E

437 65 15
                                    

"Ini memang terdengar mudah tapi kau harus tau siapa orang yang mengincarnya, jika kau gagal menjaganya maka kau akan lihat bagaimana Jisoo menderita di tangan ku"

"Jangan pernah membawa orang lain dalam urusan kita Jisoo bukan yang layak untuk anda sebutkan tuan mulut mu terlalu kotor untuk mengucapkan nama yang suci itu"

"Dia jaminan terbaik saya yang ada ditangan saya"

"Ck terserah"

"Ingat jennie jika ada satu kesalahan saja maka persiapkan kemungkinan terburuk apa yang akan diterima Jisoo nanti"

"Kau selalu mengancam ku dengan Jisoo di permukaan kau yang dekat dengannya jika kau menyentuhnya untuk mengecewakannya maka aku akan melakukan hal yang paling tidak pernah kau pikirkan untuk menyerang mu!! Jika Jisoo kecewa terhadapmu maka aku yang akan maju menghajar mu apapun resikonya!!!"-Ucap jennie

Setelah mengatakan itu jennie pergi dari ruangan tuan Aezar dengan emosi sakit dan luka yang ia rasakan

~Aku bukan membenci mu cucu ku tapi ini adalah tradisi yang selalu terjadi di keluarga Aezar semoga kau kuat untuk menanggungnya~Batin tuan Aezar

__________

Pukul 00.00 jennie baru saja pulang dengan wajah lelahnya entahlah setiap kali ia bertemu sang kakek dirinya pasti akan merasa terluka itu cukup untuk menguras tenaganya

"Dari mana saja kamu"-Tanya mommy Suzy

"___"

"Pernah kah sekali saja kau berpikir bagiamana perasaan ku sebagai ibu mu yang harus selalu menanggung akibat ulah mu tidak bisa kah kau mengerti jen?"-Lirihnya

"Maaf"

"Sampai kapan"

"Semua akan terhenti pada masanya"

"Istirahatlah sebelum berangkat sekolah besok datang keruang kerja deddy"

Merasa urusannya selesai jennie pun melangkahkan kakinya meninggal sang mommy setiap kali berurusan dengan keluarganya Jennie tidak pernah menatap matanya sebagai rasa menyesal dalam dirinya karena tidak pernah menjadi anak yang baik untuk orang tuanya

Hari semakin larut hingga tak terasa matahari sudah kembali bersinar siap menyapa berbagai makhluk yang ada di bumi

"Jenn bangun udah mau siang"-Ucap Jisoo sambil mengelus kepala jennie lembut

"Em keluar lo"

"Makasih ya Jisoo udah bangunin"-Ucap Jisoo sambil menatap jennie sebal

"Sama - sama"-Balas Jennie sambil beranjak dari kasurnya

"Heh kebalik"

"Diri lo sama gue sama jadi apa salahnya"

"Acieee ngaku juga kalau kita ini satu kesatuan jadi terharu"

"Hmm"-Ucap Jennie sambil masuk kedalam kamar mandi

Sedangkan Jisoo masih tersenyum lebar entahlah mungkin bagi orang itu terdengar lelucon atau apapun tapi baginya jarang sekali Jennie mengakui bahwa mereka kembar

"Dia ga lagi kerasukan kan pas ngomong tadi?"-Monolog Jisoo sambil berjalan keluar kamar jennie

15 menit jennie telah siap dengan seragam sekolahnya lalu turun kebawah bersiap untuk sarapan meskipun hubungan mereka canggung atau kurang baik mereka akan tetap sarapan bersama terlihat Jisoo tengah duduk manis di sebrangnya ada Deddy Min Hoo dan sang istri Mommy Suzy

"Makanlah"

"Hmm"

"Jen setelah ini langsung ke ruangan deddy"

"Hmm"

Setelahnya mereka sibuk dengan makanan mereka tidak butuh waktu lama untuk semuanya berakhir kini jennie tengah di ruangan sang Deddy tentu sang mommy juga ada disana sedangkan Jisoo ia sudah berangkat ke sekolah atas titah sang deddy

"Buka pakaian mu terima hukuman mu"

Ctakkk

Cttakkk

Ctakkk

Entah sudah berapa kali cambukan saling membalas di tubuh jennie kulit mulus itu kini sudah memerah bahkan darah sedikit muncul saking kerasnya cambuk itu sampai pada kulitnya

"Apa tidak bisa kau menjadi anak yang membanggakan seperti jisoo misalnya atau paling tidak seperti rossy sampai kapan kau akan membuatku malu jennie"-Teriak Min Hoo urat urat wajahnya tampak di bagian wajahnya menandakan seberapa marahnya ia

"Dasar tidak berguna sialan"

"Harusnya kau mati saja"

"Jennie dimasa depan kau hanya akan menjadi sampah jika terus seperti ini"

"Aku bersumpah jennie seumur hidup mu hanya akan ada kesialan yang menimpa mu"

"Sekarang keluar dari sini dan cobalah untuk jadi berguna"

Min hoo mendudukkan dirinya di sopa sesekali ia menghela nafas guna mengatur emosinya sambil menatap jennie penuh kebencian

"Keluarlah nak berangkat sekolah sudah hampir siang"-Ucap Suzy bagaimana pun ia seorang ibu jauh di dalam dirinya ia merasa sakit melihat anaknya sendiri diperlakukan seperti itu tapi kesalahan jennie juga membuatnya menjadi seperti tak punya hati

Tanpa sepatah kata jennie meninggalkan tempat itu dengan memasang kembali baju seragamnya setiap jalannya ia meringis perih

07.40 jennie baru saja sampai di sekolah gerbang tentu sudah tertutup rapat jadi ia hanya duduk di atas motornya sambil menunggu seseorang membuka gerbangnya

"Masuk,, Saya tunggu di lapangan!!"-Ucapnya begitu gerbang di buka jennie langsung menyalakan motornya tanpa memperdulikan orang itu

5 menit kemudian dengan santainya Jennie berjalan menuju lapangan

"Telat 40 menit jadi selamat berlari selama 40 kali dan jika masih ada waktu sebelum istirahat kau bisa hormat didepan bendera merah putih"-Ucap ketua osis tegas lalu meninggalkan Jennie

"Sialan irene"

"Gue denger"-Teriak irene membuat jennie bungkam dan memilih untuk menjalankan hukumannya meski ia perusuh ia masih tau ada beberapa hal perlu dilanggar atau tidak

Jennie memulai menjalani hukumannya irene sebenarnya gak tega tapi jennie juga harus paham aturan


















Jangan lupa vote dan komen
Thankyou










Menjaga Jodoh Orang ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang