[M] SCENARIO (TAELICE) (END)

12

Warning 18+ please be aware.

Banyak typo.

Thx udh mampir

~~~~~~

Suasana hati lisa memang sedang tak baik sedari awal sejak pertemuan ini.

Iya pertemuan antara para pebisnis.

Yang membuat lisa kesal sebenar nya bukan karena pertemuan nya tapi karena orang yang di dalam pertemuannya.

Irene.

Ternyata wanita itu adalah sekretaris dari salah satu kolega bisnis taehyung jelas saja irene berada disini. Dipertemuan ini.

Dan lihatlah sekarang?
Irene tak ada habis nya menatap gatal suami nya.

Sial.

Lisa yang sedari tadi hanya memperhatikannya pun kesal sendiri.

Sedangkan taehyung? Suami nya itu memang jelas tak akan menyadari nya.

Akhhh lisa ingin cepat keluar dari sini.

"Mau kemana?" Tanya taehyung.

"Ke toilet"

"Perlu aku temani?"

"Tidak perlu"

Lisa melangkahkan kaki nya menuju arah toilet restoran besar itu.

Sejujur nya lisa hanya ingin pergi saja dari perkumpulan dari para pria kaya yang membosankan itu.

Lisa jenuh.

"Oh kau disini juga rupa nya lisa?"

Itu irene.

Lisa tak habis pikir kenapa wanita ini selalu mengintilnya.
Jangan pikir lisa tak tahu jika irene ini sungguh sangat ingin mengganggunya.

Lisa tak memperdulikan kehadiran irene.

Ia hanya terus menatap kaca di kamar mandi tersebut.

Kemudian irene berdiri disamping lisa , mencuci tangannya.

"Kau terlihat semakin berisi ya sejak kehamilan mu ini"

Lisa masih diam.

"Kau terlihat bahagia hidup bersama taehyung ya? Padahal kau bilang sendiri dulu kalau kau tak akan merebut nya dari ku bukan"

Hei arah pembicaraan irene membuat nya jengkel.

"Aku tak pernah berkata seperti itu, kau halu"

"Oh ya?sepertinya tidak"

"Kau hanya berhalusinasi irene"

"Jadi bagaimana? Apa kau benar-benar bahagia? Ah jika iya aku jadi iri"

"Tentu saja aku bahagia"

"Dulu aku juga bahagia saat bersama nya"

"Aku tahu" balas lisa.

"Andai saja sedari awal aku tak memutuskan hubungan kami mungkin sekarang posisi mu adalah milikku"

"Kau yang memulai tapi kau yang menyesali nya ... aneh"

"Memang aneh, bahkan sampai sekarangpun aku masih belum bisa melupakannya.
Sifat nya, cinta nya, perilaku nya dan terutama
Sentuhannya"

Lisa mulai geram.

Irene melebihi batas.

"Apa sentuhannya terhadapmu berbeda saat ia menyentuhku dulu?"

"Cukup irene, aku peringatkan"