stop dulu
ikutin rumus ini ga sesusah rumus kimia
vote + komen + follow = kalian mendukung cerita ini
Oh ya kalau ada salah jangan sungkan untuk komen atau kritik ya biar tau letak kesalahannya
Jangan jadi sider ya 😤🔫 aktif komen sama vote , komen kalian buat mood ku balik
oke dank u . . .
happy reading ^^[sorry ya kurang detail. Nanti aja detailnya pas ena ena]
Setelah sampai di gedung apartemen milik Haechan. Jaemin menekan bel yang berada di pintu tersebut. Ia menunggu Haechan membukakan pintu untuknya. Oh ayolah tubuh Jaemin sudah basah terlebih ini pagi hari.
"Siapa?" Tanya seseorang melewati microfon bel tersebut
"Jaemin"
Haechan membukakan pintu tersebut. Ia melihat ma Jaemin yang sembab serta tubuhnya yang basah. Terlebih Jaemin membawa tas yang cukup besar.
"A-ada apa denganmu?!" Tanya Haechan kepada Jaemin tetapi tak di balas apapun oleh Jaemin.
"Masuklah terlebih dahulu" ujar Haechan. Kini Jaemin terduduk di sofa apartemen milik Haechan.
"Nah minumlah terlebih dahulu"
"Terima kasih"
Haehan duduk di samping Jaemin. Haechan tahu bahwa Jaemin mengalami masalah. Ia tak pernah melihat Jaemin sekacau ini "kau ada apa? Ceritalah denganku" ujar Haechan
"D-dia mengusirku" mata Haechan membulat mendengar apa yang di ucapkan oleh Jaemin "Jeno mengusirmu?" Tanya Haechan
"Iya"
Haechan menatap Jaemin "sesalah itukah aku? Dan setidak pantaskah aku mendapatkan seorang pendamping Chanie?" Air mata Jaemin kembali bercucuran "aaaa... Jaeminaa kau tak boleh mengatakan hal seperti itu... hei dengarkan aku kau ini seperti berlian Jaemin, Jeno tak pantas mendapatkanmu"
"Di..dia mau menceraikanku" ujar Jaemin
"Ck! Pasti karna wanita itu?" Tanya Haechan
"Karna ia mabuk semalam, ntahlah Haechan aku pikir 3 bulan ini adanya perubahan terhadap dirinya dan juga diriku. Nyatanya hanya akulah yang terlalu berharap lebih" jelas Jaemin
"Apakah papahmu tahu?" Tanya Haechan "kuharap tidak, aku tak ingin membuat mereka pusing"
"Tapi mereka perlu tahu Na" ujar Haechan lagi, ia mengangkup pipi sahabatnya itu "kau pria yang mulia dan baik hati. Jika dia sudah membuangmu maka kau tak boleh kembali dengannya lagi"
"Sekarang kau blokir nomor pria bedebah itu" perintah Haechan
********
Jeno masih terdiam di atas kasurnya. Betapa kesalnya ia saat melihat keadaan tadi pagi "sial sial sial" umpat Jeno
Ia pergi turun ke bawa untuk mengabil segelas air akan tetapi ia melihat sarapan yang telah di sediakan oleh Jaemin. Lihat betapa baiknya Jaemin kepada Jeno yang bisa bisanya ia masih menyiapkan sarapan untuk seorang Jeno
Prang!
Jeno melempar begitu saja piring yang berisikan sarapan yang telah di sediakan oleh Jaemin. "Menjijikan aku sangat jijik dengan manusia seperti dirinya, bisa bisanya aku di jodohkan dengannya?!" Monolog Jeno
Setelah meneguk air. Jeno pergi menuju kamar Jaemin ia melihat suasana kamar tersebut sudah kosong dan rapih. Ia melihat secarik kertas yang berada di atas meja rias yang berada di kamar itu
Aku Jaemin.
Aku sungguh minta maaf atas kejadian semalam. Aku juga tak pantas menjadi pendamping hidupmu. Aku hanya seorang pria yang menaruh harapan lebih kepadamu. Sekali lagi maafkan aku Jung Jeno. Mulai hari ini kita tak akan bertemu lagi selain di meja persidangan cerai. Tenang saja aku akan mengajukan perceraian kepada kedua orang tuamu.
Aku hanya ingin kau terus menjaga makanmu walau aku sudah tiada. Semoga pendamping mu selanjutnya dapat membuat mu bahagia. Dan jangan lupa untuk makan dengan teratur jaga kesehatan mu juga.-jaemin-
Jeno melihat bekas tinta pulpen di tulisan itu seperti terkena tetasan air. "Syukurlah akhirnya rencanaku berhasil juga"
********
Haechan memanggil Jaemin yang sedang asik berada di dapur. Pasalnya setelah menangis hebat Jaemin berkata kepada Haechan bahwa ia lapar. "Sudah masaknya?" Tanya Haechan
"Belum"
Haechan hanya mengangguk dan melihat ponsel miliknya "ponsel mu tidak aktif ya? Ayah Winwin menanyakan mu" ujar Haechan
"Katakan saja kepada ayah bahwa hp ku sedang mati" Haechan hanya menangguk paham apa yang dikatakan oleh Jaemin
Setelah memasak Jaemin mengambil sepiring makanan yang ia masak dan duduk di sofa "kau tak ingin mengganti bajumu dahulu?"
"Eum? Sudah kering kok" ujar Jaemin "nanti kau sakit Jaem"
"Tak apa aku sudah kuat... sini makan bersamaku" ujar Jaemin.
Sembari menyantap makanannya. Heachan terus menatap Jaemin dengan tatapan aneh dan itu membuat Jaemin merasa risih "kau ini kenapa si?"
"Tidak ... aku hanya heran mengapa Jeno tak bisa menyukaimu ya" jelas Haechan yang di balas oleh Jaemin dengan menganggkat kedua bahunya menandakan bahwa ia tak tahu
"Kau cantik, pintar, mandiri. Ah iya dirimu terlalu sempurna untuk Jeno" ujar Haechan
"Ahaha kau salah. Jenolah yang terlalu sempurna untukku maka ia tak pantas mendapatkan pria sep—"
"Shut! Aku malas mendengar pembelaanmu tentang Jeno" ujar Haechan sembari menghentikan perkataan Jaemin dengan menaruh telunjuknya di bibir Jaemin
"Ish aku sedang makan Chaniee!"
"Hm hm teruskanlah"
Di sisi lain Jeno sedang mengerjakan pekerjaan kantornya. "Jaemin" teriak Jeno akan tetapi tak ada jawaban dari segala penjuru arah di rumahnya
"NA JAEMIN" teriak Jeno. Ia terdiam senejak dan mengngat kejadian tadi pagi "ah benar ia sudah tak ada di rumah ini lagi" gumam Jeno
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFRENT { NOMIN }✅
RomanceWARNING BXB !!! Jeno dipaksa di jodohkan oleh Jaemin, yang pada kenyataannya Jeno sama sekali tak menyukai Jaemin 📌#3-NOMIN (07-01-22) 📌#2-YUWIN(07-01-22) 📌#1-mpreg (09-01-22) 📌#2-boyslove (10- 01-22) 📌#5-jaemin (14- 01-22)