4

340 38 6
                                    





  Sanzu menatap laki laki di depannya dengan tatapan datar lalu menoleh ke arah Mikey selaku bosnya

" Bagaimana bos? " Ia bertanya kepada Mikey yang duduk di sofa sembari memakan makanan kesukaannya

Sedangkan yang di tanya hanya mengangkat tangannya lalu menunjuk senju/Rai yang berada di hadapan sanzu sebagai isyarat sebelum dia berdiri dan melangkah pergi keluar.

" Kenapa kau diam " ujarnya kepada senju
"......." Senju diam karena tidak paham apa yang di maksud oleh sanzu
" Cepat ikuti Mikey sekarang " ujarnya
" Dirimu di pilih oleh Mikey sebagai asistennya sedangkan teman mu itu akan menjadi asisten ku" jawabnya

Senju yang paham lalu melangkah kakinya pergi mengikuti langkah sang bos besar bonten itu. Di sinilah mereka sekarang di tempat sang pemimpin bonten itu, senju duduk di tempatnya seraya memilah-milah berkas yang akan di tanda tangani oleh Mikey. Dia berjalan ke arah rak yang berada di belakangnya untuk mengambil kembali lembaran demi lembaran kertas yang seharga jutaan dolar itu

" Bos " panggilnya

Mikey yang merasa dirinya di panggil akhirnya menaikan pandangannya ke arah senju "hmm" jawabnya
" Berkas ini apa perlu ku data kembali ? " Tanya dengan menunjukan sebuah berkas tentang transaksi bonten kepada beberapa petinggi negara
" Iya, setelah sudah kau perbarui berikan berkas itu ke kokonoi yang berada di lantai 3 " jawabnya
" Ha'i " jawab senju dengan cepat mulai mendata kembali semua berkas berkas penting itu ke laptop miliknya.

Senju melirik ke arah Mikey lalu menyeringai kecil sembari menulis ulang tentang berkas-berkas itu. Setelah sekitar 2 jam dirinya berkutat dengan lembaran kertas putih yang di nodai oleh tinta hitam itu senju akhirnya meminta izin untuk undur diri ke ruangan kokonoi selaku ATM bonten.

" Bos saya izin untuk ke ruangan tuan kokonoi " ujarnya pelan

Mikey mengagunkan kepalanya sebagai jawaban ' iya' kepada asisten pribadinya itu. Setelah mendapat izin senju pun melangkah keluar dari ruangan Mikey yang berada di lantai 9 itu menuju lantai 3 di mana Koko berada. Di dalam lift dia mendapatkan SMS dari seseorang yang membuatnya tersenyum manis terlihat dari pantulan dirinya di lift itu

" Menarik" ujarnya dengan mengetik sesuatu di hp miliknya.

Pintu besi itu terbuka perlahan-lahan membuat senju kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan Koko, Pitu berwarna silver itu di ketuk sebanyak tiga kali oleh senju sebelum dirinya masuk ke dalam

Tok
Tok
Tok

" Siapa" suara dari dalam

" Tuan kokonoi saya Rai asisten pribadi bos ingin mengantarkan berkas " jawabnya

" Masuk! " Jawab Koko dari dalam

Kenop pintu senju putar belahan lahan hingga Pitu itu terbuka sepenuhnya lalu dia melangkah masuk dengan langkah yang pasti ke depan menuju meja

" Ini tuan. Berkas yang bos suruh menghantarkannya ke anda" ujarnya dengan sopan
" Letakan di sana" tunjuk-nya ke arah beberapa tumpukan  berkas-berkas yang sama dengan apa yang sama dengan yang di bawa oleh senju

Map merah itu senju letakan di atas meja yang di tunjuk oleh Koko. Merasa dia sudah tidak ada kepentingan lagi di sana dia memilih untuk izin undur diri dari situ

" Tuan saya izin untuk keluar " ujarnya
" Silahkan" ucap Koko

Senju akhirnya melangkah pergi ke lantai bawah untuk keluar mencari makanan yang bisa makan karena sekarang sudah memasuki waktu makan siang. Dia berjalan menuju ke jalan raya lalu menghentikan satu taxsi untuk mengantarkan dirinya ke minimarket untuk membeli makanan.

Setelah sampai di minimarket senju buru buru masuk kedalam mencari makanan yang dia cari lalu membayarnya dengan cepat karena dia pergi tanpa izin dari sang atasan. Dia kembali masuk ke taxsi yang sama lalu menyuruhnya ke Bali ke jalan yang tadi dia memberhentikan taksi itu

Setelah membayar senju pun berlalu agar cepat sampai dan tidak di ketahui oleh Mikey bawah dia menghilang dari posisinya. Dia mengendap-endap masuk kedalam kanti bonten untung saja tidak ada yang melihatnya.

" Hahhhh leganya " ujarnya dengan berjalan menuju atap karena jam istirahatnya masih ada 30 menit lagi

Dia duduk di kursi usang di sana lalu membuka sebungkus Taiyaki untuk dia makan tak lupa pula segelas kopi dingin di sebelah bungkusan Taiyaki itu.

Pintu atap itu tiba-tiba saja terbuka menimbulkan suara dentuman yang cukup keras membuat senju terlonjak kaget hingga tersedak Taiyaki yang dia makan

" Uhuk... Uhuk... " Senju terbatuk-batuk dengan memukul dadanya agar Taiyaki itu turun dari Dadanya

Matanya memerah hingga mengeluarkan air mata akibat rasa sakit yang dia alami, sedangkan sang pelaku pembukaan paksa Pintu atap itu hanya diam memandang senju yang sedang terbatuk-batuk itu.

" Kenapa kau berada di sini ? Seharusnya dirimu sedang menyusun dokumen di ruangan ku Rai " ujar Mikey
" Bukankah ini jam istirahat bos ? Jadi saya pergi kemari untuk makan siang" ujarnya

Mata segelap jelaga itu menatapnya lalu bergantian menatap makanan yang berada di sampingnya lalu kembali lagi menatap senju/Rai

" Bos mau " tawarnya dengan mengulurkan sebungkus Taiyaki kepada Mikey
" Apa kau menyuapku agar tidak marah dengan ini ? " Tanya Mikey
" Mungkin saja" jawab acuh tak acuh senju

Mikey berjalan ke samping senju lalu mendudukkan dirinya di sebelahnya yang kosong keduanya diam dengan memakan Taiyaki yang berada di tangan mereka masing-masing.

" Ini bos airnya" ujarnya dengan memberikan sebotol air mineral kepada Mikey

Mikey menerima air itu dengan santai lalu meminumnya dengan perlahan-  lahan
" Rai apa kita pernah bertemu ? " Ia bertanya kepada sang asisten
" Sepertinya tidak pernah bos " jawabnya
" Jangan memanggilku bos! Panggil saja aku Mikey saat kita berdua saja " ujarnya
" Baik bo... Eh Mikey " jawab Rai/ senju

Senju menutup matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya dengan perlahan-lahan membuat rambut palsunya bergoyang kesana-kemari mengikuti alunan angin. Mata itu akhirnya terbuka kembali saat merasakan bahu miliknya berat sebelah dengan cepat ia menoleh ke kanan dan mendapati kepala bermahkota perak itu tengah tertidur di bahunya

Mata hijaunya menatap ke arah bekas botol air mineral yang dia berikan kepada sang atasannya itu. Dengan perlahan tangan berkulit putih susu itu menyisihkan sebagian rambut milik laki-laki yang sedang tidur di pundaknya itu kesamping lalu mengelus pelan pipi tirus itu dengan lembut

" Sepertinya dia kurang makan lihat saja pipinya semakin tirus. Di mana Mikey yang tak terkalahkan dulu, mereka seperti orang yang berbeda-beda" ujarnya pelan dengan menatap wajah itu.

Senju membiarkan Mikey tertidur hingga hari sudah mulai berganti namun mata sehitam jelaga itu belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun membuat senju menghela nafas lalu mencoba membangunkan sang bos

" Mikey... Mikey bangun " ujarnya

Bukanya bangun tangan pucat itu malah memeluknya dengan erat seperti mencari kehangatan karena udara sudah mulai dingin.

" Hahhh " Hela nafas senju dengan terpaksa dia harus menggendong Mikey untuk pergi dari atap.

BERTEMU (MikeyXsenju) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang