Romance In The Desert

2.1K 127 124
                                    

MATURE CONTENT

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam sudah mulai turun di padang pasir hangat itu... di kejauhan pria itu melihat cahaya samar yang berasal dari api unggun. Dia bergerak mendekat, untanya bergerak pelan melintasi padang.

Saat dia tiba, satu konvoi mendekat. Pria itu meloncat turun dari punggung unta miliknya, tubuh tingginya menjulang dan bahu lebarnya melatari kegelapan di belakangnya. Dia berpakaian traditional, pakaian gurun berwarna putih namun ketika dia mulai berbicara pada salah satu pria yang tadi mendekat, mereka kemudian membungkuk patuh pada pria misterius itu...

Dia kemudian di arahkan ke dalam tenda, bunyi musik mengisi telinganya begitu ia masuk. Tenda yang besar itu berisikan tenda-tenda berwarna-warni yang berukuran lebih kecil.

Wajah dan kepala pria itu sepenuhnya tertutup, hanya menyisakan sepasang mata hitam menusuk. Dia menengok ke dalam setiap tenda dan kecewa dengan apa yang dilihatnya. Pria yang menemaninya berkeliling tampak cemas, setengah putus asa ingin memenangkan persetujuan pria misterius itu.

Dia mengarah ke bagian paling sakral dari tenda itu, sebuah tenda kuning yang dihiasi permadani kuning paling indah yang pernah dilihat pria itu. Yang ini berbeda dari lainnya. Dia mengintip ke dalam, asap halus yang wangi dari dupa khusus yang dibakar mengaburkan jalan masuk. Nama harem itu Seokjin, permata di tempat ini, permata yang melambangkan gairah terdalam seorang manusia. Mau tak mau, pria itu setuju.

Harem itu berbaring di sana, di atas bantal-bantal mewah, nyala api menari-nari di atas kulit sutranya yang indah. Harem itu balas menatap pria itu, tatapannya menantang namun ada kilat nakal dan tertarik di sana. Sosok harem itu menakjubkan, tidak seperti yang pernah dia lihat sebelumnya.

Dia lalu melepaskan kain yang menutupi sebagian wajahnya dan pria yang menemaninya tadi, kini membungkuk di hadapannya, karena dia adalah Sang Raja sendiri, yang datang untuk melakukan hak kunjungan istimewa.

Sang Raja menjentikkan jari dan meminta rombongannya menghadap. Dia berbisik ke telinga kasimnya lalu maju mendekati harem itu.

Harem itu menatap wajah tersebut, senyum samarnya menarik Harem itu dan rahang kasar itu membuatnya berpikir tentang hal-hal...

Pria itu juga memperhatikannya, menatap saksama setiap lekuk dan bentuk tubuhnya, menatap gerakan menggoda kedua paha Harem itu. Tubuh atasnya tertutup selendang sutra kuning dan syal sutra kuning melilit pinggang rampingnya.

Sang Raja menjulurkan tubuh dan menangkup dagu halus Harem itu, mengarahkan bibir indah itu ke arahnya. Dia merunduk makin rendah dan rendah, makin dekat dan dekat, bibirnya nyaris menyentuh bibir Harem itu... Aroma sang Harem mengaduk dirinya, menyetir kejantanannya. Dan ketika dia nyaris menyentuh Harem itu, kasimnya terbatuk pelan lalu membuat gerakan minta maaf.

Pria itu kecewa, tapi dia masih sempat tersenyum pada Harem itu dan meninggalkan tenda untuk sejenak.

Harem itu bisa melihat pria itu. Dia duduk dengan satu tangan dan menjentikkan jemari. Segera, empat pelayan dari rombongan yang dibawanya datang dengan membawa empat peti emas. Peti-peti itu diletakkan di atas timbangan namun timbangan besar itu masih diam. Sang Raja memberi perintah untuk membawa lebih banyak peti emas. Berapapun akan dia bayar, karena di detik dia melihat harem itu, dia tahu kalau harem itu adalah miliknya.

ADDICTED | TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang