CHAPTER 20

9.9K 641 115
                                    

⚠️Saya tau ini begitu cepat alurnya ya, tapi kayaknya seru juga kalau dicepatin.⚠️

Jangan pernah lupa votment😠,soalnya vote+komen+share=makasih.

TANDAIN TYPO!.

Segitu aja kali ya aws aja nggak rame aku ngambek nggak up 1 bulan😠..

Otey,see you😠💗.

Otey,see you😠💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐊🐊🐊

Berbulan bulan berlalu, hubungan antara Vraka dan Qilla mulai makin menjadi,dan juga bercocok tanam antara dirinya sudah mulai hampir sering.  Ditambah beberapa Minggu lalu Qilla tiba tiba pingsan membuat anggota keluarga panik bukan main, saat mereka tau akibat Qilla pingsan mereka bersorak heboh saat mendengar bahwa Qilla dinyatakan hamil. Membuat seluruh anggota keluarganya bertambah overprotektif dan posesif terhadapnya. Kandungan Qilla sudah berjalan 3 bulan.

Qilla yang sedari tadi mengelus perut sedikit buncitnya, tersadar akibat tepukan dipundaknya. Ia sontak menoleh dan mendongak mendapati Vraka yang tersenyum kearahnya lalu duduk tepat disebelahnya, tangan kekarnya terangkat mengelus perut Qilla, tak jarang juga ia mulai menunjukkan kebucinannya terhadap Qilla.

"Anak papa lagi ngapain aja didalam?" Ujarnya seraya menundukkan kepalanya tepat berhadapan dengan perut Qilla.

Cup!

"Haduhhh kalau mau bucin jangan disini deh!" Pekik lelaki yang baru saja duduk tepat dimeja Vraka dan Qilla tempati. Siapa lagi kalau bukan Alres, Bastian, Kavin,Via, dan Qira.

"Iri bilang aja!", Cetus Vraka. Sedangkan mereka langsung membuang muka dan memilih untuk memesan makanan.

Seiiring berjalannya waktu meja mereka sendirilah yang paling heboh dikantin. Banyak yang menatap Qira,Via dan Qilla dengan tataon marah dan iri.

"Yang!" Panggil Vraka. Qilla seketika menoleh kearah suaminya.

"take care of this heart for me, take care of these eyes too. and take care of him!" Ujarnya. Tangannya terangkat untuk menangkup wajah Qilla, dan..

Cup!

Cup!

"ASTAGHFIRULLAH!" pekik Bastian, alres, Via dan Qira.

"Haduhh jangan nyali dehh, ingat sang pencipta melihat keuwu an juga!" Tutur Kavin kesal.

"Gue memang nggak bisa liat sang pencipta, tapi gue senang bisa melihat ciptaan seindah dirinya"

'mulai deh mode bucinnya' batin mereka lelah
Perlakuan dan perkataan Vraka membuat Qilla mati Matian menahan senyumnya. Ohh, sungguh ia baru tau kalau seorang Vraka sekali gombal bikin maut mau ngambil nyawa, muka sudah seperti kepiting rebus

VRAKA DAN KEPULANGANNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang