louder than them 🔞
[ wooyoung x yeosang ]( ͡≖ ل͜ ͡≖)
"Yeosang... Gue lapeeerrr...."
Jika saja yang tengah merengek kelaparan bukan kekasihnya, sudah pasti sedari tadi Yeosang menendang Wooyoung keluar dari rumahnya.
Oh, ayolah. Yeosang sedang fokus untuk menyelesaikan esainya dan sang kekasih malah mengganggunya. Tuhan, tolong tabahkan hati Yeosang untuk menghadapi makhluk tampan bernama lengkap Jung Wooyoung ini.
"Wait... Lo denger gak kayak ada suara orang lagi skidipapap?" Wooyoung dan pendengaran ultrasonik-nya.
Yeosang mendelik. "Dih, paling ada yang nyetel bokep keras - keras."
Wooyoung menggeleng kuat. Jelas - jelas dia bisa mendengar suara orang tengah berhubungan intim di lantai atas apartemen Yeosang. Kan dia jadi kepengen... :(
"Coba lo denger baik - baik, deh, Yeo."
Pria itu pasrah dan mengikuti saran kekasihnya. Ia memfokuskan pendengarannya dan benar saja. Telinganya menangkap suara kecipak basah dan desahan walaupun samar.
"Oke... Sekarang hubungannya sama gue apaan?"
Kekasih Yeosang itu pun menampilkan smirknya yang mana membuat Yeosang was - was takut Wooyoung malah mengajaknya untuk-
"Yok, ngewe. Biar kita bisa nunjukkin siapa yang lebih keras pas ngewe."
-seks. Hhh... Dasar Wooyoung dan otak selangkangannya.
Si manis tidak mempedulikan sang kekasih. Dirinya mulai fokus lagi untuk mengerjakan esai. Tapi, yang namanya Jung Wooyoung tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang ia inginkan. Pria Jung itu langsung mengangkat Yeosang dan membawanya ke kamar.
Menghempaskan tubuh ringkih itu ke atas kasur kemudian mengukungnya. Mempersempit jarak antara dirinya dan si manis. Kemudian mulai mencumbu ranum merah itu lembut. Melumat bibir atas dan bawah si manis bergantian. Membuat pangutan mereka semakin panas.
"Angh-"
Yeosang mendesah pelan saat Wooyoung secara sengaja meremas bokong sintalnya. Memberi akses lebih pada Wooyoung untuk menjelajahi setiap sudut rongga mulutnya. Tak lupa bergulat lidah untuk menunjukkan siapa yang lebih mendominasi diantara mereka.
Pangutan itu terlepas saat Yeosang meremas bahu Wooyoung kuat. Setelah terlepas, pria Kang itu segera menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Lo emang cantik banget..."
Yeosang memerah kala Wooyoung memujinya. Jarang - jarang sang kekasih memuji dirinya. "B-bacot...."
Wooyoung melanjutkan pekerjaannya. Menjilati leher putih Yeosang dan meninggalkan banyak tanda. Tangannya aktif bergerak untuk menanggalkan kancing kemeja Yeosang satu per satu.
"Nggh.. Ahh..." desah Yeosang saat sang dominan bermain dengan putingnya yang tegang dan sensitif.
Puas membuat tanda kepemilikan, Wooyoung segera melepas kain yang melekat di tubuhnya dan juga Yeosang. Membuat mereka full naked.
"Ja-jangan diliatin gitu... Maluu...." ucap Yeosang saat Wooyoung dengan mata tajamnya menelaah setiap inci tubuhnya.
Wooyoung terkekeh gemas. "Ngapain malu, sih? Pacar sendiri juga."
"Wooyoung, ih!"
Sang dominan pun membuka lebar paha mulus Yeosang. Memperlihatkan lubang pink berkedut yang segera ingin dimasuki. Pria itu mengambil lube dari laci di sebelah tempat tidur Yeosang. Menumpahkan cairan dingin itu di atas tangannya.
"G-gak usah pakai pemanasan. Langsung masukin aja...."
"Yakin?"
Yeosang mengangguk lemah. Ia hanya ingin cepat - cepat dimasuki oleh kejantanan Wooyoung yang lumayan besar itu.
Menuruti permintaan kekasihnya, Wooyoung pun menumpahkan lube di atas penisnya. Mengocoknya sebentar kemudian memposisikan adik kecilnya di depan lubang berkedut Yeosang. Ia memasuki Yeosang dengan perlahan agar si manis tidak kesakitan.
"Ahh..."
Yeosang mendesah saat milik Wooyoung masuk sepenuhnya. Sudah lama ia tidak merasa sepenuh ini.
"Lo... Udah persiapan duluan, Yeo?" Pertanyaan tiba-tiba dari Wooyoung membuat Yeosang memerah. Dilihat dari reaksi kekasihnya, Wooyoung tau bahwa jawaban dari pertanyaannya adalah 'benar'.
Wooyoung tersenyum tampan menatapi Yeosang yang wajahnya masih merah padam. "Kalau lo mau ewe tinggal bilang langsung ama gue, Yeo. Gak usah sungkan. Untung aja gue kepancing ama suara orang ngewe. Hhh... Kalau gitu gue gerak, ya..."
Yeosang mulai mendesah saat Wooyoung dengan gerakan teratur menumbuk lubangnya. "Aahh... Nnn.. A-ahhh... Wooyoung-ah..."
Masih dengan tempo yang stabil, Wooyoung bergerak beriringan dengan desahan yang keluar dari mulut manis kekasihnya. Karena Yeosang sudah tidak sabaran, ia menjepit kuat kejantanan milik dominannya.
"Shh..." Wooyoung mendesis. "Lo pengen gue kasarin, ya?"
"Yashh... P-pleasee.. Move fasterhh.. Wooyoung-ahh.."
Diberi lampu hijau oleh sang submisif, Wooyoung mulai menumbuk lubang itu dengan cepat. Hanya suara kasur berderit, suara kulit tubuh yang bertemu, dan suara desahan yang terdengar dari kamar itu.
"Nnhh... Ahh.. A-ahhh.. Ngghhh... F-fasterhh..."
"Call my name, Yeo."
"Nyaahh.. Wooyoungh-ahh.. Ah.. Ah.. Nghh.. I-i'm comminghh.."
"Bersama, baby.."
"Nghh.. Aahhhh..." Yeosang mendesah panjang saat cairan putih itu keluar dari kejantanannya. Yeosang sudah akan bangkit dari tempat tidur, sebelum Wooyoung kembali menarik pinggangnya dan menggerakkan pinggulnya.
"Ngghh.. Wooyoung-ah.. Stophh.."
"Gue masih kuat. Jadi, ayo ngewe sampai pagi!"
"Woo- Ngaahh..."
Mari kita tinggalkan sepasang kekasih ini dengan kegiatannya. Mari berharap semoga saja Yeosang masih bisa berjalan keesokan harinya dan menyelesaikan esainya yang terabaikan.
( ͡≖ ل͜ ͡≖)
Gak tau deh aku nulis apaan...
Aku baru pertama nulis ginian, jadi semoga tidak terlalu mengecewakan :')
