PART 19

21.8K 1.7K 99
                                    

stop dulu
ikutin rumus ini ga sesusah rumus kimia
vote + komen + follow = kalian mendukung cerita ini
Oh ya kalau ada salah jangan sungkan untuk komen atau kritik ya biar tau letak kesalahannya
Jangan jadi sider ya 😤🔫 aktif komen sama vote , komen kalian buat mood ku balik
oke dank u . . .
happy reading ^^

Kini Jeno dan juga Jaemin sudah berada di restoran untuk makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kini Jeno dan juga Jaemin sudah berada di restoran untuk makan siang. "Pesanlah apa yang kau mau" ujar Jeno kepada Jaemin

Jaemin hanya mengangguk "nanti aku akan menggatikan uangmu"ujar Jaemin, Jeno hanya mengarutkan dahinya. "Untuk?"

"Makan siang ini"

"Aku yang pergi mengajakmu makan" ujar Jeno

Setelah mereka memesan makanan. Tak lama
Makanan tersebut datang. Jaemin menyiapkan makanan untuk Jisung "ini makanlah" ujar Jaemin kepada Jisung

"Leca juga mau diciapin cama paman" ujar Alesya "ahaha oke baiklah" ujar Jaemin

"Kenapa gak sama appa?" Tanya Jeno

"Kalau appa nanti belantakan" cetus Alesya. Jaemin hanya tersenyum mendengar percakapan antara Jeno dan juga Alesya

"Kenapa kau menyembunyikan kehamilan mu dariku?" Tanya Jeno

"Aku tak ingin menganggu kehidupanmu Jen... aku tahu kau lebih bahagia mempunyai anak dari Leona saat itu. Jadi ku pikir bahwa aku bisa mengurus anak ini sendiri"

Lagi lagi Jeno seperti ditampar. Ia semakin menjadi orang tua yang tak  berguna "apakah semua keluarga kita tahu?"

"Hum terkecuali kau... ah sudahlah jangan mmebahas masa lalu" ujar Jaemin

Jeno terdiam "tapi bisakah aku bertemu dengan Jisung setiap harinya?" Tanya Jeno "tentu saja bisa terkandang Jisung pergi bermain bersama Chenle anak Mark hyung dan terkadang jugaa Beomgyu datang bermain bersama Jisung" jelas Jaemin

"Kau ayahnya Jeno kau bisa bertemu dengan Jisung setiap waktu" jelas Jaemin

Jisung hanya menatap Jeno "appa" ujarnya yang berhasil membuat Jeno terkejut. "Apa? Kau mengatakan apa Jisung?"

"Paman appa Jisung kata ayah" Sungguh Jeno ingin sekali memeluk tubuh mungil Jisung.

"Aku selalu menunjukan fotomu saat ia masih kecil. Aku tak ingin anakku melupakan orang tuanya" jelas Jaemin

Mata Jeno kian memanas. Tak sadar ia meneteskan air matanya 'Jaemin begitu baik denganku bahkan di saat aku berkali kali menyakitinya dia masih menganggapku sebagai seorang yang penting di dalam hidupnya' batin Jeno

"Kenapa kau menangis?" Tanya Jaemin

"Ah tidak" Jeno mengusap air matanya "appa nangis?" Tanya Alesya

"Tidak sayang appa hanya kemasukan debu" ujar Jeno

"Oh ya nomorku jangan di blokir lagi" ujar Jeno

DIFFRENT { NOMIN }✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang