22. Kejutan?

268 60 14
                                    

Please give kastara dan akhir vote ☺️
I hopefully u like it🥰
enjoy🦦
•••
"To know how much there is to know is the beginning of learning to live." —Dorothy West

"Mau ajak El pergi kemana, bro?" Tanya Gasta berjalan ke arah gerbang rumahnya.

"Ke rumah ale Ta, cicinya ada disitu. Gue disuruh anter El kesana" Jawab Niam sambil membuka helmnya.

"Ada apa emang?" Tanya Gasta lagi.

"Gue juga belum ke sana, jemput El dulu gue ini" Ucap Niam kembali memakai helmnya melihat El yang datang membawa beberapa makanan di tangannya.

Gasta membukakan gerbang untuk El. Setelah berpamitan dengan Gasta, Niam langsung membawa El ke rumah Ale yang lumayan jauh dari rumah Gasta.

Selama di perjalanan Niam sama sekali tidak memberitau kemana tujuan mereka sampai akhirnya berada di depan rumah Ale.

"Ini rumah siapa Am?" Tanya El sambil memasukin garasi rumah Ale.

"Rumah Ale, Cici lo ada disini" Jawab Niam.

"Ada apa?" Tanya El dengan wajah kaget dan cemah menjadi satu.

Niam menggelengkan kepalanya lalu menarik tangan El. Gadis itu hanya mengikuti arah kaki Niam tanpa banyak bicara.

Di belakang pintu masuk rumah Ale, terlihat Alana yang berada di antara Rizkie dan juga Ale.

"Ce? Kenapa?" Tanya El melihat kondisi mata Alana yang sembab.

Alana hanya menatap El dan kembali menangis sambil memeluk adiknya. El menatap Rizkie kebingungan.

Dirinya yang tidak tau apa-apa, datang dan melihat kakaknya menangis sambil memeluknya di rumah orang, benar-benar menjadi teka-teki di kepala El.

"Ce... Kenapa?" Ucap El memojokkan Alana agar berbicara kepadanya.

Alana membuka mulutnya, mencoba untuk menjelaskan tetapi suaranya tidak bisa keluar.

"Yang jelas Ce!" Ucap El sambil mendorong Alana dari pelukannya.

"MAMI LO BAWA COWOK LAIN KE RUMAH! MAMI LO SAMA COWO ITU! DI KAMAR MAMI!" Teriak Alana masih dengan tangisannya.

Alana menatap El yang kaku, El terduduk lemas.

El menatap Alana kosong, menoleh kanan-kiri kebingungan. Pikiran dan perasaannya campur aduk.

Ini bukan hal sepele bagi El dan Alana. Apalagi bagi El, dirinya sangat tidak menyukai bila salah satu dari orang tuanya membawa pria atau wanita lain ke rumahnya.

El tidak masalah jika orang tuanya berselingkuh dan main dengan pria atau wanita lain, tetapi jangan sampai dirinya atau Alana melihat dengan mata dan kepala mereka sendiri. Bagi El itu adalah ujung dari keluarga mereka. Walaupun keluarga mereka sudah hancur.

Dengan Alana melihat Maminya membawa pria lain ke rumah membuat El sadar bahwa keluarga benar-benar sudah hancur.

"Anter gue ke rumah Am" Ucap El berusaha untuk berdiri dari duduknya.

"Dek..."

"Am! Anter gue!" Ucap El lagi dengan wajah linglung.

"El..."

"Anter gue Am!" Paksa El dengan pandangan yang kemana-mana mencari keberadaan tasnya.

Kastara dan AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang