6. Sepi

563 62 10
                                    

Desa yang aneh.

Itulah yang Sakura pikirkan mengenai suasana Desa Gogyo. Setelah Shizune dan Sakura mendapat penginapan, mereka memutuskan berpencar untuk mendapatkan informasi.

Namun sampai sekarang, Sakura hanya menemui jalanan kosong. Setiap rumah yang Sakura ketuk juga tidak merespon. Sekarang  senja mulai beranjak dan sebentar lagi malam akan tiba. Tidak ada orang yang keluar.

Sakura menatap beberapa rumah di sekitarnya. Sebelah alisnya terangkat heran. Tidak ada lampu yang menyala. Apa mereka langsung tidur begitu malam tiba?

"Heum" Sakura berpikir keras. Matanya mengarah pada pegunungan Dokudami yang terletak tepat di atas Desa Gogyo. "Apa aku mencoba naik saja ke atas?"

"Tidak." Sakura menggeleng - gelengkan kepala. Sudah akan menjelang malam. Mendaki saat malam sangat berbahaya. Terlebih lagi saat ini Sakura tidak membawa senter dan lainnya.

Shizune-san juga mengatakan jika lebih baik mendapat informasi dulu dari penduduk setempat. Terutama mengenai kasus pembunuhan itu. Siapa yang menghabisi para pencari tanaman Ashitaba itu?

Sebuah asumsi muncul di kepala cantiknya. Apa jangan - jangan semua penduduk desa ini terlibat dengan pembunuhan itu? Mungkin para penduduk desa inilah yang membunuh para pencari tanaman Ashitaba.

Kalau begitu... Apakah itu berarti gadis yang bekerja di penginapan juga ikut terlibat?

Mungkin saja. Itu adalah kemungkinan utama yang paling mendekati. Dengan informasi yang di dapat dari penginapan, para penduduk bisa dengan mudah membuat rencana pembunuhan bukan?

Tapi apa motifnya?

"Ada yang aneh dengan desa ini... Kenapa rasanya mereka seperti bersembunyi?" gumam Sakura. "Apa mereka sedang mengawasi para pendatang?"

Atau... Mereka semua sedang bersembunyi? Tapi dari apa? Dari para pendatang juga? Kalau benar mereka bersembunyi dari pendatang, kenapa mereka membiarkan ada penginapan?

Bruk

Suara jatuh tepat berada di belakang Sakura. Sakura segera menoleh dengan waspada.

"Ah... Hanya tempat sampah yang jatuh." ucap Sakura lega. Tapi sedetik kemudian Sakura langsung tersadar.

'Tidak ada angin. Bagaimana bisa tempat sampah ini jatuh?' batin Sakura.

Matanya mengawasi sekitar. Depan. Atas. Kiri. Kanan. Belakang. Semua penjuru Sakura amati.

'Aneh. Jika itu hanya warga biasa, seharusnya masih terdengar langkah kakinya. Ini sama sekali tidak. Hanya ninja yang bisa melakukan ini.' batin Sakura.

Lima menit.
Sepuluh menit berlalu.
Sakura memasang telinga baik - baik. Hanya keheningan yang ia tangkap.

Sakura menghela napas jengkel. 'Aku rasa apabila pencarian informasi ini dilanjutkan hanya akan menemui jalan buntu. Mungkin akan kulakukan besok pagi saja.' putus Sakura. Tempat sampah yang jatuh itu juga aneh. Lalu, berlama - lama disini bisa membahayakan bagi Sakura.

Sakura segera kembali menuju penginapan. Siapa tahu Shizune-san lebih beruntung dalam mendapat informasi?

Tanpa Sakura sadari, dari kejauhan tempatnya berdiri, sepasang mata berwarna merah dengan tiga tomoe mengawasinya.
.

"Jadi ini desanya," gumam Sasuke. Matanya memandang ke pegunungan yang berada tepat di atas Desa Gogyo.

"Pegunungan Dokudami huh."

Sasuke menimbang langkah yang akan diambil selanjutnya. Semakin cepat dia kerjakan, semakin cepat misi kecil ini selesai. Tapi rasanya bosan juga terus - menerus berada di markas persembunyian Orochimaru dan hanya bertemu ular dan bawahan setianya itu terus menerus.

A S H I T A B A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang