15. Kisah Yang Tersembunyi

718 54 10
                                    

"Jadi begitu ya... Itu alasan kenapa kau tiba - tiba meminta berlatih genjutsu dengan menggunakan sharinganku," ujar Kakashi, sang Jounin Jenius sembari melirik murid didik yang duduk disampingnya.

"Ya," Sakura mengangguk. "Setelah berlatih dengan guru Kakashi, aku semakin yakin kalau itu salah satu genjutsu dari Sharingan. Tapi masalahnya-"

"Adalah siapa orangnya. Ada 2 orang Uchiha terakhir yang kita tahu. Kemungkinan besar salah satu dari mereka," potong Kakashi. Tatapannya beralih pada awan putih di langit. "Apa kau tidak akan memberi tahu Naruto mengenai hal ini?"

"Tidak." Sakura menolak tegas. "Naruto sedang berlatih keras dengan Tuan Jiraiya. Jika Naruto tahu, bocah nakal itu pasti akan kembali ke Konoha. Selain itu kita masih belum mendapatkan bukti yang cukup..."

"Benar." Kakashi mengurut dagu dengan sebelah tangan. "Seharusnya aku datang lebih cepat ya. Maaf, Sakura-chan,"

Tim bantuan dari Konoha (terdiri dari kakashi, Neji, Lee, dan Kiba) ternyata baru tiba siang hari. Setelah Sakura dan Shizune menjelaskan secara garis besar pada Tim Kakashi, mereka lalu mulai membagi menjadi 2 tim . Tim pertama terdiri dari Neji dan Lee untuk investigasi dan tim kedua terdiri dari Kakashi, Sakura, dan Kiba untuk memeriksa kondisi hutan. Shizune tidak ikut serta karena menjaga Nazuna dan Suzuna.

Namun, hasilnya tetap nihil. Tidak ada jejak pelaku maupun tanaman obat - khususnya tanaman Ashitaba - yang tersisa. Interogasi dengan Takuma dan Taki pun juga tak membantu banyak. Hanya ada satu kesimpulan yang diyakini oleh mereka semua. Bahwa antara Sasuke atau Itachi berada di balik ini semua.

Genjutsu yang bahkan tidak mereka sadari. Hanya Klan Uchiha yang mampu melakukannya.

"Ha...ha...ha... Sejak kapan Guru Kakashi datang tepat waktu?" Sakura terbahak mendengar kalimat Guru Kakashi.

"Itu benar." Guru Kakashi tersenyum setuju dengan Sakura. "Tapi Sakura-chan, kau hebat juga. Bisa langsung mengenali kalau itu genjutsu. Apalagi genjutsu itu adalah genjutsu dari Klan Uchiha,"

Kalau itu adalah ninja biasa, pasti tidak akan tersadar sampai esok hari. Seperti dugaan Kakashi sebelumnya, kalau Sakura memang memiliki bakat alami pada genjutsu. Bakat Sakura ini bahkan melebihi dari Kurenai, si master genjutsu. Jika Sakura terus melatih keterampilan genjutsu-nya, Kakashi yakin genjutsu Sakura akan setara dengan genjutsu Klan Uchiha.

"Menurutku, jika kau terus mengasah genjutsumu, kau akan mampu terlepas dari Tsukuyomi milik Itachi," Kakashi berujar lagi.

Sakura menaikkan kedua alisnya. "Tsukuyomi? Bahkan Guru Kakashi saja tidak bisa mengatasinya. Aku yang seperti ini bisa?" Sakura berseru tak percaya. Guru Kakashi ini bicaranya melebih - lebihkan.

Kakashi menatap murid dengan rambut merah muda disampingnya itu. Sakura sepertinya tak percaya. Tapi, berdasarkan analisisku, tidak ada ninja lain yang sepertinya.

"Apa itu?" Sakura mengernyit heran. "Kenapa Guru Kakashi tersenyum aneh begitu?"

"Ini senyum ketulusan namanya," keluh Kakashi. "Hari sudah siang. Bagaimana jika kita makan sesuatu? Kau mau makan apa Sakura?"

"Aku mau makan yang segar - segar. Es serut misalnya,"

"Tidak. Itu hanya camilan. Mari kita makan sukiyaki saja."

"Baiklah kalau begitu,"

Sakura dan Kakashi beranjak pergi.

"Uhm." Sakura bergumam. Mendadak ia berhenti melangkah.

"Ada apa Sakura?" Kakashi bertanya.

"Aku rasa aku melupakan sesuatu." Sakura menggaruk kepalanya pelan. "Apa ya?"

A S H I T A B A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang