Arka mematung mendengar ucapan Kinaya barusan. Ia menggeleng. Tidak mungkin. Ia berusaha tidak mempercayainya.
"Apa maksud lo?! Jangan sembarangan! Pembohong!"
Kinaya menggeleng, "Buat apa gue bohong? Ga ada keuntungannya buat gue sama sekali,"
Arka tertawa keras hingga membuat mereka yang ada di sana mengalihkan atensi ke arahnya. "Gue tau tujuan lo apa. Lo cuma sakit hati kan? Pengen bales dendam dengan ngejelek jelekin orang lain. Ga mempan!" Teriak Arka.
Arka menunjuk musuhnya satu persatu. "Lo semua! Ga akan pernah bahagia! Karena gue yang bakal ngehancurin kebahagiaan kalian! Hahaha!" Teriaknya sambil tertawa bak orang ke setanan.
Bukannya merasa terintimidasi, namun justru sebaliknya. Mereka prihatin melihat kondisi Arka yang berantakkan.
"Semuanya bener."
Mereka serempak menoleh.
Kening Leon mengeryit. "Apa maksud lo?!"
"Semuanya yang dibilang sama Kinaya itu bener. Kinaya ga bohong Ar."
Arka menggeram marah, ia menatap wajah Leon mencari kebohongan. Namun nihil. Arka tidak menemukannya.
Arka terkekeh sinis, "Oh jadi lo ngebela mereka? Lo berkhianat anjing!" Teriak Arka marah.
Leon menggeleng, "Gue ga berkhianat sedikitpun. Dari awal ngehancurin kebahagiaan orang lain demi kepuasan diri sendiri bukan tujuan gue. Tujuan gue cuma satu, jadi tameng buat lo."
Arka frustasi. Ia lelah mendengar omong kosong orang orang. Tidak bisakah mereka berhenti? Arka muak mendengarnya.
"Sebuah keharusan gue jadi melindungi lo, adik gue sendiri."
Deg!
Apa? Adik? Tidak hanya Arka. Mereka semua disana juga terkejut.
"Berhenti bicara omong kosong!" Teriak Arka hendak memberikan pukulan pada Leon, namun dengan sigap Leon menghindar. Kemudian ia melirik ke arah Shadow meminta sedikit bantuan.
Saga dan Aji maju untuk menenangkan Arka. "Lepas anjing! Bangsat lo semua! Lepasin gue!"
"Kenyataannya lo adik gue Ar. Kita satu Ayah, Tante Misa pacar Papa gue sebelum dia ketemu sama Mama. Tapi karena Tante Misa ga terima di tinggal sama Papa, akhirnya Tante Misa jebak Papa dan kemudian dia hamil lo. Tapi Papa gue juga gamau tanggung jawab. Karena di ancam akhirnya Tante Misa ninggalin Papa. Gue minta maaf. Mungkin dengan cara jadi tameng atas segala kesalahan lo, itu bisa menebus rasa bersalah gue. Tapi ternyata gue salah. Lo semakin ga terkendali."
"Pembohong! Lepasin gue anjing!" Arka berontak. Berusaha melepaskan genggaman Saga dan Aji.
"Bajingan lo Leon! Gatau terimakasih! Tanpa gue lo ga akan bisa jadi ketua Avegas! Anjing lo!"
Leon menggeleng, "Regan masih menjadi ketua Avegas sampai sekarang."
"Tapi dia udah mati!"
"Siapa yang bilang gue mati?"
Arka menoleh, lututnya seketika lemas. Disana, Regan. Berdiri tegap di apit oleh Biru dan Gio. Bagaimana bisa? Seharusnya Regan masih berada di gubuk tua dan sudah berubah menjadi bangkai. Siapa yang berani merusak semua rencananya? Liat saja. Leon akan menghabisi siapapun yang merusak rencananya.
"Buang jauh jauh pikiran lo."
"Gue baik baik aja. Kalau lo lupa, gue selalu punya orang baik di sekeliling gue. " Ucap Raga sambil melirik ke arah Biru dan yang lain.
Kinaya berjalan pelan menghampiri Arka, "Udah cukup main mainnya. Sekarang waktunya lo nanggung semua akibat dari perbuatan lo."
Leon mengangguk, "Kalau lo udah tenang, kita bicara."
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNI ( COMPLETE )
Teen Fiction- Kinaya sudah memantapkan diri untuk tidak percaya dan bergantung pada apapun dan siapapun, Kinaya hanya percaya bahwa dirinya sanggup untuk berdiri di atas kakinya sendiri. *** "Setelah ini jangan harap lo bisa liat wajah gue lagi," Kinaya bergega...