Satria sedang bersama teman-teman nya di kantin dan satria memegang gelas yang berisi minuman yang sedang ia minum. Satria tampak datar tak berekspresi karena ia merasa tanggal ini tepat dimana satria kehilangan arum untuk kedua kalinya.
"Gue kadang bingung harus bahagia atau sedih, " Ucap satria dalam hati terdiam diri.
"Woy, bengong aja lu nanti kesurupan lagi, gue gak mau tanggung jawab ya, " Celetuk radit yang berusaha membuat satria kaget ternyata satria sama sekali tidak mengeluarkan kata-kata apapun.
"Sejauh apapun kamu mengejar orang yang gak pernah menghargai kamu, kamu gak akan bisa yang ada kamu akan merasa letih, " Ucap kakek satria yang menasehati satria saat masih kecil.
Ingatan itu masih terlihat jelas, dan kata kata kakek tidak pernah dilupakan olehnya. Yang ia pikirkan adalah rasa letih itu pasti akan bisa berubah menjadi mati rasa.
"Gue cuma bisa berdiam diri kayak gini, apa gue merasakan mati rasa? " tanyaku.
"Tapi, kalau di lihat lihat nampaknya satria ini sedang banyak pikiran ya, tatapan matanya sangat kosong gak ada isinya, " Ucap radit sekali lagi.
"Satria, jangan diam kayak gini, gue nggak paham nih sama apa yang lu pikiran, ayo lah cerita, " Celetuk radit.
Satria bukannya membalas omongan radit ia malahan memilih untuk diam dan jalan tanpa melihat dengan jelas, satria dengan tatapan yang kosong mengikuti otak kirinya yang memikirkan masa kecilnya, ia melihat sosok anak kecil perempuan yakni adalah arum, tetapi seperti nya satria tak mengeluarkan suara maupun mengeluarkan ekspresi yang dapat menolong nya saat ini adalah raffa, karena raffa sangat tahu bagaimana menyadarkan syndrom masa lalu satria.
"GAWAT!! GUE HARUS KABARIN RAFFA! PENYAKIT SATRIA KAMBUH! " ucap radit dengan panik mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
"RAFFA, LO DIMANA! " Ucap radit via telpon.
"Kenapa sih sapi, gue lagi di Perpustakaan nih, " tanya raffa dengan bingung.
"Satria woy! Satria... " Ucap radit dengan panik.
"Kenapa sih satria, dia di hajar Raja? " tanya raffa dengan santai.
"Bukan anjrit! Masalahnya itu penyakit nya kumat lagi! " Ucap radit dengan panik.
"HAH! SEKARANG LU DIMANA! IKUTIN SATRIA, JANGAN DI MATIIN TELEPON NYA GUE KESANA," ucap raffa dengan panik.
"Kenapa bisa kejadian ini terulang lagi! Bisa bisa satria dalam keadaan bahaya, ini parah banget, apa sih yang lo pikirkan sat, " Ucap raffa berlari sambil mendengarkan radit berbicara.
"Satria malahan ke taman belakang sekolah, lo cepat kesinim... Gue gak paham lagi dia mau ngapain, " Ucap radit dengan nafas satu dua tiga.
"Sat, tunggu! " Raffa menahan satria.
"Sat, dengerin gue sekarang lo sadar dari syndrom lo ini, gue ada di depan lo, gue sahabat lo raffa adhitama, gue gak mau lo dengerin omongan arum sosok anak kecil yang terngiang ngiang di kepala lo, sekarang arum udah besar dan dia masih ada di sini sama kita, lo sadar sat, maaf sat gue harus tampar lo biar lo sadar, pantas aja dia gak sadar muka nya pucat dan bibir nya pucat dan kayaknya gak sinkron sama hati nya, " Ucap raffa dengan menampar satria bisa menyadarkan satria.
Akhirnya satria tersadar dan ia bertanya tanya kenapa raffa membawa nya ke taman. Dan raffa menjelaskan ini kepada satria, radit menyusul ke taman dengan nafas satu dua tiga.
"Lo kalau mau bunuh diri lo caranya gak gini juga buset, menyusahkan orang tahu gak! " Ucap radit dengan emosi dan tampak ngos ngosan.
"Fa, dit kenapa gue bisa ada di taman ini? Bukannya gue tadi lagi minum di kantin ya? " Satria bertanya tanya.
"Gini ya, gue jelasin tadi lo gak sadar lo melakukan hal yang pernah lo lakuin pas lo masih kecil, gue tanya apa yang membuat lo jadi bengong kayak gitu? Dan lo mikirin apa sih? " tanya raffa dengan jelas.
"Gue gak mikirin apa apa sumpah, tiba tiba aja gue gak sadar ada disini, sebentar ini kan taman belakang sekolah tempat gue sama arum berantem, kenapa gue bisa ada disini, lo ngajak gue kesini? " Satria bertanya tanya.
"Sat, untung lo ganteng ya jadi mau bengong mau gimanapun tetap ganteng sih, " Celetuk radit.
"Oh gue ingat, lo datang ke kantin terus lo kagetin gue kan! " Ucap satria.
"Iya gue emang kagetin lu, emangnya kenapa? " tanya radit.
"Lu kok kagetin satria sih! Dia gak bisa di kagetin dit, pantes aja dia kumat lagi, emang lo sih rese! " Ucap raffa.
"Yaudah kalau gitu, gue minta maaf! " Lirih radit.
"Gak usah minta maaf, gue udah biasa kok merasakan ini, " Ucap satria.
"Iya udah khatam juga satria kalau soal penyakit ini, " Ucap raffa tertawa terbahak bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK HARUS MEMILIKI
FantasySiapa sih yang nggak kenal bad boy yang satu ini, ia adalah SATRIA yang di takutkan di sekolah sma starlight dan satria itu cowok yang terkenal badboy dan ia cenderung pintar atau biasa di sebut jenius. satria yang dikenal oleh teman-teman di sekol...