20. Salting

263 59 21
                                    

Please give kastara dan akhir vote ☺️
I hopefully u like it🥰
enjoy🦦
•••
"Success is getting what you want, happiness is wanting what you get." ―W. P. Kinsella

'shit'

El menatap Kastara yang sedang menatapnya tanpa mengedipkan mata. Gadis itu menjadi salah tingkah sendiri, El menundukkan sedikit kepalanya dan meringis.

'ini dia nggak mau ngedip apa? Tara kek binatang! Gue jadi nggak tau mau ngapain anjir! Ah! Elah! CICI, EL MALU DILIATIIN'

El hanya bisa memendamnya. Memanyunkan bibirnya, menutup matanya, dan bernapas dengan gusar secara bersamaan. El mendangakkan kepalanya bertekad untuk memegang tangan Kastara dan sedikit menggoyangkannya.

"Heh!"

Teriakan Gasta lebih dulu menyadarkan Kastara dan itu membuat El menjadi salah tingkah lagi. El dan Kastara langsung menatap Gasta tajam.

'Gasta sialan! Kenapa nggak dari tadi lo dateng, kenapa dateng pas gue udah ada rencana matang dikepala! Kan gue jadi malu sendiri anjrit'

'Kek tai emang Anggasta, muka gue mau ditaro mana kalo ngeliat El, duh... El nyadar anjrit pasti, 100% gue jamin. Gasta sialan! Harusnya gue sadar sendirii'

"Kenapa lo berdua?" Tanya Gasta karena ditatap dengan tatapan penuh kebencian oleh Kastara dan juga El.

"Sialan" Umpat Kastara dan El yang bersamaan dengan suara kecil.

Gasta menutup tasnya dan membalikkan badannya"Ha?" Tanya Gasta dengan bingung karena ia hanya mendengar bisikan kecil yang membuat kupingnya panas.

"Lo berdua ngomong apaan si? Kayanya lo berdua nyumpahin gue ya?" Protes Gasta karena ia tidak mendengar apa apa tapi telinganya terasa panas.

"Kenapa? Panas? Bukan diomongin, emang lo aja setan makanya panas" Ucap El dengan cepat karena kesal bercampur malu.

Kastara hanya mendengus menatap Gasta kesal. Lelaki itu tidak tau bahwa dirinya sudah membuat suasana canggung menyelimuti Kastara dan El.

"Mau kemana kita?" Tanya Kastara mencoba membangun suasana kembali seperti biasa.

"Hari ini ngikutin Zev Anggasta" Jawab El yang masih kesal dengan Gasta.

Gasta hanya terkekeh. Mendengar El memanggilnya dengan nama panjang, berarti ada perlakuan salah yang ia perbuat.

"Iya hari ini, harinya Anggasta!" Ucap Gasta dengan heboh.

El dan Kastara langsung meninggalkan Gasta karena mereka malu. Semua menatap Gasta yang heboh sendirian di pinggir lapangan futsal.

Gasta diam sejenak dan tersenyum malu. Dirinya hanya menyumpahi El dan Kastara dalam hatinya.

"Anak dua sialan" Ucap Gasta dengan suara kecil karena menahan malu.

El dan Kastara berlari sambil tertawa terbahak-bahak melihat Gasta yang heboh sendirian, mereka tau pasti bocah itu akan datang menyumpahi mereka dengan semua umpatan.

"Bocah setan! Sialan lo berdua! Gue ditinggal sendirian! Malu anjrit! Kek tai lo berdua! Duh anjriit baru juga menang udah malu lagi bangsat!" Omel Gasta membuat tawa mereka tambah kencang.

"Udah ya cintah, sekarang mau kemana nih kita? Abah?" Tanya Kastara kepada Gasta yang sedang memberikan helm kepada El.

"Lah? El nggak sama gue?" Protes Kastara. Kedua alisnya menyatu membentuk sedikit kerutan di dahinya.

Kastara dan AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang