Part 2

36.1K 2.7K 381
                                    

stop dulu
ikutin rumus ini ga sesusah rumus kimia
vote + komen + follow = kalian mendukung cerita ini
Oh ya kalau ada salah jangan sungkan untuk komen atau kritik ya biar tau letak kesalahannya
Jangan jadi sider ya 😤🔫 aktif komen sama vote , komen kalian buat mood ku balik
oke dank u . . .
happy reading ^^

Setelah resepsi dilakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah resepsi dilakukan. Kini Jeno dan juga Jaemin berada di sebuah kamar hotel yang telah di pesan oleh kedua orang tuanya "kau sudah tau kan kesepakatan yang kita buat?" Cetus Jeno

"Iya"

"Jangan sampai kau berharap lebih kepadaku, dan bersikaplah seperti biasa di depan orang tua kita. Kau nengerti?"

"Iya"

Jaemin hanya mengangguk memahami apa yang dikatakan oleh Jeno. Jaemin mengenal Jeno dahulu saat mereka masih kecil. Itupun hanya sekali sebelum keluarga Jaemin memutuskan untuk pindah ke Jepang

"Kau tidur di sofa aku di kasur" ujar Jeno tak acuh

'Tak apa Jaemin kau belum mengenalnya lebih dalam' batin Jaemin

"Baik"

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Jeno lagi. Jaemin membereskan bajunya "kau ingin mandi dahulu atau bagaimana?"  Tanya Jaemin kepada Jeno

"Kau duluan saja" ujarnya

Lagi-lagi Jaemin hanya mengangguk, ia tak ingin ambil pusing di antara mereka berdua

Malam ini tak ada malam yang spesial seperti malam perikahan. Hanya sebatas dua orang pria yang menginap di satu kamar hotel

"Esok pagi kita akan berangkat kerumah ku" ujar Jeno kepada Jaemin

"Dah oh satu lagi jika kekasihku datang kau tak boleh marah dan harus menuruti semua perintahnya" ujar Jeno lagi

"Baik"

Tepat apa yang dikatakan Jeno. Mereka telah sampai di sebuah mensio besar milik Jeno " kamar kau berada di bawah" ujar Jeno

"B-bisakah kau hantarkan aku ke sana Jeno?" Tanya Jaemin

"Hm" jeno melangkah lebih dahulu dan menunjukan kamar yang akan di tempati oleh Jaemin

"Nah ini kamarmu" ujar Jeno menunjukan salah satu kamar yang bernuansa serba putih

"Terima kasih"

*******

Sudah hampir seminggu lebih Jaemin menempati tempat itu. Ya tak ada hal sepesial dari dirinya dan juga Jeno. Mereka hanya sebatas sapa menyapa satu sama lain. Dan juga Jaemin setiap hari menyiapkan makanan untuk mereka berdua setelah itu ia berangkat menuju kantornya

"Pagi" sapa Jaemin namu Jeno tak merespon apapun dari dirinya

"Sarapanmu sudah siap, aku berangkat ke kantor duluan Jeno" ujar Jaemin

"Kau tak sarapan?" Tanya Jeno "sudah sebelum kau berada di sini"

Jeno hanya menganggukan kepala. Di sisi lain Jaemin seperti biasa rutinitasnya berangkat ke kantor menggunakan transportasi umum. Walau sebenarnya Jaemin berada di keluarga yang serba ada, akan tetapi selama ia tinggal di jepang dahulu ayahnya selalu mengajarkan hal hal sederhana kepada dirinya

Kak dejun

| Kau baik ?
08.20
| ayah mengkhawatirkan mu
08.20

Tentu aku baik. Bilang kepada ayah kak
Jangan mengkhawatirkanku |
8.31

Jaemin hanya tersenyum setelab membalas pesan dari sang kakak "ayah ini bagaimana sih, kan sering bertemu di kantor"

Setelah sampai di halte tujuan. Jaemin bergegas menuju kantronya. Ia tidak pernah mau naik jabatan menjadi manager atau ceo karna menurutnya memegang kendali perusahaan sangatlab susah dan alhasil membuat dia menjadi karyawan biasa

"Pagi Jaemin...bagaimana suamimu?" Tanya Lee know

"Ah seperti bisa hehe" tawa renyah Jaemin

********

Jeno melangkahkan kakinya menuju rumah. Hari ini begitu penat baginya terlebih kekasihnya yang meminta untuk Jeno menemani dirinya seharian .

"Jaemin" panggil Jeno

"Jaemin" panggil Jeno lagi akan tetapi tidak ada sahutan dari arah manapun. Jeno melangkahkan kakinya menuju kamar Jaemin  akan tetapi kamar itu masih rapih tak ada penghuninya

Jeno merogoh ponsel miliknya dan mendapatkan satu notifikasi pesan

Jaemin

| jeno maafkan aku
Hari ini aku pulaang malam sekali
Oh ya jikalau kau mau makan
Aku menyiapkan daging asap yang
Ku bekukan. Tinggal kau panaskan saja
19.30

Jeno hanya memebacanya sekilas dan membuka kulkas "bagaimana caranya aku dapat menyingkirkan dia dengan cepat?" Gumam Jeno

Ya, Jeno memang memiliki rencana agar membuat Jaemin tak kuat akan sikapnya akan tetapi sudah beberapa cara Jeno lakukan tetap saja Jaemin bersikap baik terhadapnya. Ntah itubhanya sebuah formalitas atau bagaimana Jeno sendiripun tak tahu.

"Ah Leona belum datang ke sini. Mungkinkah jika ia datang ke sini akan membuat pria itu tidak kuat akan sikapku"

Tibici

Tibici

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIFFRENT { NOMIN }✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang