Rasanya seperti mimpi atau bukan aku bertemu dengan seorang anak kecil yang wajahnya mirip sekali dengan diriku.
"Hai mah, kenapa mah? " Tanya anak kecil.
"Mama mau kasih hadiah ini buat kamu," Mama memberikan bingkisan kepada anak kecil tersebut.
"Ini apa mah? " Tanya anak kecil tersebut.
"Ini hadiah buat kamu, coba buka di depan mama dong, " Seru mama.
"Baiklah, " Ucap anak kecil dengan pasrah.
"Gimana kamu suka nggak? " Tanya mama.
"Mah, aku gak butuh ponsel ini, masih banyak kok ponsel kayak gini di kamar aku mah, lebih baik uang nya mama tabung, " Ucap anak kecil tersebut.
"Jadi, kamu menolak pemberian mama? Mama kan ingin membuat kamu senang aja, biar mama mudah menghubungi kamu? " Ucap mama.
"Tinggal mama telepon satria kan udah selesai, aku hanyalah bagian dari hidupnya yang tidak akan pernah muncul lagi di hidupnya, " Ucap anak kecil tersebut.
"Den, jangan masuk dulu den, nyonya lagi ngobrol intens sama den ilham, " Ucap bibi.
"Bi, kenapa sih aku dilarang masuk bi, aku perlu tahu apa yang di bicarain mama sama anak aneh itu, " Ucap satria.
"Maafin bibi atuh den, kenapa aden bisa berbicara kalau aden anak aneh, setiap kali aden melihat diri aden, den satria selalu merasa dirinya berbeda, perilaku itu tidak akan bisa hilang, " Ucap bi inah dalam hati.
"Mah, aku minta tolong sama mama cukup mama sama bi ina aja yang tahu siapa aku, satria mohon mah, satria nggak mau mama punya masalah lagi, " Ucap anak kecil tersebut memohon kepada mama.
"Gila..... Otak lo udah gesrek, sekarang lo mempengaruhi nyokap gue untuk mengakui diri lo adalah gue! " Ucap satria dengan nada tinggi.
"Kamu... Kenapa masuk, " Tanya mama.
"Oh aku tahu sekarang, mama suruh bibi untuk jaga depan biar aku gak masuk ke ruangan ini, aku kesini cuman buat mastiin mama aman dari orang aneh kayak dia cuman nyusahin mama! " Ucap satria yang tak sadar sudah menyakiti dirinya sendiri.
"Kenapa kamu berbicara seperti itu? Mama tidak pernah ngajarin kamu untuk ngomong hal kasar kayak gitu, dengerin mama, sini sayang mendekat... Mama itu selalu percaya sama kamu, kamu selalu menjadi anak pertama mama, mama gak pernah menyayangi siapapun kecuali anak anak yang mama lahirkan di dunia ini, kamu sadar bukan mama selalu prioritaskan kamu lebih dulu daripada mama, mama kerja berangkat pagi pulang pagi buat kamu dan adik kamu, kamu harus bisa menerima kenyataan ini sayang, harus bisa iklas dan dewasa. Anak mama sekarang sudah dewasa bukanlah anak kecil lagi yang harus mama kasih tau, omongan kamu di jaga jangan sampai menyakiti hati orang lain, " Ucap mama berderai air mata memeluk satria dengan erat.
"Mah, jawab aku sekarang mah! Anak yang di hadapan aku siapa sebenarnya? Banyak kecurigaan namun aku belum ada bukti mah! " Ucap satria mengepalkan kedua tangannya.
"Duduk dulu sini kita obrolin baik-baik dan kamu tahan emosi kamu, dengerin mama oke, " Ucap mama.
"Sayang, orang yang di hadapan kamu adalah diri kamu sendiri, tadi mama kasih dia ponsel baru biar mama mudah menghubunginya tapi dia tolak, " Ucap mama menghela nafas.
"Terus, " Ucap satria dengan singkat.
"Gue masih gak percaya kalo dia adalah gue, kalau pun iya gue perlu bantuan Raffa, " Ucap satria dalam hati.
"Karena Raffa paling mengenal gue apalagi Raffa adalah sahabat gue dari bayi, " Ucap satria dalam hati.
"Sungguh aneh, tapi nyata, " Ucap satria.
"Kalaupun kamu tidak percaya dengan ini semua, aku minta tolong mama tampar wajah aku, nanti akan berbalik kepada kamu, " Ucap anak kecil itu.
"Gila ya lo, permintaan yang sangat aneh, mah lakuin mah sekarang juga satria perlu bukti, " Ucap satria.
"Tapi mama takut kamu merasa kesakitan, " Lirih mama tak tega.
"Lakuin omong kosong yang dikatakan anak aneh ini, " Ucap satria.
Plakk.....
Kini wajah satria memerah dan satria merasa kesakitan ternyata ini memang sungguhan dan tidak mengada- ngada.
"Gimana? " Tanya anak kecil tersebut.
"Oke, boleh juga, " Ucap satria.
"Sekarang ikut gue, kalaupun lo adalah gue sekarang lo lawan main basket sama gue. Satu lawan satu, gimana? " Tanya satria menaikkan alisnya.
"Boleh juga, " Ucap anak kecil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK HARUS MEMILIKI
FantasySiapa sih yang nggak kenal bad boy yang satu ini, ia adalah SATRIA yang di takutkan di sekolah sma starlight dan satria itu cowok yang terkenal badboy dan ia cenderung pintar atau biasa di sebut jenius. satria yang dikenal oleh teman-teman di sekol...