3. Rumor

574 55 1
                                    

"Jutsu Elemen Tanah : Tembok Tanah." Sakura meletakan kedua tangannya di tanah.

Sebuah dinding tanah kokoh berdiri di hadapannya.

BRAK

Tanpa ragu Tsunade menghantamkan tinju supernya pada dinding tanah yang dibuat Sakura.

 Melihat dinding buatannya roboh, Sakura langsung segera menghindar. Kekuatan penghancur guru Tsunade memang tidak perlu diragukan lagi. Ia sendiri pernah merasakannya.

"Apa hanya ini yang Kakashi ajarkan padamu Sakura?" tanya Tsunade sambil terus menyerang Sakura.

Sakura berusaha menghindar dari serangan bertubi - tubi Tsunade. Ini gawat. Kalau jarak sedekat ini, ia tidak bisa membuat segel jutsu.

"Kabut racun." Sakura mengeluarkan jutsu yang dipelajarinya dari Shizune-sama.

Tsunade terkejut dan langsung menjauh. "Shizune ya... Boleh juga," sebuah senyum kecil muncul wajahnya yang cantik dan tak menua.

Setelah berhasil membuat jarak, Sakura langsung memanfaatkan keadaan ini untuk menggunakan jutsu. Tangan Sakura membuat segel tangan Naga - Anjing - Babi.  "Jutsu elemen tanah : Penjara empat sisi!"

Kali ini tanahnya bergerak ke atas, membentuk kotak mengelilingi Tsunade.

"Aku takkan membiarkan guru memakai tinju penghancurnya lagi." Sakura segera memadatkan tanah, menghimpit Tsunade untuk tak bergerak.

"Bagus Sakura," puji Tsunade. Namun bagi Tsunade, ini adalah hal yang mudah. Jangan remehkan gelar 'kunoichi terkuat' yang menempel padanya.

BRAK

"Astaga," Sakura terkejut. Ia membuat kuda - kuda persiapan untuk menghadapi Guru Tsunade.

"Nona Tsunade--"

Sebuah suara menghentikan latihan Tsunade dan Sakura.

"Shizune. Ada apa?" tanya Tsunade. Sedangkan Sakura memandang bingung pada Shizune yang terengah - engah karena barusan berlari.

"Maaf menggangu latihannya. Tapi, ada berita penting yang aku bawa!" ucap Shizune setelah mengatur pernapasan.

"Baiklah, kita dengarkan di Kantor Hokage saja," putus Tsunade. "Sakura, latihan hari ini cukup sampai disini,"

"Baik Guru. Apa boleh aku mendengar berita penting itu?" tanya Sakura meminta ijin.

Shizune mengangguk. "Tentu. Ayo. Kita harus bergegas,"

"Ya." Tsunade segera melangkah pergi diikuti dengan kedua muridnya.

.

"Apa?" Tsunade terkejut setelah mendengar berita tersebut dari Shizune.

"Ashitaba... " Sakura bergumam. "Aku pernah melihatnya di buku tanaman herbal milik perpustakaan Konoha. Bukankah itu tanaman yang dikatakan langka?"

"Benar." Shizune mengangguk. "Aku juga terkejut mendengarnya. Menurut informan kita, ada desas - desus bahwa tanaman Ashitaba kembali muncul di pegunungan Dokudami,"

"Pegunungan Dokudami?" tanya Tsunade. "Memang benar pegunungan itu dulu dikenal dengan Pegunungan Tanaman Obat..."

Shizune menatap hasil laporan informan. "Menurut laporan, disini dikatakan bahwa ada beberapa orang yang melihat tanaman obat itu dan mengambilnya. Namun..." Shizune berhenti membaca.

"Saat informan ingin memeriksa kebenaran berita tersebut dan menemui orang yang mengambil tanaman itu, orang itu sudah tewas. Dan tanaman obat yang berhasil didapatnya itu juga  hilang" lanjut Shizune.

A S H I T A B A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang