A piece of fanfiction from pairing Taejin that typically can be read in one sitting and focuses on a erotic romance stories, with the intent of evoking a "single effect" or mood.
This book is dedicated to celebrating Taejincember month.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . .
Ini terjadi begitu saja. Di satu pagi, ada ketukan di pintu. Ketukannya keras, tidak sabar sehingga aku buru-buru mengecek jendela dengan pakaian seadanya.
Begitu mendapati ada mobil polisi di depan, tanpa pikir panjang aku membukanya.
Seorang officer tegap tinggi berdiri di depanku, alisnya terangkat ketika melihatku yang hanya mengenakan kaos longgar kebesaran dan celana dalam.
"Maaf, Officer, saya baru saja bangun," jelasku. "Saya tidak mengira ada tamu sepagi ini. Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"
"Warga Kim Seokjin-ssi, maaf membangunkanmu pagi-pagi kalau begitu. Tapi ada laporan dari tetangga bahwa ada orang mencurigakan berkeliaran sekitar sini jadi aku datang mengecek."
"Saya tidak mendengar apapun tadi malam, Tuan."
"Aku lihat ada window screen yang hilang, kau keberatan aku mengeceknya?"
"Tentu saja tidak, Tuan."
Dia masuk, menuju kamarku dan melihat sekeliling. Hebat, aku belum sempat membereskan ranjang dan vibratorku ada di samping lampu tidur di atas nakas, di sebelah DVD Bondage yang dihadiahkan sahabatku Tahun Baru kemarin hanya untuk mengisengiku yang masih lajang. Tapi apa yang akan dipikirkan officer itu nantinya?
Aku bergerak ke nakas, mencoba untuk menghalangi pandangannya tapi pria itu bermata tajam dan aku terlambat. Dia sudah berdiri di sana.
"Uh, Officer," ucapku berusaha mengalihkan perhatiannya. "Jendela yang Anda maksud di sini, Tuan."
