3

422 41 4
                                    

" halo, kau sudah sampai di depan rumah ku?"tanya kepada seseoranng di sebrang sana.

" baiklah aku akan turun sebentar lagi " jawabnya setelah mendapatkan jawab dari seseorang di sebrang sana

senju bergegas turun dari lantai 5 di mana apartemen miliknya berada menuju lantai bawah atau lantai 1 di mana (name) sudah menunggu dirinya di sana. "kau sudah lama menunggu? "tanyanya hanya untuk berbasa-basi kepada sahabatnya itu.

" iya! " jawabnya dengan nada ketus kepada senju

" ayolah jangan marah kau hanya menunggu sekitar 15 menit saja"timbal balik ssenju

"ck, ya sudahlah ayo kita berangkat sebelum terlambat" ucap (name) kepada senju walapun dia masih kesal setegah mati kepada gadis berambut platinum itu.

mereka akhirnya keluar dari bangunan yang menaunggi senju dari terik matahari dan derasnya hujan itu. mereka berangkat menggunakan tranportasi umum agar tidak di curigai oleh para anggota bonten dan yang paling penting sekarang adalah penampilan mereka yang sedang menyamar sebagai sebagai seorang laki-laki. ya, mereka sekarang sedang menyamar menjadi seorang laki-laki beruntung lah dulu senju pernah menyamar sebagai seorang laki-laki jadi menurutnya ini tidak terlalu susah-susah amat. Kereta pun berhenti di tempat di stasiun terakhir di sana membuat senju dan (name) turun dan berjalan sekitar 30 menit hingga sampai di depan markas bonten.

Markas dengan tampilan luarnya seperti bangunan tak terurus namun dengan penjagaan super ketat bahkan (name) dan senju harus menunjukan ID card mereka sebagai member bonten. Senju sedikit bingung bagaimana (name) menyiapkan semua ini hingga sedetail ini apa rencana ini sudah dari lama? Entahlah senju hanya diam melihat (name) berbicaralah dengan lihainya mengelak dan menjawab setiap pertanyaan yang di berikan oleh para bodyguard itu.

" Ini adalah ID card milikku dan temanku kami sudah melamar pekerjaan sekitar 1 bulan yang lalu dan kami di terima" ujarnya dengan santai
" Baiklah kalian boleh masuk" ujar ke dua bodyguard itu.

Senju dan (name) berjalan masuk bersama di sana juga ada banyak orang yang berpakaian rapi dengan setelan jas seperti yang mereka gunakan. Pandangan senju meneliti ruangan di dalam bangunan ini yang cukup mewah berbanding terbalik dengan apa yang dia lihatnya di luar

" Kamuflase yang bagus" inner senju

Suara langkah kaki membuat Atensi semua orang di sana tertuju kepada laki-laki berambut berwana pink rose sedang berjalan menuruni tangga. Nafas senju tercekat saat melihat kakak keduanya itu yaitu akashi sanzu atau haruchiyo sanzu ? Entahlah dia juga tidak tahu, pandangan mereka bertemu namun buru buru senju memutuskannya karena dia takut ketahuan oleh kakaknya atau orang kedua di bonten itu.

Mata dengan manik hijau zamrud itu menatap satu persatu member baru bonten itu hingga langkah kaki itu berhenti tepat di depan senju.

" Kau yang berambut hitam siapa namamu? " Tanya
" Rai tuan" jawabnya

Senju bernafas lega saat sanzu mulai berjalan pergi dari hadapannya. Baru saja dia bernafas lega sekarang dia di kagetkan oleh suara tembakan dari sebelahnya membuat senju seketika menolehkan kepalanya, di sana satu laki-laki tergeletak tak berdaya dengan luka tembakan tepat di jantungnya.

" Mata-mata polisi " ujarnya dengan menyeringai lebar

Mendengar ucapan itu nafas senju dan (name) tercekat semakin kuat bahkan butir butiran keringat dingin mulai membasahi wajah keduanya, tidak hanya keringat dingin tapi tubuh mereka juga gemetar melihat adegan pembunuhan secara langsung.

" Kalian berdua" tunjuk-nya ke arah senju dan (name)
" Iya, tuan ada apa? " Tanya (name)
" Ikut aku " balasnya dengan berjalan pergi.

Keduanya mengikuti langkah sanzu yang menaiki anak tangga satir persatu hingga sampai di lantai paling atas yaitu lantai tempat berkumpulnya para petinggi bonten itu. Mata senju menatap lurus ke depan hingga bertemu mata sehitam jelaga itu, laki-laki dengan mata sehitam jelaga itu duduk di kursi utama dengan di kelilingi oleh para petinggi lainya.

" Bos mereka berdua adalah yang paling masuk kriteria anda untuk menjadi asisten pribadi anda" ucap sanzu

" Mereka? " Tunjuk Ran sebagai eksekutif bonten itu
" Iya " jawab sanzu
" Siapa nama mereka" sekarang giliran haitani muda yang bertanya
" Saya Rai tuan" jawab senju dengan membungkuk 90°
" Saya ryuu tuan " jawab (name)
" Rai apa kita pernah bertemu ? Sosok mu seperti tidak asing bagiku " ucap takeomi
" Sepertinya tidak tuan " jawabnya

Laki laki yang lebih tua itu mengangguk pelan lalu melihat ke arah Mikey " jadi kau ingin memilih yang mana? " Tanya takeomi sebagai penasehat

" Aku ingin melihat kemampuan mereka dahulu sebelum memilih" jawab Mikey dengan dingin

" Baiklah " jawab takeomi

" Kalian berdua ayo ikut kami" ujar kakucho
" Ha'i tuan " jawabnya

Para petinggi bonten itu bangun dari duduknya lalu berjalan keluar satu-persatu di ikuti oleh senju dan (name) di belakangnya. Senju melirik (name) untuk memberikannya kode dan di balas gelengan oleh (name). Mereka masuk kedalam lift lalu pintu besi itu secara perlahan-lahan tertutup rapat, (name) melihat ke samping di lantai berapa mereka akan turun ternyata mereka turun di lantai satu

Pintu perlahan-lahan terbuka cahaya remang remang masuk kedalam penglihatan senju dan (name) keduanya melangkah keluar dari lift di ikuti oleh para petinggi bonten.

Bau amis menguar di udara pandangan mereka tertuju kepada beberapa laki laki yang di rantai di kedua tangan dan kakinya. di bawah mereka cairan merah pekat meleber kemana-mana membuat bau amis itu semakin pekat.

" Rai, ryuu" panggil sanzu

Keduanya menoleh secara bersamaan dan dengan refleks menangkap apa yang di lemparkan oleh sanzu. Sebuah pistol berada di tangan (name) dan senju

" Bunuh mereka" tunjuk-nya ke arah dua tahanan itu
" Mereka? " Tanya (name)
" Ya! " Jawabnya dengan tegas

Mereka berdua saling berpandangan satu sama lain sebelum akhirnya senju menembak targetnya dengan tepat di dadanya, pandangan matanya mendingin dan menjadi tajam dari biasanya kini dalam mata bemanik hijau zamrud itu hanya ada kekosongan semata. Dia berjalan ke arah (name) lalu mengarahkan tangan (name) ke arah target yang akan dia bunuh

" Arahkan dengan benar lalu tarik pelatuknya" ujarnya datar di telinga (name)

Dor

Suara tembakan terdengar nyaring di sana dua orang yang menjadi kelinci percobaan itu akhirnya tewas dan kembali ke pangkuan sang maha kuasa sedangkan (name) gemetar ketakutan hingga suara senju mengagetkannya

" Jika kau gemetar mereka akan mencurigai dirimu" ujarnya dengan pelan mungkin amat sangat lirih hingga hanya (name) yang dapat mendengarnya

Senju berjalan ke depan sanzu lalu meletakkan kedua pistol itu di meja yang berada di sana " sudah, atau masih ada lagi tes yang lain? " Tanya dengan menatap langsung iris mata yang sama dengan miliknya

BERTEMU (MikeyXsenju) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang