#78KEHILANGAN YANG PALING BERAT ADALAH RELA

8 2 0
                                    

Satria mendapatkan kabar dari bibi ina melalui whatsapp nya.
Satria menelpon bibi ina untuk menanyakan maksudnya apa. Sedangkan di sisi lain satria harus mengurus pasien gawat darurat. Ia bingung harus melakukan apa. Tugas dan kewajiban nya adalah menyembuhkan dan mengobati pasien. Akhirnya satria merasa ada hal yang mengganjal saat ia sedang bertugas. Satria tidak fokus dengan tugasnya di rumah sakit. Satria merasa aneh dengan apa yang di pikiran nya yang selalu mengganggu pikiran nya.

"Bi ina? Telepon gue 20 kali. Ada apa ya? " Tanya satria dalam hati.

"Sebaiknya gue telepon bi ina aja biar gue bisa tau alasan bi ina telepon gue, " Ucap satria dalam hati.

"Kenapa memanggil sih? Harusnya berdering. Udah deh nanti aja kayaknya ada pasien gawat darurat yang harus gue tangani sekarang, " Ucap satria dalam hati.

"Gimana bu kabar nya? Setelah saya periksa. Apakah sudah membaik, ibu saya ingin sekali ibu banyak istirahat dan jangan terlalu kecapean ya bu, di minum juga obat nya. Nanti setelah luka nya mengering ibu ketemu saya lagi ya, " Ucap satria ramah.

"Iya dok, makasih ya dokter sudah memeriksa saya. Saya pamit dulu, " Ucap pasien gawat darurat.

"Hati-hati ya bu, " Ucap satria tersenyum simpul.

"Dokter, hari ini ada pasien yang mengalami kecelakaan dan sekarang ada di ICU. Segera di periksa ya dokter pasien nya, " Ucap dokter ratu.

"Iya dokter, saya langsung ke ICU, " ucap satria yang bergegas ke RUANG ICU.

"selamat siang bu, pak, " Sapa satria.

Acha dan Rendy serta keluarga lain menengok ke belakang karena merasa terpanggil.

"Dokter, " Ucap acha tampak sedih.

"Mama! " Ucap satria tampak bingung.

"Satria, opa kamu satria. Kecelakaan kamu harus janji ya harus bisa menyelamatkan nyawa opa kamu, " Ucap mama berderai air mata mendekat satria.

"Aku gak bisa janji mah, tapi aku akan usahakan. Jika aku gagal maafkan aku mah, " Ucap satria berderai air mata menatap mata acha.

"Satria masuk dulu ya mah, sus bantu saya Sus, " Ucap satria memasuki ruang ICU.

"opa! Hari ini satria sudah menjadi dokter. Satria akan membuat papa sadar. Opa, maafkan satria kalo satria gagal. Satria masih gak nyangka perasaan satria sehancur ini. Satria melihat langsung keadaan opa. Satria minta maaf opa belum bisa menjaga opa dengan baik, " Ucap satria meneteskan air mata.

"Dokter, apakah kita bisa mulai tindakan nya dok? " Tanya suster.

"Kita mulai sekarang, " Ucap satria menghapus air mata.

Lalu satria dengan suster melakukan operasi di ruang ICU tetapi Tuhan berkata lain. Satria menangis sesegukan dan satria meminta suster mencatat kematian opa nya. Satria keluar setelah memeluk opa nya dan satria sambil menangis. Satria keluar memberitahu bahwa opa sudah meninggal dunia dan meminta maaf.

"Sus, tolong catat jam dan tanggal lalu bawa ke ruang jenazah ya Sus, " Ucap satria meneteskan air mata.

"Baik dokter satria. Saya turut berdukacita ya, " Ucap suster.

"Sus, gimana keadaan papa saya, " Tanya Rendy.

"Maaf Pak nanti di jelaskan oleh dokter satria, " Ucap suster.

"Sat, gimana keadaan opa? " Tanya Rendy menunggu jawaban satria.

Lalu, satria memotret opa nya yang meninggal tersenyum manis.

"Opa orang baik, pasti disana opa tenang dan maafin satria. Opa enggak terselamatkan karena satria," Ucap satria dalam hati.

"Sat, papa tanya ke kamu. Gimana opa kamu? " Tanya Rendy mendorong kecil satria.

"Maaf pah! Opa telah meninggalkan kita semua, " Ucap satria meneteskan air mata dengan sesegukan.

"Kenapa kamu gak selamatin opa kamu, kenapa satria kamu udah janji kan, " Ucap papa tak menyangkal.

"Pah! Ini udah takdir. Aku hanya dokter sebagai perantara aja pah. Pah, sabar ya pah. Aku ikut turut berduka cita. Ini semua udah takdir nya Allah pah. Papa opa pasti disana udah tenang dan gak merasakan sakit lagi, " Ucap satria.

"Kamu benar sat, maafin papa ya. Papa harusnya Sadar kalo papa udah kehilangan opa kamu, " Ucap Rendy berderai air mata dengan tatapan kosong.

"Mah! Mama gapapa? Mama jangan bengong mah, aku takut mama kenapa-kenapa? " Ucap satria.

"Baru kemarin papa tau kalo ares adalah cucu nya ren, sekarang papa udah meninggalkan kita semua, mah.... Mama yang sabar ya, acha selalu berusaha untuk buat mama bahagia. Acha harus kuat buat mama, " Ucap acha berderai air mata memeluk mama soraya.

"Makasih ya cha. Kamu sudah menerima dan menyayangi mama dan papa. Acha, maafin kesalahan papa alfiansyah ya. Kalo papa banyak salah. Papa udah tenang disana cha, udah gak merasakan sakit lagi. Papa udah bahagia pastinya, " Ucap mama soraya berderai air mata memeluk acha.

"Satria, jenazah opa bisa di bawa pulang sekarang kan? " Tanya oma soraya.

"Bisa oma, kalau biaya administrasi nya sudah di lunasi, " Ucap satria.

"Rendy kamu ke administrasi ya, bayar dulu agar papamu bisa di bawa pulang dan di makamkan, " Ucap oma soraya.

"Iya, mah. Rendy ke administrasi dulu, " Ucap Rendy.

"Oma boleh lihat opa kamu kan di ruang ICU? " tanya oma soraya kepada satria.

"Boleh omah, tapi minimal 2 orang ya, " Ucap satria.

"Yaudah omah sama mama kamu aja yang masuk, kalian tunggu sini ya, " Ucap oma soraya.

"Mas alfi, aku masih gak nyangka kalo kamu secepat ini pergi tinggalin aku sama Anak-anak dan cucu, cicit, " Ucap oma soraya.

"Mah, sabar ya mah. Jangan meneteskan air mata nanti papa gak tenang disana, " Ucap acha.

"Iya, cha. Mama lupa, mas alfi semoga kamu tenang ya disana. Aku akan selalu mencintaimu, " Ucap oma soraya menahan air mata sambil memeluk.

"Assalamu'alaikum pah, selamat siang. Papa tau kan ini suara acha. Acha kangen banget sama papa. Acha senang banget waktu dengar kalo papa pulang dari luar kota mau ngasih hadiah buat ares cucu papa. ternyata hadiah nya begitu indah ya pah. Acha selalu sayang dan patuh kepada papa selayaknya acha patuh kepada orangtua acha. Papa adalah orangtua baik dan papa selalu ngajarin anak acha untuk berbuat baik kepada orang lain. Makasih ya pah udah mau jadi mertua acha. Udah mau jadi orangtua buat acha. Ngingetin acha kalo salah. Acha sangat sayang banget sama papa. Papa Semoga di sana tenang dan papa selalu ingat acha, " Ucap acha berderai air mata.

"Opa, ini ares. Kita baru ketemu sehari tapi ares yakin kalo opa adalah orang baik. Opa selalu mengajarkan hal hal baik. Ares tau kok opa katanya mau kasih ares hadiah. Tapi kenapa opa masih tidur disini. Emang nya opa gak capek tiduran terus? Ares kangen banget sama opa. Ares pernah mimpi kalo Ares ketemu sama opa. Opa adalah orang yang selalu ada buat satria. Makasih ya opa udah mau menemani satria. Kata opa Ares sama satria adalah saudara kembar yang sifat nya mirip. Opa Ares sayang opa walaupun Ares tau kita baru ketemu kemarin dan opa hanya memeluk Ares sekali dan ternyata pelukan opa kemarin adalah hadiah untuk Ares. Dan ternyata itu juga pelukan yang terakhir. Semoga opa bahagia dan opa sekarang udah gak merasakan sakit lagi. Opa semoga opa tenang disana Ares selalu berdoa untuk opa, " Ucap Ares berderai air mata.

"Ares udah yuk kita keluar. Opa harus di bawa ke ruang jenazah harus di kafani dulu sebelum pulang," Ucap mama menarik tangan Ares.

"Iya mah, " Ucap Ares.

CINTA TAK HARUS MEMILIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang