Chapter 6: Broken Plan

9.4K 940 65
                                    

Chapter 6. Enjoy ^^

***

Draco melebarkan matanya semaksimal mungkin. Entah mengapa tubuhnya reflek berjalan ke arah sinar itu datang dan menangkisnya.

Dia telah belasan tahun membenci anak lelaki James Potter dan Lily Potter itu. Tak sekalipun terlintas di benaknya bahwa hari ini akan datang. Hari dimana ia melanggar sumpah nya dalam hati untuk tidak pernah perduli pada Harry dalam bentuk apapun.

"Bisakah kita melanjutkan masalah ini nanti, Potter?! Aku masih belum mau mati." teriak Draco ditengah jejeritan banyak orang di dalam Manor.

Harry hanya mengangguk pelan, masih shock akibat kejadian beberapa detik lalu.

Mereka pun membawa Hermione ke tempat yang aman, yang setidaknya jauh dari jangkauan lontaran mantra yang melebar kemana-mana itu.

***

Draco POV

Cukup. Aku bahkan tidak tahu kami akan mengarah kemana. Semuanya menjadi kacau.

Potter yang seharusnya pergi dari sini dan menjalankan wasiat terkutuk Dumbledore malah terkurung disini, di Manorku.

Yang lebih penting lagi hal itu terjadi pada saat saat payah seperti ini. Tidaknada rencana, tanpa senjata pamungkas, dan ceroboh.

Mata Potter sekarang menyalang marah. Sepertinya sudah kembali ke bumi. Tadi wajahnya benar benar tampak seperti looser ketika aku memberitahu aku menikahi seorang Mudblood.

"Malfoy. Aku akan membawa Ron, Neville dan Ginny pergi dari sini. Kami akan mencari Horcrux" katanya dengan gigi yang terkatup rapat. Sepertinya mulai kehilangan kepercayaan dirinya.

Kau tahu, aku mengenalnya sebagai anak lelaki yang senang pamer. Omong kosong? Ya aku berpikir semua orang akan berpikiran yang sama.

Dan ayolah. Aku? Mengikuti maunya? Kurasa dia salah paham disini. Aku bergabung dengannya bukan untuk menjadi kacung nya.

"Melarikan diri, eh?" Desisku. Aku tidak peduli pada wajahnya yang mulai terlihat bertambah kesal. Aku lebih kesal disini, Mr Potter.

"Aku tidak melarikan diri, Malfoy. Aku hanya merasa ini bukan saat yang tepat buat melakukan perang akhir. Semua berantakan" katanya marah.

Aku menantangnya. Sengaja kubiarkan mataku menyalang otomatis ke arahnya. Tidak perduli bahwa kami mungkin saja saling membunuh disini sekarang. "Dan kau dengan bodohnya menerobos lagi kemari."

Yang aku mau hanya membuatnya kesal.

"Aku kesini untuk menolong Hermione! Sudahlah Malfoy. Hentikan semua kebencianmu pada ku, oke? Kau bilang kau ada di pihakku, jadi tolong berhenti membuatku kesal sekarang."

Wow dia memohon padaku.

"Membuatmu kesal? Perhatikan baik-baik, kau juga membuat aku kesal asal kau tahu." kataku membalasnya.

"Hhh terserah padamu. Mungkin suatu saat nanti pemikiranmu akan terbukti keliru. Aku pergi dulu. Dan Malfoy... Hermione sudah seperti keluargaku satu satunya. Kau tahu, mungkin ini terdengar gila... well, tapi kumohon jaga dia, oke?" Katanya dengan berat hati.

"Ibuku tidak akan membiarkanku membuat dia menderita." Jawabku asal.

Dia pun tersenyum maklum lalu pergi begitu saja meninggalkan si Granger ini bersamaku.

Granger, aku tahu ini gila. Sepertinya sebagian hatiku menerima permintaan Potter.

Aku bakal melindungimu.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang