Tidak terasa sudah 16 hari Candra berada di dunia novel yang ia baca. Selama hari-hari yang terlewati ada saja drama yang dibuat Zidan hingga membuatnya kesal.
Tapi bukan Candra namanya kalau dia hanya diam saja disaat Zidan selalu menyalahkannya ini itu atas apa yang terjadi kepadanya -Zidan-
Saat Mika sedang duduk di pinggir kolam renang sembari mencelupkan kedua kakinya, Zidan menceburkan dirinya dengan sengaja membuat yang lain segera datang dan melihat Zidan hampir tenggelam sedangkan Mika hanya menonton sambil ngemil rujak.
Derix menampar kuat pipi Mika sebelum akhirnya melompat ke dalam air untuk menolong Zidan. Mika tidak menangis menerima tamparan tersebut justru marah, jadi ketika Derix sudah naik ke atas Mika menendangnya hingga kembali jatuh lagi kekolam.
Tidak hanya itu, di hari berikutnya Zidan kembali membuat ulah.
Di saat Mika akan menuang air panas ke dalam cup pop mie miliknya, Zidan
Menyenggol pundaknya dengan alasan tak sengaja hingga membuat tangan Mika memerah hampir melepuh.Mika hanya diam? Oh, tentu saja tidak, sisa air panas dia siramkan ke tangan Zidan juga biar adil sama-sama panas. Zidan nangis dan Mika kembali kena marah sebab Zidan mengatakan semuanya salah Mika duluan.
Hari selanjutnya Zidan menyiram tangga dengan minyak membuat Arga jatuh dari tangga dan tangan kirinya patah kebetulan Mika melihat dari atas tangga hingga dia kembali disalahkan karena Zidan melihat dari bawah dan mengatakan Mika yang menyiram minyak itu untuk mencelakainya tapi malah kena Arga.
Berakhir Mika kena tonjok Derix, Mika yang tidak terima menendang kuat tytyd Derix lalu mendekati Zidan dan menonjok pipinya sampe tuh anak nangis.
Tak berselang beberapa hari dari itu Zidan tidak membuat ulah lagi, tapi mengganti target dengan mendekati Aslan yang membuat Mika geram karena atm berjalannya sedang memanjakan anak pungut.
Dan sampai hari ini tuh anak deketin Aslan terus, sedangkan Aslan merasa tak terganggu.
Ting
Lift terbuka terlihat Mika keluar dengan seragam sekolah tidak rapih dan rambut acakan seperti tampang bad boy. Mika berjalan menuju meja makan, mengambil selembar roti dan mengoleskan selai coklat.
"Bang anter Mika sekolah ya" ujar Mika lalu menggigit roti yang sudah selesai ia olesin selai.
Aslan hanya balas mengangguk karena dia tidak suka bicara disaat sedang makan.
"Zidan ikut!" Mika menatap tajam si anak pungut.
"Pagi pagi jangan ngajak drama sama gue ya lu! Lu pergi sama noh orang" Mika menuju Arga dengan dagunya, btw tangan Arga udah sembuh.
"Zidan ngomong sama Abang Aslan ya bukan sama situ"
'Mulai berani nih anak pungut sama gue mentang² si atm berjalan gue adem ayem dia deketin. Liat aja lu nanti gue bikin susah!' batin Mika sembari memikirkan rencana yang akan dia hadiahkan untuk si anak pungut.
"Hum"
Mika membulatkan matanya tak percaya mendengar dehaman dari Aslan yang berarti setuju. Rasa percayanya kepada Aslan seketika pudar digantikan rasa kekecewaan.
Menampilkan senyum mengejek Mika menatap Aslan, "Oh, gitu? Oke fine bawa aja anak pungut ini gue bisa pergi sendiri!" Mika merogoh kantong celana belakang mengeluarkan dompet kulit berwarna hitam lalu mengambil blackcard milik Aslan, "Nih gue balikin kartu lu, mulai sekarang jangan deketin gue lagi, udah kecewa gue sama lu"
Aslan menghentikan makannya, "Bukan seperti itu Baby--"
"Halah bacot lu, pokoknya gue udah kecewa sama lu bang, bilangnya janji gak ini itu bullshit! Janji tai, intinya jangan deketin apa lagi bicara sama gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Juga Berhak Bahagia!✔️ (TERBIT)
Teen Fiction[Beberapa part dihapus] Candra namanya remaja nakal yang hobi tawuran dan memiliki mulut cerewet saat pulang sekolah ia membeli sebuah novel karena tertarik dengan sampul covernya. Namun setelah dibaca novel tersebut ternyata tidak semenarik dari c...