"Lo mau ngabisin orang yang udah buat ketua lo sekarat? Gue orangnya."
Hening.
Gio seketika membeku mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadisnya. Apa maksudnya? Jadi Kinaya yang membuat Leon masuk rumah sakit? Bagaimana bisa?
Gio menatap Kinaya dengan tatapan nanar. "Ay?" Lirihnya.
Kinaya berjalan menuju barisan terdepan, berhenti ketika posisinya ditengah Gio dan Bara.
"Gue orangnya," tegasnya.
Arka tersenyum remeh, "Ga mungkin! Lo demen sama nih cowok?" Tunjuk Arka ke arah Gio menggunakan dagunya. "Terus lo seolah jadi pahlawan kesiangan biar dia tersanjung sama lo?"
Kinaya tertawa keras. "Kenapa ga mungkin? Ga percaya ya kalau ketua lo bisa diratain sama perempuan?"
"Listen!" Kinaya menatap lekat pemuda didepannya yang menyandang sebagai wakil ketua Avegas.
"Ketua lo aja bisa gue ratain dengan tangan gue sendiri, apa lagi cuma sampah kaya lo."
Arka menggeram marah mendengar ucapan lawan didepannya. Sialan! Bisa bisanya ia di rendahkan oleh perempuan!
"Gila! Kinaya auroranya serem banget ya!" Celetuk Devan yang langsung mendapatkan pelototan dari Jere. "Lagi mode serius bego!"
"Tapi jujur gue sependapat sama Devan, gue masih ngebug juga sih. Beneran Kinaya yang buat Leon masuk rumah sakit? Gila!" Tambah Damian.
Sedangkan Bara hanya tersenyum tipis, ya tentu Bara sudah tau apa yang dilakukan oleh adik keras kepalanya ini. Bara tau tentu Kinaya tidak akan diam saja ketika melihat temannya terluka, ia akan berbalik membalas, bahkan lebih parah dari apa yang diterima.
Sedangkan Gio masih berusaha tenang, ia masih memikirkan banyak hal. "Ay, you don't have to."
Kinaya menoleh dan tersenyum tipis, dan balas menatapnya teduh seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja.
"Mana katanya mau ngabisin? Lo ga usah lawan Gardions. Lawan lo disini cuma gue."
Arka berdecih sinis, "Lawan lo doang ga akan ada apa apanya. Cewek kaya lo bisa apa sih!"
Kinaya memiringkan kepalanya seolah berpikir. "Hm.. bisa bunuh ketua lo mungkin?" jawabnya sambil tersenyum sinis.
Sontak jawaban Kinaya mengundang gelak tawa sekelilingnya.
Tanpa membuang waktu, Arkan maju hendak menerjang Kinaya dengan pukulan yang dengan mudah di tepis.
Bugh!
Kinaya sedikit meringis ketika Arka berhasil memberikan pukulan di pelipisnya.
Gio hendak maju namun segera di tahan oleh Bara. "Dia akan marah besar kalau lo ikut campur,"
Gio menggeram frustasi, ia tidak bisa melihat Kinaya terluka sedikitpun. Apalagi kini ia melihat Kinaya sedang bertarung tepat di hadapannya. "Fuck!" Lirihnya.
Dalam gerakan cepat Kinaya membalasnya dengan memberikan pukulan berkali kali bahkan tanpa memberikan jeda untuk Arka bisa membalas. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Arka tumbang.
Dugh!
Kinaya memberikan tendangan penutup. Ia menatap musuhnya yang sudah tergeletak diatas aspal, "Ketua lo aja bisa gue tumbangin, apa lagi lo yang ga ada apa apanya."
"Bawa ketua lo pergi dari sini!"
"Sekali lagi, kalau lo dateng kesini atau ngusik temen temen gue. Tandanya lo siap mati!" Tekan Kinaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNI ( COMPLETE )
Teen Fiction- Kinaya sudah memantapkan diri untuk tidak percaya dan bergantung pada apapun dan siapapun, Kinaya hanya percaya bahwa dirinya sanggup untuk berdiri di atas kakinya sendiri. *** "Setelah ini jangan harap lo bisa liat wajah gue lagi," Kinaya bergega...