14. LANGKAH PERTAMA

2.4K 110 19
                                    

"Bi Ina tolong bangunin Aya ya, kok dia belum turun ya padahal udah siang."

"Loh? Dia belum bangun?"

Kirana menoleh mendapati suara suaminya, lalu menggeleng. "Aku gatau sih, soalnya dia belum turun. Biasanya juga udah turun."

"Maaf Bu, Pak. Mba Aya sudah jalan dari tadi pagi."

Kedua orang dewasa tersebut terkejut mendengarnya. "Hah? Udah berangkat? Kenapa pagi banget?"

"Maaf saya kurang tau Bu."

"Ada acara ya disekolah?" Tanya Jordan kepada Kirana.

"Aku gatau, coba nanti aku tanya Mas Ardan." Jordan menganggukkan kepalanya.

****

Sedangkan dilain sisi, Kinaya sedang berada di sebuah cafe sedari tadi pagi untuk menemui seseorang.

"Ini yang gue dapetin, untuk sisanya masih gue dan yang lain usahain." Ucap laki laki itu sambil menyerahkan flashdisk.

Kinaya mengambil flashdisk itu, dan menggenggamnya erat. "Thank, Jo. Sorry gue ganggu lo."

Orang yang dipanggil Jo tersebut lantas tertawa keras. "Santai Ay, ini masalah juga buat gue. Kita kerjain tugas ini bareng bareng."

"Thank you, Jo." Lirih Kinaya.

Ya, Jonathan atau lebih akrab dipanggil Jo adalah sahabat Kinaya dan Raga selama dibandung. Bahkan Jo sudah menganggap Kinaya sebagai adiknya, untuk masalah seperti ini Kinaya memang tidak bisa menghandle sendiri, dia membutuhkan bantuan Jo.

Jo mengambil tangan Kinaya dan menggenggamnya erat. "Okay."

"Kita kerjain sampai tuntas."

Kinaya mengangguk. "Gue yakin ada petinggi dibalik ini semua, soalnya mainnya bersih banget."

"Bener. Gue juga harus kerja ekstra sama yang lain."

Kinaya melihat jam di tangannya. "Gue jalan dulu. Udah telat."

"Hati hati. Dua macan lo gatau masalah ini ya?" Tanya Jo.

"Lo tau jawabannya Jo. Gue ga bisa kalau cuma diem doang kaya orang bego."

"Mereka ada alasannya Ay."

Kinaya tidak menjawab hanya memeluk Jo sebentar lalu pergi meninggalkan cafe.

Jo menatap punggung Kinaya dengan nanar. "Cuma ini yang bisa gue lakuin buat lo Ga. Semoga ini cukup."

****

Ketiga teman Kinaya dibuat bingung oleh Kinaya sedari tadi pagi, pasalnya Kinaya tidak seperti biasanya. Hanya lebih banyak diam, jika ditanya hanya menjawab dengan isyarat kepala saja.

Saat ini mereka sedang dikantin, namun tidak dengan Kinaya, Kinaya bilang dia ingin pergi ke perpustakaan. Namun yang lain tau jika itu hanya alibinya saja.

"Apa gue ada salah ngomong ya kemarin?" Tanya Melody kepada kedua temannya.

"Atau jangan jangan dia marah ya sama gue karena gue nanya mulu tentang dia sama Gio?" Tambah Amara.

JUNI ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang