"MICHAEL!!!"
Mika berdecak kesal, siapa lagi yang meneriakkan namanya sekeras itu? Pikir Mika heran kenapa banyak sekali makhluk disekitarnya yang suka teriak-teriak, gak sakit apa tenggorokan?
Mika mengernyitkan alisnya bingung siapa pria dihadapannya ini yang baru saja meneriakkan namanya?
"GILA MIK LU UDAH KELUAR DARI RS? KOK GAK NGABARIN GUE?! GAK SAYANG LAGI LU SAMA GUE?"
"Situ siapa? Emang gue kenal sama lu?" tanya Mika menatap siswa dihadapannya dengan tatapan gimana gitu kayak iuuhh gitu.
Sedangkan siswa tersebut membelalakan matanya tak percaya, "Ini gue, Gilang Sentosa anak kesayangan Mama Nadila dan Papa Galang serta sahabat sekampret lu sejak dari embrio!" seru Gilang mendramatis disertai air mata palsu.
Mika berpikir sejenak, baru menyadari jika Mika asli memiliki dua sahabat cewek dan cowok, dan salah satunya dihadapannya ini Gilang Sentosa sedangkan sahabat ceweknya bernama Mutia Indah Sari.
"Oh, baru inget gue maklum baru keluar dari RS otak jadi ngelag"
"Gue kira lu udah koid cuy, secara kan sampe saat ini kabar tentang lu gak diketahui"
"Kenapa banyak banget yang pengin gue mati? Gue sejahat itu kah?" Tanya Mika bingung, setahunya kejahatan yang selama ini Mika perbuat hanya membuli Zidan doang.
"Lu kan memang jahat sama kakak angkat lu itu. Tapi gak papa gue juga suka liat dia lu siksa, jijik banget liat ekspresinya yang sok polos dan lugu itu padahal sifat aslinya kayak setan kegatelan!"
"Eh btw, nih cewek kenapa dah?" lanjut Gilang menatap bingung Cecil yang masih meratapi rambutnya yang termutilasi secara sadis oleh Mika.
Mika mengendikan bahu tak peduli, "I don't know, kayaknya habis selesai atraksi kayang sambil motong rambutnya" setelah mengatakan hal tersebut Mika pergi meninggalkan area koridor.
Gilang menatap kasihan Cecil, "Kasihan, padahal mukanya kayak orang bener" kemudian mengejar Mika yang meninggalkannya.
****
Mika memasuki kelas dengan papan kecil tergantung di atas pintu menunjukkan angka 11 Ipa¹ kelas berisi anak-anak pintar dan tentunya sombong, tapi gak semuanya sih hanya beberapa saja termasuk Mika asli.
Saat Mika masuk suasana yang awalnya berisik langsung menjadi hening dan kemudian terdengar bisik-bisik yang mengandung kalimat seperti sebelumnya terjadi di koridor.
Mika tidak peduli dan segera berjalan menuju kursi kosong dibelakang, padahal dia tidak tahu kursi yang dia duduki benar atau tidak.
Meletakkan tas di atas meja, melipat kedua tangannya lalu tidur -memejamkan mata- belum ada semenit memejamkan mata, meja nya digebrak yang tentu saja membuat Mika terkejut dan menatap nyalang sang pelaku pengganggu tidurnya.
Seorang siswi.
Lagi-lagi para betina mengganggu ketenangannya. Jujur saja Candra sangat membenci wanita kecuali Bundanya, karena suatu alasan dia membenci kaum hawa apa lagi dengan sifat sombong dan memandang rendah dirinya.
Bagaimana dengan sahabat cewek Mika asli? Itu bisa menjadi pengecualian karena Candra sudah mengetahui sifat Mutia sahabat Mika ini.
"Selain jadi pembunuh lo juga suka mainin mental cewek ya!! Apa maksud lo motong rambut sahabat gue sampe jadi gini hah?!" marah siswi itu sambil menarik tangan sahabatnya yang tak lain adalah Cecil.
Telinga Mika berdengung karena teriakan siswi tersebut yang lumayan dekat telinganya. Mika melihat nickname siswi tersebut Elsa Disty, nama tersebut tidak ada di dalam novel yang Candra baca berarti karakter di hadapannya ini tercipta karena efek kupu-kupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Juga Berhak Bahagia!✔️ (TERBIT)
Teen Fiction[Beberapa part dihapus] Candra namanya remaja nakal yang hobi tawuran dan memiliki mulut cerewet saat pulang sekolah ia membeli sebuah novel karena tertarik dengan sampul covernya. Namun setelah dibaca novel tersebut ternyata tidak semenarik dari c...