"Tunggu! Kayaknya kita pernah ke sini?"
☯ ☯ ☯
Happy Reading cuk ^o^
.
.
.
.
Semua pun mengingat apa yg di katakan izana. "Eh, iy, kok sama kek kastil sebelumnya?" jawab baji. "Hah dasar bodoh tentu saja sama, kau pikir ada kastil lain di hutan terbengkalai ini?" Org itu membalas."Gw mau tanya, kenapa kok badan lu gemoy sih kek uke mau gk jadi uke gw?" tanya kazutora. "Najis, aku tidak mau! DAN SATU LAGI, JANGAN SEBUT AKU UKE, AKU BENCI SEBUTAN ITU!" ucapnya menatap tajam kazutora, kesannya bukan serem tapi malah menjadi imut, bin unch².
"Ahahaha ngambekan dih lu"-kazutora. "Diam atau nyawa taruhan mu!"-
"Nah siapa nama bocah pendek ini? Sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya" tanyanya "Eh gw? Gw mikey, heemm gw juga pernah lihat elu deh di suatu tempat" jawab mikey mengingat-ingat. "Ah elu kan kakak² yg nyasarin gw ke kastil ini" mikey berucap dengan wajah gelap. "Ingatanmu bagus juga ya pendek" lanjut"Hei sadar dikit kek badan lu itu juga pendek, cuma beda 2 senti aja bangga lu" mikey menyindir. "Ya² selamat datang ke kastil ku, mari bersenang² ahahahaha" ucapnya membuka pintu kastil yg sudah hampir rusak, tetapi masih bisa berdiri kokoh.
"Peraturannya sederhana saja, kalian akan ku beri waktu 6 menit untuk bersembunyi di seluruh penjuru kastil ku, apa bila 3 di antara kalian ketemu dan meninggal, maka kalian semua yg masih aman, dan bersembunyi akan di bunuh secara masal oleh para anak buah ku, apakah kalian siap?" semua pun masih diam dan merenung beberapa saat sampai mereka semua mengangguk.
Tentu saja mereka ini terpaksa mengangguk, jika tidak mengikuti permainan pasti mereka akan terjebak dalam hutan ini dan mati mengering dengan mengenaskan seperti mayat yg mereka temui bergelantungan di pohon, dan mengering tulangnya menyatu dengan tanah.
"6 menit ku mulai dari....." "Sekarang, ahahahaha selamat bersenang-senang hati² loh di permainan ini nyawa taruhannya ahahahaha" dalam sekejap ia pergi dengan kabut putih yg menghiasi.
"Ayo cepet cari tempat persembunyian!" ucap kakucho. "Kita pencar atau bareng?" tanya takemichi. "Pencar aja, lagi pula kalo bareng entar malah cepet ketemu" balas inui.
Mereka akhirnya memutuskan untuk berpencar, takut jika bareng sembunyi nya, entar 3 langsung ketahuan terus mereka di bunuh masal.
Di lantai pertama ada ran, mikey, dan kakucho. Ran yg bersembunyi di sebuah ruangan pertemuan (?), mikey yg pada dasarnya tubuhnya kecil dan pendek memilih bersembunyi di dalam lemari yg agak kecil di sebuah kamar, dan kakucho yg bersembunyi di bawah kasur.
Di lantai 2 ada sanzu, inui, dan mitsuya. Sanzu memilih bersembunyi di sebuah balik tembok yg memang dari sananya sudah roboh, inui memilih untuk bersembunyi di ruangan yg knop pintunya masih bagus, berhubung ia juga membawa jepit hitam yg biasanya bisa untuk mengunci pintu, dan mitsuya bersembunyi di ruang buku, sesekali ia membaca sejarah² dari kastil tersebut, pokoknya bawa santai aja.
Di lantai 3 ada draken, takemichi, dan rindou. Draken memilih bersembunyi di dalam selimut yg berada di kamar atas, takemichi yg bersembunyi di sebuah ruangan yg berbercak merah darah yg ada di temboknya dan ada bekas tali tambang yg menggantung di atas, tentu menakutkan, tpi berhubung tidak ada tempat lain, takemichi terpaksa bersembunyi di ruangan tersebut, dan rindou yg bersembunyi di kamar mandi kastil, jangan ingat jaman segitu gk ada kamar mandi, tentu ada dong.
Di lantai 4 ada baji, chifuyu, kazutora, dan izana. Baji bersembunyi di dalam lemari bersama dengan kesayangannya siapa lagi kalau bukan, chifuyu. Izana yg di penjara, serta kazutora yg bersembunyi di tempat pembantaian, ada banyak alat penyiksaan di ruangan tersebut, tapi yg lebih aneh lagi, ada kasur di tempat itu, ada juga hal yg aneh.. Bagaimana menjelaskannya ya? Banyak kaleng em.. Kond*m yg berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Castle //Tokrev (End✓)
FanficCamping bersama pasti menyenangkan, tapi siapa sangka camping yang menyenangkan itu malah jadi menakutkan dan menjadi sebab kematian dua orang diantara mereka? Semua ketakutan itu berawal saat mereka menemukan kastil di dalam hutan.. • • • "Ada yang...