CHAPTER 21

9.4K 675 194
                                    

Jangan pernah lupa votment😠,soalnya vote+komen+share=makasih.

TANDAIN TYPO!.

Segitu aja kali ya aws aja nggak rame aku ngambek nggak up 1 bulan😠..

Otey,see you😠💗.

Otey,see you😠💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐊🐊🐊

Dilain tempat di gedung tua, dan gelap Qilla yang tadinya belum tersadar, akhirnya sadar dan memberontak. Seluruh usahanya sia sia, tenaganya tidak kuat hanya untuk melepas ikatan tali ditangan serta kakinya. Disisi lain juga dirinya harus terus waspada untuk melindungi malaikatnya.

"kak Vraka, aku takut" gumam Qilla ketakutan, sekarang dirinya hanya bisa berdoa agar ia tak diperlakukan seperti dulu.

Dimana dirinya yang masih SMP, dirinya pulang sendiri, sebenarnya dirinya sudah memberi pesan kepada abangnya, tetapi 1 jam dirinya menuggu dan tidak mendapat balasan dari Abang serta kakaknya, pada akhirnya ia memilih untuk berjalan kaki, walau dilihat lihat jarak antara rumahnya dan sekolahannya sangat jauh, apalagi tidak ada 1 kendaraan yang berlalu lalang. Tanpa diminta, beberapa pria bertubuh kekar dan bertato mendekat kearahnya lalu menggodanya. Bisa ia simpulkan bahwa pria pria itu adalah preman jalan tempat sekolahanya.

Dirinya terus menolak dengan air mata yang tergenang. Preman itu yang muak selalu ditolak olehnya, mengerang marah lalu mencekal tangannya dan menyeretnya di gedung tua dekat sekolahannya. Qilla sudah tak bisa menahan air mata lagi saat sampai disebuah ruangan gedung tersebut. Apalagi saat sampai, dirinya langsung dihempaskan begitu saja dan dengan hinanya preman itu enggan berani membuka pakaian sekolahnya sesekali mengecup tubuh mulus dan putih itu. Qilla terus memohon bahkan bersujud Agara dirinya dilepaskan, tetapi perkataan serta aksi Qilla sama sekali tak direspon oleh preman itu. Preman itu begitu menghayati saat emmbuka satu persatu pakaian Qilla tanpa mengurus semua teriakan, permohonan dari Qilla.

Hanya 1 pakaian lagi yang tersisa ditubuh Qilla, preman itu tersenyum miring saat melihat betapa menggenaskan Qilla Dengan air mata yang turun deras, kedua tangan yang menutup area dadanya yang begitu kentara terekspor begitu saja, serta satu pakaian yang masih setia menutup mahkotanya. Preman itu tertawa keras melihat itu, tangan kekarnya mendarat ingin membuka benda yang masih setia menutup inti dari Qilla, tetapi semua itu gagal karena, sebuah tendangan keras membuat preman tersebut terpental hingga menabrak dinding gedung. Qilla mendongak kau menatap siapa yang menendang preman itu, Dan amat terkejutnya dia saat mengetahui siapa yang menendang preman itu, yang tak lain adalah kakaknya sendiri.

Devin.

Devin memukul telak preman itu tanpa rasa takut, mungkin kalau dilihat dari telinganya sudah bermunculan asap kemarahan. Preman itu pingsan akibat pukulan yang sangat begitu keras dari seorang Devin. Devin berbalik dan berlari menuju Qilla dengan melepas jaketnya dan langsung menutupi tubuh mulus Qilla. Qilla yang sudah tidak tau arah berfikir, hanya bisa menatap Devin dengan tatapan kosong. Devin langsung memeluk Qilla, bisa ia rasakan tubuh gemetar dan Isakan tangis yang masih terdengar dari Qilla, ia ikut menitikkan air mata saat melihat tubuh rapuh dan tatapan dari sang adik yang sangat begitu menyakitkan. Ia menggendong Qilla ala bridal style, lalu berlari kecil menuju mobilnya dan membawanya kerumah sakit saat melihat Qilla yang tak sadarkan diri saat sampai dimobil.

VRAKA DAN KEPULANGANNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang