Part 4

25.7K 2.4K 229
                                    

stop dulu
ikutin rumus ini ga sesusah rumus kimia
vote + komen + follow = kalian mendukung cerita ini
Oh ya kalau ada salah jangan sungkan untuk komen atau kritik ya biar tau letak kesalahannya
Jangan jadi sider ya 😤🔫 aktif komen sama vote , komen kalian buat mood ku balik
oke dank u . . .
happy reading ^^

Ini sudah 3 bulan setelah pernikahan merek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ini sudah 3 bulan setelah pernikahan merek. Tapi tak ada hal yang spesial di antara keduanya.

"Kau ingin pergi kemana malam malam begini?" Tanya Jeno kepada Jaemin. Jeno yang sedang asik dengan laptopnya tetapi mengatahui langkah kaki seseornag menuju pintu

"Cafe bersama temanku. Dan oh ya malam ini aku menginap di rumah adikku" ujar Jaemin

"Kenapa?"

"Ya karna aku ingin, makan malammu sudahku siapkan Jeno"

Jeno hanya mengangguk "kenapa kau tak kembali lagi saja ke rumah ini setelah bertemu temanmu?"

"Sesuai perjanjian yang kau buat Jeno kita tak saling memperdulikan satu sama lain bukan, dan oh ya tadi kekasihmu menghubungi ku dia ingin menginap malam ini di sini"

Jeno hanya mengangguk mendengar perkataan Jaemin. Dan melanjutkan pekerjaanya.
Sejujurnya tubuh Jeno sedang tak enak, oleh karna itu dia memilih untuk bekerja di rumah.

Malam harinya Jeno memghubungin kekasihnya apakah ia bisa datang atau tidak dikarnakan Jeno membutuhkan obat

"Kau jadi datang Leona?"

"...."

"Ah begitu, baiklah hati hati jangan pulang terlalu larut"

"...."

Setelah berbincang dengab Leona, Jeno kembali menarik selimutnya. Suhu di tubuhnya semakin panas. Ia mengigil hebat.

********

Jaemin yang memutuskan untuk pergi menuju rumah sang adik sepupunya. Tetapi perasaanya menjadi tak enak dan khawatir ntah apa yang ia pikirkan tetapi perasaanya begitu aneh

"Aku pulang saja" ujar Jaemin kepada Renjun

"Hyung tak jadi datang ke rumahku?" Tanya Renjun "tidak perasaanku mulai tidak enak" ujar Jaemin

Renjun hanya mengagguk dan pergi menghantarkan Jaemin menuju rumahnya . Jaemin memasuki rumah itu. Keadaan rumah sangatlah hening terlebih ia tak melihat sosok perempuan yang biasanya selalu datang ke sini dan sedang duduk berdua bersama Jeno

"Jeno" panggil Jaemin akan tetapi tak ada sahutan dari Jeno

"Kemana perginya dia?" Jaemin memberanikan diri untuk pergi menuju kamar Jeno. Sebenarnya Jeno sangat melarang Jaemin pergi menuju lantai dua terlebih ke area kamarnya

"Jen—" betapa terkejutnya Jaemin melihat tubuh Jeno yang sedang mengigil sembari bernafas tak teratur

"Kau kenapa Jeno?!" Tanya Jaemin dan pergi menghampiri tubuh Jeno. Oh tuhan, Jaemin merasakan hawa panas yang berasal dari tubuh Jeno

"Kau panas sekali! Ada apa denganmu?" Tanya Jaemin. Akan tetapi tak ada jawaban dari Jeno. Dengan cepat Jaemin menyiapkan bak yang berisi air dingin serta kain untuk mengompres tubuh Jeno

"Kenapa tak mengubungi ku?" Tanya Jaemin. Tak lupa pula Jaemin mengambil segelas air hangat beserta obat penurun panas "minumlah dahulu" ujar Jaemin sembari membantu Jeno untuk duduk dari tidurnya

Jaemin menghebuskan nafas berat "huh... kenapa tak menghubungi ku Jeno?" Tanya Jaemin "kau sibuk oleh karna itu aku tak menghibungi mu" ujar Jeno

Jaemin hanya berdecak kesal "setelah ini kau beristirahat" ujar Jaemin "iya"

Jaemin pergi menuju kamarnya untuk menganti pakaiannya dan menuju dapur untuk melihat keadaan "wanita itu tak datang? Dan mengapa makanan pagi ini tak ia makan?"

Jaemin pergi memasak makanan baru untuk dihidangkan kepada Jeno. Dan kembali menuju kamar Jeno "Jeno... kau belum memakan sesuatu kan? Kenapa tidak memakan sesuatu?"

"Aku gak kuat untuk bangun"

"Apakah tadi kekasihmu datang?" Tanya Jaemin yang di balas gelengan kepala oleh Jeno "dia sibuk" Jaemin hanya menganggukan kepalany

"Makanlah dahulu setelah itu kau baru boleh beristirahat"

********

Matahari bersinar, cahayanya memasuki kamar Jeno setelah di bukakannya gorden oleh Jaemin. "Pagi" sapa Jaemin kepada Jeno

"Pagi" balas Jeno. Jaemin pergi menghampiri Jeno dan menyetuh kening Jeno untuk memastikan bahwa suhu di tubuhnya sudah menurun.

"Sudah turun, bagaimana keadaanmu?" Tanya Jaemin

"Membaik" ujar Jeno

"Hari ini kau bekerja?" Tanya Jeno kepada Jaemin yang di balas gelengan kepala oleh Jaemin "kau sedang sakit aku takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan." Jelas Jaemin

Jeno melihat kantung mata Jaemin sedikit membengkak. Walau Jeno tak terlalu dekat dengan Jaemin tapi ia tahu kalau kantung mata Jaemin membesar menandakan ia telah bergadang semalaman.

"Kau tidur semalam?" Tanya Jeno "iya"

"Tak usah berbohong" elak Jeno kepada Jaemin "tapi alu tertidur pukul 4 pagi. Pasalnya kau terus mengigau dan tubuhmu sangat panas semalam"

"Ah... terimakasih" ujar Jeno

Jaemin terpaku akan ucapan Jeno. Ia tak pernah mendengar hal seperti ini dari Jeno. Tunggu apakah wajah Jaemin memerah sekarang? Oh tidak jika ia memarah seperti tomat masak maka Jaemin akan malu seumur hidupnya

"A-aku akan menyiapkanmu sarapan terlebih dahulu" ujar Jaemin

Jeno hanya mengangguk dan tersenyum tipis "lucu sekali wajahnya saat ia malu"


TBC
Upnya cepet ya bun soalnya stok bacaan saya habis mwehehe

TBCUpnya cepet ya bun soalnya stok bacaan saya habis mwehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIFFRENT { NOMIN }✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang