Chapter 32 (End)

10.5K 549 44
                                    

Thx for vomment guys

Nah enjoy ya

***

Draco kembali merasa panik. Bagaimana bisa anak itu begitu berani melesat masuk ke tempat dimana dia baru saja di kurung?

Asap hitam yang dipanggil Kuro oleh Amanda masih menar-nari senang di sekeliling gudang tua itu. Gerakannya yang tak teratur dan aneh tanpa pola membuat cemas Ben. Pasalnya roh hitam yang seperti itulah yang kehilangan kontrol atas dirinya dan lebih mampu mencelakakan daripada yang lainnya.

Ben tidak tinggal diam segera saja ia menerjang masuk ke dalam sana dan merengkuh Zee dalam gendongannya.

"Lepaskan Zee, Uncle!!! Zee ingin menolong Aunty!!" Pekik Zee keras.

"Tenanglah sayang, Uncle akan menolong Aunty, kok!" Balas Ben.

Hermione segera menerjang ke sisi Amanda.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana cara mengalahkan benda itu??" Tanya Hermione bertubi-tubi pada Amanda.

"Ak-aku juga tidak tahu!" Pekik Amanda panik.

"Mengapa kalian kembali kesini? Cepatlah pergi dari sini!" Lanjut Amanda.

"Zee yang berlari masuk sendiri, Kak. Katakan padaku. Darimana asal ilmu hitam yang kau pelajari ini?!" Tanya Ben yang masih setia memeluk Zee erat.

Draco masih sibuk, berusaha menghalau bayangan hitam yang mulai mendekat ingin mencelakakan itu.

"Paman Lucius memberikan sebuah kitab untukku pelajari. Dan itu asalnya dari Jepang!! Aku tidak sempat membaca cara mengatasi keluarnya Kuro." Jawab Amanda sekarang membantu Hermione dan Draco menghalau Kuro.

"Kuragari wa anata ni wa kankei no koto de haiboku suru koto ga dekimasu"

"Apa maksud kalimat itu Ben?!" Tanya Draco sambil berusaha menghindar dari lemparan kayu-kayu dari Kuro.

"Kak, apakah kau memiliki sebuah benda berharga yang masih kau simpan sampai sekarang?!" Tanya Ben setengah berteriak.

"Ak-aku tidak punya!!" Desah Amanda frustasi membuat mereka semua semakin panik.

Draco dan Hermione semakin putus asa dalam menghalau Kuro untuk mencelakakan mereka. Pertarungan yang tidak menguntungkan menurut mereka. Disaat mereka harus selalu melawan orang yang juga memakai mantra, namun kini mereka melawan sebuah roh hitam jahat yang tidak mempan ketika terkena mantra apapun dari mereka.

Zee tiba-tiba menangis takut saat pecahan kaca hampir mengenai dirinya jika Ben tidak cepat bertindak dengan menghindar ke sebelah kanan.

Anak itu sekarang ketakutan karena mulai banyak benda-benda keras melayang-layang disekitarnya seakan ingin menghantam ketempatnya.

Hermione segera memutar otak mencari cara agar bisa menghentikan roh itu.

"Amanda! Sekarang dengarkan aku... Kau, masih menyimpan gelang kaki pemberian ibu dan ayah?" Tanya Hermione dengan nafas memburu.

"Gelang kaki magis yang bisa membesar sesuai lingkar kaki itu?" Tanya Amanda pada Hermione.

"Ya, ya benar yang itu." Ujar Hermione memberi kepastian bahwa gelang kaki tersebutlah yang ia maksud.

Amanda menurunkan kaus kakinya dan menampakkan gelang kaki itu. Hermione pun melepaskan gelang kaki miliknya, yang ketika dilepas, gelang kaki itu kembali menyusut seukuran gelang kaki bayi.

Amanda yang melihat hal itu segera melakukan hal yang sama dengan Hermione meskipun ia tidak tahu apa yang ingin di lakukan oleh adik kembarnya itu dengan kedua gelang kaki mereka.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang