Selamat membaca :)
***
Alice kini duduk berseberangan dengan pasangan yang mengaku tengah saling jatuh cinta itu. Jarum jam terus bergerak dan setelah lima belas menit memandangi keduanya, Alice sama sekali belum buka mulut, bingung ingin mengatakan apa.
"Eum... jadi, bagaimana bi? Apakah kau mengijinkan kami menikah? Well, sebenarnya kabar ini baru akan aku sampaikan malam nanti. Aku berniat membawa Hermione dan Zee ke Manor untuk makan malam." Draco yang tidak nyaman dengan suasana seperti itu akhirnya buka mulut.
"Zee?" Alice mengerutkan kening ketika menemukan sebuah nama yang asing di telinganya.
"Emm itu putriku, Mrs. Malfoy." Kali ini Hermione lah yang menjawabnya dengan takut-takut.
Heran, dia ini hanya adik angkat Lucius tetapi kenapa tatapan mengintimidasinya menyamai Lucius sih? Apa jangan-jangan Mr Abraxas Malfoy pernah membuang anak? Hih. Pikir Hermione.
Sedang Alice kini benar-benar terkejut.
Anak? Apa mungkin... itu adalah anak Draco yang Miss Granger kandung saat perang berlangsung? Merlin, permainan apa lagi ini....
"Bi?" Panggil Draco pada Alice yang terlihat sedang melamun itu
"Aku tidak ada masalah selama kau menginginkannya, Drake. Tapi, aneh sekali kau ingin menikah setelah sehari sebelumnya kau menolak keras untuk kunikahkan."
Perkataan Alice sontak membuat keduanya gelagapan.
"Y-ya itu terjadi karena aku hanya ingin menikahi Hermione seorang." jawab Draco, mencoba berkelit dengan lancarnya.
"Ah begitu... Tapi lagi-lagi aku merasa aneh. Jika kau menunggu Miss Granger, kenapa saat ku tawarkan calon istri kau tidak menyebut namanya sebagai calonmu sendiri, hm?"
Lagi lagi keduanya terlihat gelisah.
"Kami baru bertemu lagi 2 hari yang lalu di pub." jawab Hermione.
"Ya itu benar, bi. Maka dari itu aku tidak bisa menyebutkannya sebagai calonku di saat aku sendiri belum menemukannya." Draco menambahkan pernyataan Hermione.
"Dan kau benar-benar tidak bermasalah dengan status Miss Granger yang sekarang memiliki seorang putri?" Alice memastikan sekali lagi keputusan yang di buat Draco.
"Ya, aku sama sekali tidak mempermasalahkannya. Lagipula dia cukup keren, dan kau tahu bi? Dia memiliki mata kelabu yang sama persis dengan punyaku." Jawab Draco yang dengan semangat tanpa sadar mendeskripsikan fisik Zee yang lagi lagi membuat Alice terkejut.
Itu benar benar anak Draco.
"Sekarang dimana putrimu, Miss Granger?" Tanya Alice mulai penasaran dengan Zee.
"Dia sedang sekolah. Dia bersekolah di salah satu taman kanak-kanak di dekat rumah kami." jawab Hermione.
"Ah begitu rupanya. Dan.. apakah itu makan siang untuk anakmu?" Tanya Alice sambil menunjuk kotak bekal di tangan Hermione. Wanita itu melihat tangannya dan terkesiap.
"Ya ampun, ini sudah hampir jam istirahat! Maaf Mrs. Malfoy, sepertinya aku harus pergi sekarang." pamit Hermione.
"Yasudah bi, kita lanjutkan lagi nanti malam. Tidak apa apa kan?" Tanya Draco yang ikut berdiri.
"Tidak masalah. Bawa juga putrimu, Miss Granger. Aku sangat menantikan bertemu dengannya." kata Alice.
"Tentu, Alice. Sampai jumpa nanti malam.
Lalu mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke sekolahan Zee.
***
Saat istirahat di sekolah Zee menjadi kesenangan tersendiri buatnya pada hari ini. Toh tadi Draco sudah mengantarnya. Zee pikir mereka akan percaya bahwa dia punya ayah. Tapi melihat sikap teman temannya, Zee kembali sedih. Banyak yang harus ia tahan demi ibunya. Demi Mommy dia tidak boleh menangis. Demi Mommy Zee harus menyimpan semuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dramione-The Other Side of Malfoy
Fiksi PenggemarTahun ketujuh yang dikira Hermione hanya akan terisi dengan pencarian Horcrux ternyata salah. Banyak hal terjadi dan semua itu mengikatnya dalam satu lingkaran setan. Harus terjebak dengan belasan Death Eaters di Malfoy'a Manor adalah bencana awalny...