Chapter 13

141 20 0
                                    

Pisau itu mengejar mereka semua, terpaksa mereka harus berpisah kembali.

"Entar kalo dah aman kumpul lagi buat bahas buku ini lagi yaw!" teriak mitsuya, semua pun hanya mengangguk mendengar perkataan mitsuya.

Sedangkan takemichi berucap syukur karena tangannya kagak jadi donat.

(Anjay kek di pilem aslinya entar kalo tangannya jadi donat)

Hampir tidak ada waktu untuk lari, pisau itu mengejar sangat cepat.

Incaran pemilik pisau itu adalah yg membawa buku jurnalnya, yaitu mitsuya "ANJROT KOK NGEJARNYA GW!!" mitsuya panik setengah mampus.

"AHAHAHA SABAR YA KAK ORG SABAR REJEKINYA BANYAK AAA!!!" takemichi kini juga di kejar oleh pisau berkarat itu.

"Teriaknya biasa aja dong cuy, lu teriak kek cewek di godain laki² jamet, sakit telinga gw!" sanzu memukul pantat takemichi.

"Ah! Fuck me daddy!" takemichi kumat. Padahal dari tadi udah ada yg mandang mereka berdua dengan tatapan dingin, siapa lagi kalau bukan doinya ubur² pink.

"Ciee rindou cemburu! Huaaa kuaampret!" kazutora anu nya hampir di tusuk pisau dari depan.

"Ahaha kenapa gk sekalian ketusuk, entar kan bisa jadi sosis bakar" inupi ngomong dengan ekspresi datar + dingin.

"Pi jan bilang lu kesurupan lagi!" baji memegang pundak inupi sambil lari.

"Gk usah pegang gw jamet! iyuuhh gk suka gelayy~" inupi menepis tangan baji yg ada di pundak rampingnya itu, azek pundak ramping.

"Oh gk kesurupan ternyata" chipuy menghela napas.

"Lagian kan pacar lu juga jamet, kok lu suka?!" tanya mikey.

"Ya kan duitnya banyak, lah baji jamet kere awokawok" draken mulai kumat dan menjadi abnormal seperti semua sahabatnya.

"Kami-sama tolong berikan gw ketabahan mengurus org² RSJ ini" kakucho berlari seperti org yg sudah tidak punya semangat hidup lagi.

"Ayo dong cho, jan kek org putus asa, yok move on, bini lu bakal tenang kok, kan dia udah bebas" mitsuya menyuruh kakucho untuk kembali bersemangat seperti dulu, tapi tetep g bisa malah tambah parah kakucho nya.

"LAH, LAH, INI KENAPA?! MAKSUDNYA IZANA MATI?!" semua org yg gk tau kebingungan dan bertanya pada ketiga saksi mata mayat Izana.

"Iy, dia....  Dia udah mati" kakucho menjawab dengan nada yg sangat memilukan.

Mikey kemudian berhenti semua org menatap ke arahnya, kakucho hanya menundukan kapala. Lalu mikey berkata dengan nada yg tegas, hatinya merasa tertekan "Gk! Gk mungkin kakak gw mati! Gk, dia org nya kuat! Gk mungkin dia mati begitu cepet! Lu bohong kan?!Lu ngeprank gw kan?! Gw tau lu ngeprank gw, kakak gw cuma sembunyi kan?!"

"Enggak gw gk bohong...." kakucho membalas perkataan mikey dengan kepala yg tetap masih menunduk.

"Lu bohong.... Bohong kan lu? Jan bohong lu... Entar hidung lu jadi panjang loh" mikey merosot ke lantai, dan menundukan kepalanya, kemudian berkata dengan suara kecil "Bang Izana, lu udah janji bakal liat ponakan kita nanti kalo bang Shin udah punya anak"

"Kok lu ilang cepet banget, padahal kita belum punya ponakan loh" ia kemudian menangis, draken pun mendekat ke arahnya, dan memeluknya.

"Kenchin, kakucho b-bohong kan? Iy kan? Hidungnya jadi panjang kan?"

"Key, udah ya jan nangis terus, yuk entar gw kasih dorayaki ama taiyaki buat elu, udah ya jan nangis" draken menggendong mikey.

"Gk mau kenchin, gw maunya abang gw hiks, gw mau abang gw..."

Horror Castle //Tokrev (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang