Part 18

21.9K 1.8K 96
                                    

stop dulu
ikutin rumus ini ga sesusah rumus kimia
vote + komen + follow = kalian mendukung cerita ini
Oh ya kalau ada salah jangan sungkan untuk komen atau kritik ya biar tau letak kesalahannya
Jangan jadi sider ya 😤🔫 aktif komen sama vote , komen kalian buat mood ku balik
oke dank u . . .
happy reading ^^

Ini sudah hari kedua Jeno tak kunjung keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ini sudah hari kedua Jeno tak kunjung keluar kamar. Bahkan Alesya membujuk Jeno juga tidak berpengaruh

"Jaemin?" Ujar Taeyong

"Apakah Jeno masih di dalam sana?" Tanya Jaemin

"Sudah dua hari ia tidak keluar dari kamarnya" ujar Taeyong

"Bisakah aku menemuinya?"

"Oh tentu saja bisa dengan senang hati pasti pangeran Jeno akan senang" ujar Beomgyu yang membuat Jaemin tertawa

"Jeno... makanlah" ujar Jaemin

"Sudah ku katakan aku tak mau makan.... Pergilah" teriak Jeno

"Kau yakin? Paman Taeyong berkata kau sudah 2 hari tidak makan apapun... aku membawakan makanan untukmu" ujar Jaemin

Seperti sihir Jeno membukakan pintu untuk Jaemin "sudah ku duga appa pasti dibuka" bisik Beomgyu kepada Taeyong yang mengawasi Jaemin dari arah Jauh

Jaemin melihat keadaan kamar yang begitu berantakan seperti kapal pecah "kau belum makan?" Tanya Jaemin kepada Jeno

"Bukan urusanmu"

Jaemin memberanikan diri untuk mendekati Jeno dan duduk di pinggir kasur "makan dahulu nanti kau sakit" ujar Jaemin

Jaemin membuka selimut yang Jeno tutupi. Ia terkejut saat tak sengaja menenyentuh dahi Jeno "KAU DEMAM JENO!" Ujar Jaemin

"Pulanglah paman Yuta akan marah terhadapmu aku tak ingin membuat kau berada di suatu masalah"

Jaemin tidak memperdulikan  perkataan Jeno dan pergi keluar dari kamar Jeno "paman bisakah aku meminta obat penurun panas serta wadah yang berisikan air ?" Tanya Jaemin

"Untuk?"

"Jeno demam paman" jelas Jaemin "oh baiklah tunggu sebentar" ujar Taeyong. Setelah menyiapkan wadah dan juga obat. Taeyong juga ikut melihat ke adaan Jeno "kau terlalu banyak pikiran Jeno... makanlah walau sedikit... Jaemin paman titip Jeno sebentar ya paman ingin mengerjakan pekerjaan dapur dahulu" ujar Taeyong yang di balas anggukan oleh Jaemin

"Sekarang makan dahulu setelah itu meminum obat"

Jaemin membuka kotak bekal yang ia bawa "kau yang memasak ini?" Tanya Jeno "hum aku menyiapkan ini untukmu, makanlah" ujar Jaemin sembari menyodorkan makanannya kepada Jeno

Jeno terdiam sesaat "maafkan aku Jaemin. Aku tak tahu harus berkata apa lagi. Kau selalu baik kepadaku bahkan di saat aku menyakitimu... ah hanya itu yang ingin ku katakan" ujar Jeno

DIFFRENT { NOMIN }✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang