" 15 "

103 13 3
                                    

—Perasaan yang sebenarnya—

"Omii! Makas- Loh, ngapain disini, Ji?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omii! Makas- Loh, ngapain disini, Ji?"

Entah kenapa, rasanya seperti Atsumu diam-diam bertemu selingkuhan tapi ketauan suami sahnya.

Terushima tersenyum kikuk, sekarang dia sadar apa yang terjadi, untungnya dia punya 101 jurus ngeles.

"Eh, tsumu, gue nyari jangrik gue yang kabur, siapa tau kesini."

Sakura yang mendengar alasan Terushima mengernyit, kok ada manusia model begini?

"Jangrik yang mana ji? Kan jangrik lu banyak!?"

"Yang pink tsum, si Jeni." Atsumu mengangguk paham, sedangkan Sakusa hanya diam dengan kondisi tolil ini.

"Yaudah ya tsum, gue pergi dulu! Bye kalian!"

Setelah kepergian Terushima, mereka berdua hanya diam.

Canggung.

Sakusa dengan inisiatifnya yang entah darimana menyerahkan milkshake kepada Atsumu tanpa sepatah katapun.

Sedangkan Atsumu ngang ngong menerima pemberian Sakusa dan melihat cowok yang selama ini menjadi gebetannya pergi menjauh.

"SU, MASUK ATAU TIDUR DILUAR!" Teriakan Osamu membuat Atsumu sadar dari lamunannya dan segera masuk kedalam rumah daripada semua terlambat.

"Ngapain lu keluar?" tanya Osamu melihat kembarannya yang masih ngang ngong ngang ngong.

"AAAAAAAAAA! Gw lupa ngasihin box masker sama ngucapin makasih!"

Dan sekarang Atsumu baru sadar kalau tadi dia cuma diem pas dikasih milkshake, dan ngebiarin Sakusa pulang tanpa dia berkata sesuatu.

"ASKAKSKAKASKSK TOLOL!"

"Emang tolol banget, untungnya gw ga kenal." Osamu memilih pergi ke kamarnya, daripada ketularan bego.

Melanjutkan perjalanan pulangnya, Terushima akhirnya berhenti di rumah yang berjarak beberapa blok dari rumah Miya. Iya, rumahnya sendiri.

Rumahnya kosong, sepi seperti biasa. Tapi tidak dengan tetangganya. Karena hanya terhalang pagar tembok setinggi setengah meter dan besi di atasnya, membuat ia dan tetangga tercinta bisa saling menyapa apabila berada di halaman.

"Motornya mati ya? Apa kehabisan bensin?"

Terushima sudah biasa, karena tetangganya adalah manusia paling julid yang ia temui selama dia memijakkan kaki di rumah itu, Suguru Daisho.

"Engga si, biar sehat aja." jawab Terushima santai.

"Oh lagi sakit, sakit jiwa ya?" Terushima mengernyitkan dahi mendengar perkataan Suguru, kemudian tersenyum lebar.

"Aduhh, bener banget lagi bang! Btw gue numpang lagi ya," mengakhiri ucapannya, Teru keluar dari halaman rumahnya dan pergi ke rumah sebelah.

Suguru tidak terkejut, ini adalah kebiasaan aneh mereka. Ya, ia tau bahwa tetangga sekaligus teman dari kecilnya ini sudah tidak mempan walaupun di roasting sebrutal apapun. Dan ia juga senang, setidaknya menurut penilaian Suguru sendiri, Terushima adalah orang baik walaupun suka nyolong rambutan depan rumahnya.

About our [Haikyuu!! Genderbend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang