CHAPTER 15

9.4K 731 45
                                    

Holaaa guysss ada yang kangenn sama aku tidak nichhhh??😗🤛

Rencananya sih mau up kemarin kan biar malam senin, yekan😌. Tapi nggak jadi karena ketiduran🗿.

Maaf ya guys baru up huhuhu😭, ada yang lagi batuk?,flu?,demam?,pusing?, Lemas?, Kita sefrekuensi, tapi kalian harus tetap nurut buat istirahat yang cukup dan juga minum obat. Padahal udah tembus tapi aku nggak up, maaf bangetttttt. aku nggak terlalu fokus buat up guys ya karna itu....., I'M SO SORRY😭🙏.

Hayoooo yang baca cerita ini, pada dari daerah mana aja nih?

Siapa yang udah kepo Ama castnya nihhh? Spam "banget!!!"=>

Sebenernya,aku nggak mau up ya karena lagi lelah,letih,lesu,letoy,lunglai karena nggak disemangatin ayang😗🤛. Eh iya, lupa nggak punya ayang🗿hiksrottt. Tapi gapapa harus tetap up biar menghibur kalian, semoga terhibur, semoga.

110 vote + 100 komen
.
.
.
!TERIMAKASIH!

harus 22nya tembus ya guyss, soalnya yang kemarin nggak tembus tapi gapapa, nah kalo yang ini aku maunya tembus kali ini, aku pengen kaya chapter lainnya yang selalu menepati target dan kalo tembus aku akan langsung up, otey.

Tandai kalau ada typo di paragraf!

See you.

Xixixi

🐊🐊🐊

Setelah kejadian tadi, Rora mogok makan karena permintaannya sama sekali tidak di turuti oleh semua orang, membuat gadis itu memutuskan untuk mogok makan. Sedangkan keluarganya ketar ketir saat mengetahui gadis itu sedang mogok makan. Dan sekarang mereka sedang berusaha untuk membujuk gadis mungil itu.

"Sayang, ayo kita makan" ujar lembut Elgar.

"Adek kecil kakak ayo sayang kita makan dulu, kakak nggak mau kamu sakit" seru Nathan yang ikut membujuk.

"Sayangnya kakak makan yuk, nanti kalau kamu makan kakak beliin eskrim" ucap Devan.

"Baby, come on eat!" Ajak Devin.

Tetapi semua bujukan dari keempat abangnya itu sama sekali tidak direspon oleh gadis yang sedang duduk di sofa seraya men-scroll tiktok, dirinya juga sudah menganti baju walau harus di buntuti oleh mereka, tetapi gadis itu tak peduli, yang dirinya hanya peduli ialah ingin mencoba susu beruang dan telur kampung.

Sedangkan Vraka hanya diam menatap keempat Abang dan kakak dari Rora yang sedang merengek seperti meminta susu kepada ibunya didepan hadapan gadis yang sama sekali tak merespon.

'gue harus ngapain ya?' hatinya membingung.

Dirinya bingung harus apa kah dirinya sekarang harus melihat drama didepannya atau ikut merengek bak bayi meminta susu kepada ibunya.

"Kalo gue ngerengek juga, hilang dong image coolnya" gumamnya.

"Sayang mapi come on eat, baby!?" Ujar Vino ikut membujuk anak

"Ga mau, maunya susu beruang sama telur kampung" ujar Rora tetap kekeh dengan pendiriannya. Vraka mencoba m ndekat kearah gadis itu saat memiliki ide.

"Lo beneran mau susu beruang sama telur kampung?" Tanyanya. Lalu diangguki Rora dengan senang.

VRAKA DAN KEPULANGANNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang