemuan didaerah palembang jadi kemungkinan dua hari aku disana. Sekali lagi maafkan aku ya, i love you sayang.'

Aku tak membalas pesannya, karena aku tau kemana dia pergi. Biarlah kali ini aku harus mengumpulkan bukti terlebih dahulu, aku tak ingin terlalu buru-buru untuk menilainya. Kini ku buka pesan dari Kak Rio.

Kak Rio

'de'

'bagaimana kabarmu?'

'aku bertemu dengan Dimas dua minggu lalu, maaf karena aku lancang. Tapi ku pikir ini untuk kebaikan kalian, aku memberikan nomor ponselmu pada Dimas. Semoga kalian tidak jadi musuh karena aku ingin kalian bisa jadi teman.'

Kubalas pesan dari kak Rio

'Baik kak, bagaimana dengan mu?'

'Kami juga baru bertemu tadi, tapi dia tak minta nomorku. Terimakasih sudah memberi tauku, Aku sudah memaafkannya juga kok kak, kamu tenang saja.'

Dan untuk pesan terakhir, akupun membukanya.

+62823789xxx

'Hai laura,'

'Maaf apakah aku mengganggumu? Aku mendapatkan nomormu dari kak rio. Apa kau sudah di rumah?'

Aku pun membalasnya

'Hai, tentu tidak tenang saja. Ya aku sudah di rumah, bagaimana denganmu?'

Setelah membalas pesannya, aku meletakan kembali ponselku di meja lalu bergegas ke kamar mandi.

Setengah jam aku mandi, kini aku memasak mie instan entah kenapa aku menginginkannya setelah hampir 1 tahun lebih aku selalu makan sehat.

Pikiranku kini kembali dipenuhi oleh suamiku, masih tak mempercayai kejadian yang baru saja aku lihat. Jika memang benar adanya aku harus apa kedepannya nanti.

Overthinking yang berlebihan memang tak baik tapi feeling seorang istri pasti tak pernah salah, terlebih lagi aku melihat secara langsung bagaimana mas bagus memanggil sayang pada wanita itu.

Memang aku tidak melihat wanita itu secara jelas tapi pembicaraan merekalah yang menyesakan hatiku.

Haruskah aku mencari tau lebih dalam tentang mereka untuk menentukan kedepannya hidupku?

Vero Amore ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang