Chapter 11
Selamat membacaa... :)
***
Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Hermione. Diam disini sama sekali tidak berarti tidak ada bantahan sama sekali. Mereka diam karena sama sekali tidak menyetujui apapun yang keluar dari mulut Hermione.
"Kenapa kami harus mendengarkan mu? Jangan kau pikir karena kau adalah sahabat Potter, maka kau bisa seenaknya memerintah kami melakukan ini itu" sahut salah seorang anak Ravenclaw.
Kening Hermione menjadi berkerut. Merasa terkejut bisa ada orang yang berkata seperti itu. Selama ini dia tidak pernah menganggap dirinya seenaknya. Dia memimpin di operasi penyerangan kali ini karena dia memiliki sedikitnya informasi yang dapat mereka gunakan.
"Jaga mulutmu." Draco mencengkram kerah baju anak Ravenclaw yang tadi membuka suaranya. Tatapannya benar benar menyala marah.
"Benarkan cepat atau lambat kau akan berbuat seperti ini. Menggunakan otot setelah kehilangan nama besar, Malfoy?" Cibir anak itu pada Draco.
Draco mengeluarkan seringai khas miliknya. Membuat lawannya merasa terintimidasi.
"Mencoba memprovokasi, heh? Ternyata Ravenclaw menggunakan politik adu domba? Kau dengar ya, aku tidak akan menghancurkan rencana ini. Tujuanku sama denganmu. Menghancurkan Dark Lord. Aku tahu aku brengsek. Tapi tolong jaga omonganmu terhadap dia karena dia tidak sok jagoan disini. Dia benar benar kompeten dan berpengetahuan lebih luas dari pada KAU.
Jadi jika kau masih ingin berada dalam plan, tolong jaga sikapmu." Ucap Draco pelan namun mematikan.
Draco melemparkan tubuh anak itu begitu saja kembali ke bangku kayu yang tadi ditempatinya.
"Aku mohon teman teman. Jangan seperti ini. Aku bisa menjamin Draco benar benar memihak pada Harry. Dan.. aku minta maaf kalau sikapku kalian salah artikan. Aku akan mencoba untuk mengurangi nada memerintahku." Hermione mencoba meyakinkan kawan kawannya sekali lagi. Mulutnya memang masalah.
"Kami mencoba. Tapi tidak setelah apa yang barusan terjadi." Jawab salah seorang anak lagi. Mungkin dari Hufflepuff.
Dengan arogannya ia dan beberapa kawannya melenggang menuju ke pintu keluar ruang serba guna.
Terdengar bunyi aneh ketika beberapa anak itu berjalan mendekat kesana. Draco yang tahu pasti soal bunyi itu seketika memucat dan panik.
"HENTIKANN!! JANGAN BUKA PINTU ITU!!" Perintahnya sambil berlari ke sana membuat semua orang mengerutkan kening secara bersamaan.
Namun sedetik sebelum Draco menyadarinya, pintu itu telah terayun terbuka. Terang langsung menyergap mereka bersamaan dengan bunyi meletup yang amat dahsyat.
"PROTEGO!"
Saking hebatnya ledakan itu, tubuh Draco terlempar jauh ke belakang ruangan lalu menabrak lemari kayu dan jatuh pingsan.
Ruangan yang mereka tempati terasa sedikit bergetar karenanya. Di depan pintu telah menanti Snape dengan wajah mencelanya seolah mengatakan kalian tertangkap.
"Well, aku tidak pernah mengatakan kalian boleh membentuk kelompok belajar diluar jam sekolah.." ucapnya pelan namun dingin membuat semua yang berada disana mengerti arti dibalik kata kata itu dan langsung pergi.
Beberapa anak melemparkan tatapan bersalah ke arah Draco yang terkulai lemas di dekat lemari kayu sebelum melangkah keluar
"Well, kembali ke asrama, Miss Granger? Atau harus kupanggil Mrs. Malfoy?"
Hermione yang sempat membeku langsung berjalan ke arah Draco dan memapahnya kembali ke asrama mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dramione-The Other Side of Malfoy
FanficTahun ketujuh yang dikira Hermione hanya akan terisi dengan pencarian Horcrux ternyata salah. Banyak hal terjadi dan semua itu mengikatnya dalam satu lingkaran setan. Harus terjebak dengan belasan Death Eaters di Malfoy'a Manor adalah bencana awalny...