MY TUTOR - V

3K 194 34
                                    

MATURE CONTENT ⚠

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Senin pagi tiba terlalu cepat dan jujur saja, aku tidak benar-benar siap menghadapinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senin pagi tiba terlalu cepat dan jujur saja, aku tidak benar-benar siap menghadapinya. Dan ketika bel untuk jam pelajaran kelima berbunyi, suaranya persis seperti bel neraka bagiku dan aku tidak punya pilihan selain memasuki kelas.

Pria itu sedang menulis di papan tulis dan aku lega ia tidak menghadap ke arah kami. Aku duduk di tempat biasa dan memperhatikannya menyelesaikan tulisannya. Kemudian, Taehyung berbalik untuk menatap kami.

"Minggu ini kita akan me-review ulang apa yang sudah kita pelajari sejauh ini. Di papan tulis sudah ada beberapa pertanyaan dan aku ingin kalian menuliskannya dan menyelesaikannya. Serahkan padaku saat jam pelajaran telah berakhir. Tes tengah semester Jumat depan, jadi sebaiknya kalian menyiapkan diri dengan baik minggu ini, mengerti?" matanya menyapuku sejenak sebelum beralih dan ia kembali duduk di balik meja.

Taehyung tampak berkonsentrasi pada tumpukan kertas di mejanya jadi aku menghembuskan napas dan mulai menunduk untuk mengerjakan tugas. Mengejutkan, aku selesai lebih dulu tapi aku tidak akan menyerahkannya sekarang. Sebaiknya, aku menunggu hingga berbunyi bel tanda pelajaran berakhir, lalu membereskan buku dengan lamban kemudian menunggu semua orang keluar sebelum aku berjalan ke mejanya dan menyerahkan kertas kerjaku. Ia mendongak dan mata kami bertemu sejenak. Aku segera berbalik dan berjalan menuju pintu keluar namun panggilannya langsung menghentikanku.

"Kim Seokjin, kau akan datang siang ini setelah pelajaran terakhir, aku membutuhkan bantuanmu di Lab."

Aku berbalik dan menatapnya penuh bingung. Apa yang sebenarnya yang di inginkan oleh guruku ini? Tapi aku mengangguk juga sebelum kembali berjalan menuju pintu.

Kelas matematika berjalan cepat dan tanpa aku sadari, aku sudah kembali berada di laboratorium kimia pria itu.

"Tutup pintu." perintahnya begitu aku masuk.

Aku melihatnya duduk di atas meja sementara ia mengawasiku. Tanpa kata-kata, aku menutup pintu dan meletakkan tasku. Kulihat ia berdiri dan mulai berjalan ke arahku.

"Kau baik-baik saja?"

Aku tidak bisa menghentikan aliran air mataku begitu pertanyaan itu terucap dan aku menggeleng karena tidak sanggup menjawab. Taehyung meraihku dan kembali menarikku ke dalam dekapannya.

"Jangan menangis, Manis. Semua akan baik-baik saja."

Aku melingkarkan lengan-lenganku di sekelilingnya dan tidak bisa menahan isakanku. Taehyung hanya berdiri di sana, memelukku dan membiarkanku menangis sepuasnya. Aku tidak tahu apa yang merasukiku, tapi aku berdiri menjauh sedikit, berjinjit lalu kemudian mencium bibirnya. Taehyung tidak mendorongku menjauh, malah menarikku mendekat dan mengunci bibir kami lebih lekat. Air mataku berhenti dan aku mulai basah di area yang sama sekali berbeda. Lalu pria itu menjauhkan diri dan kembali meletakkan jarak di antara kami.

ADDICTED | TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang