Chapter 8 ^^
Selamat Membaca
***
Draco berjalan lurus ke arah kamarnya dengan ekspresi yang tak terbaca. Saat ini dia tidak begitu yakin dengan semua yang dia rasakan.
Semua terasa aneh dan gamang. Mercerna apa yang terjadi saja rasanya begitu sulit. Hanya mempercayakan dirinya pada takdirlah yang bisa ia lakukan sekarang ini.
Begitu ia tiba di kamarnya, dia bingung mendapati kamar itu kosong tanpa Hermione di dalamnya. Jadi, ia memutuskan untuk berkeliling mencari gadis itu.
'Dasar merepotkan' pikirnya.
Pintu demi pintu ia buka namun dia masih tidak menemukan Hermione.
"Hmph!!!"
Langkahnya terhenti ketika ada suara tertahan seseorang dari balik pintu yang baru saja ia lewati.
Dengan kening yang berkerut ia menarik kenop pintu kayu dengan ukiran rumit itu dan masuk kedalam
Dan mata Draco sukses melebar maksimal tatkala melihat Ben tengah melumat bibir Hermione dengan ganasnya
Dengan tangan yang terkepal erat ia berjalan dan menghampiri mereka. Rahangnya semakin mengeras saja melihat Ben mengelus paksa punggung istrinya yang kini tengah memberontak sia sia itu.
"Brengsek!!" Sebuah bogeman mentah Draco lemparkan untuk sang oknum pemicu kemarahannya itu.
Ben terlempar ke lantai dengan darah segar mengucur dari sudut bibirnya dan menarik Hermione keluar dari ruangan itu.
Sebelum Ben menghilang dari penglihatannya, Hermione menangkap wajah senang Ben yang seakan berkata 'aku menang'
***
Hermione POV
"Brengsek!!"
Aku meringsut menjauh ketika lagi lagi Draco mengumpat kesal sambil memukuli perabotan yang ditempatkan di kamarnya.
Wajahnya sangat merah menandakan dia sangat marah sekarang. Bloody Hell, sebenarnya dia cemburu atau apa sih. Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikirannya.
Aku berjalan ke hadapannya kemudian menangkup wajahnya dengan telapak tanganku
"Bisakah kau berhenti?" Tanyaku sambil melihat tepat di manik matanya
Kemarahan di matanya menghilang seketika dan sedetik kemudian dia memalingkan wajahnya dariku
"Aku tidak senang seseorang menyentuh milikku itu saja. Dan tolong jaga kelakuanmu, Granger" sahutnya dingin.
Dan siapa yg dia panggil Granger?! Dasar sialan, dia memang tolol dan tidak punya otak.
"Maaf siapa yang kau maksud dengan Granger? Sekarang nama belakangku adalah Malfoy"
Aku membalas perkataannya dengan suara yang tak kalah dinginnya. Setelah itu yang kutahu hanya dia pergi meninggalkanku lagi disini sendirian.
Setelah menjelang jam makan malam, Draco kembali dengan wajah datarnya. Dasar menyebalkan. Kenapa dia bersikap seolah olah dia marah?!
Harusnya kan aku yang marah! Dia benar benar merusak mood ku. Aku melirik kesal pada orang orang dalam ruangan itu. Sembari berjalan aku hanya melempar senyum kecil kepada Cissy.
Oh tidak. Haruskah si idiot ini tidak duduk di seberang Bellatrix? Melihatnya setiap kali membuatku menggigil ketakutan. Bekas lukaku sudah mengering dan bisa di pastikan akan membekas selamanya. Juga aku muak akan pemandangan rambut lepek Snape di depan batang hidungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dramione-The Other Side of Malfoy
Hayran KurguTahun ketujuh yang dikira Hermione hanya akan terisi dengan pencarian Horcrux ternyata salah. Banyak hal terjadi dan semua itu mengikatnya dalam satu lingkaran setan. Harus terjebak dengan belasan Death Eaters di Malfoy'a Manor adalah bencana awalny...