Hai lagiiii
Hehehehe makasih yah buat vommentnya. thx yg udh comment. Aku hargai sekali
Selamat membaca ^.^
***
Hermione menahan mual di perutnya akibat efek berapparate bersama Draco. Bagian tubuhnya terasa seperti di pisahkan secara paksa ketika Draco menariknya dan langsung berapparate tanpa aba aba.
"Bisakah kau katakan padaku dimana Potter berada?" Tanya Draco dengan nada yang datar.
Hermione memegangi perutnya seraya menggelangkan kepalanya.
"Kalau aku tahu, pasti aku sudah mencoba berkomunikasi dengannya, Malfoy. Dan bagaimana dengan nasib Cissy? Astaga aku sangat mengkhawatirkannya." Jawab Hermione dengan suara tercekat. Belum lagi kedua orangtuanya masih ditahan di Manor
Draco hanya terdiam mendengarkan Hermione.
"Dia pasti dilaporkan Bellatrix. cepat atau lambat pasti si pesek akan mengetahuinya" kata Draco lemas. Mereka sekarang sedang berada di pinggir Hutan.
"Lalu apa yang akan terjadi pada ibumu?" Tanya Hermione perlahan seakan ingin melunturkan semua yang ada dalam persepsinya kali ini.
"Tentu kau tahu, Granger. Kau kan Miss know it all. Pasti ibuku akan berakhir seperti ini" Draco meremas sebuah batu sampai menjadi debu.
Bulu kuduk Hermione meremang.
"Jadi bagaimana ini?" Tanya Hermione kalut.
"Lebih baik kita kembali ke manor! Aku tidak bisa meninggalkan ibu seperti itu..." kata Draco frustasi. Hermione pun mengangguk dan mereka kemudian kembali berapparate kesana. Toh mereka tidak tahu keberadaan Harry. Percuma mereka di luar sini tanpa ada rencana.
Keadaan mereka saat sampai disana sangatlah payah. Dengan tidak indahnya mereka menganga menyaksikan halaman Manor di penuhi berbagai macam orang.
"Drake!! Sudah kukatakan untuk pergi! Kenapa kalian kembali?!" Teriak Narcissa yang sekarang tengah terikat di halaman depan manor.
Dia begitu terkejut ketika dilihatnya Draco yang seharusnya telah membawa Hermione pada Harry malah kembali ke Manor. Anak itu seperti mengantarkan nyawanya sendiri kepada iblis.
"Kami tidak akan pergi tanpamu, Cissy" kata Hermione.
"Oh kalian terlalu naif..." desah Narcissa putus asa.
Benjamin sedikit takut bahwa mereka akan melarikan diri lagi. Bagaimanapun caranya ia harus mendapatkan anak Draco Malfoy dan Hermione Granger.
"Well, well, lebih baik kita nikahkan mereka sekarang juga, My Lord. Aku takut kejadian ini akan terulang kembali." Ujar Ben pada Voldemort yang sekarang tengah duduk di kursi kebesarannya.
Voldemort menimbang nimbang sejenak perkataan Ben. Tidak ada salahnya bahwa pernikahan itu sedikit di percepat.
"Kemarilah, kalian berdua" perintah Dark Lord.
Draco menarik Hermione yang mau tak mau mengikutinya.
"Maaf Granger harus melibatkan mu. Tadi aku berpikir mengikuti Mum untuk membawa mu ke Potter. Tapi kurasa tak bisa. Dark Lord bisa membunuh Mum jika kau ku bawa pergi" bisik Draco tanpa memandang ke wajah Hermione.
"Ya ya ya... Aku mengerti. Berhentilah mengoceh Malfoy. Aku ngeri melihat tatapan si pesek pada kita." balas Hermione membisik sepelan mungkin.
Mereka berjalan ke arah Voldemort, dan hari itu juga, mereka mengalami pernikahan yang paling aneh sedunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dramione-The Other Side of Malfoy
FanfictionTahun ketujuh yang dikira Hermione hanya akan terisi dengan pencarian Horcrux ternyata salah. Banyak hal terjadi dan semua itu mengikatnya dalam satu lingkaran setan. Harus terjebak dengan belasan Death Eaters di Malfoy'a Manor adalah bencana awalny...