Kini jennie bolos full tanpa kesekolah ia menghabiskan waktunya dirumah sakit menjaga wanita paruh baya yang sudah ia anggap sebagai ibunya
"Omi mending tidur sini"
"Engga abang, omi mau nunggu mama bangun"
"Gimana kalau kita keluar dulu nyari angin sambil nyari makan mau?"-Tawar jennie
"Nanti mama sendiri"
"Ada bang seul ingat"-Ucapan seulgi
"Yaudah somi mau deh"
"Mau abang gendong atau jalan"
"Gendong kuala"
"Uh manja banget adek abang"
Dengan manja somi langsung mengulurkan tangannya minta di gendong kuala
"Seul jaga ibu ya kita keluar bentar lo mau makan apa nih?"
"Samain aja"
"Oke,, pamit dulu gih sama bang seul"
"Hehe abang ugi omi keluar dulu sebentar ya"-Pamit somi
"Iya hati hati ya"
"Hehe siap dadah abang"
Jennie melangkah keluar dari ruang rawat ibu dara yang masih belum sadarkan diri
"Mau ke taman atau makan dulu?"
"Taman omi pengen main"-Riang somi disambut kekehan dari jennie
Lalu kaki jenjang jennie membelok dipertigaan lorong rumah sakit mengarah pada taman rumah sakit yang cukup ramai anak seusia somi
"Abang hi hii banyak orang"
"Mau turun"
"Engga"
"Terus mainnya"
"Omi pengen terus peluk abang"
"Hahaha yaudah kalau mau turun bilang aja oke"
Jennie akhirnya mengelilingi taman rumah sakit dengan somi di gendongannya
"Abanggg"-Rengek somi
"Kenapa hum?"
"Somi pengen balon kaya gitu"-Tunjuk nya pada salah seorang anak kecil yang tengah memainkan balonnya
"Yaudah kita cari"
Jennie melangkah keluar dari lingkungan rumah sakit untuk mencari penjual balon melangkah lumayan jauh dari RS jennie melihat tukang balon
Jennie menyebrang jalan setelah sampai disana somi kegirangan langsung menunjuk balon yang dia inginkan
Setelah menemukan apa yang diinginkan oleh somi mereka bergegas untuk kembali kerumah sakit tentu dengan makanan yang mereka beli
Saat dipertengahan jalan jennie bertemu dengan leon
"Tuan kita perlu ke markas"
"20 menit saya akan sampai disana"
"Baik!"
Somi kebingungan dengan orang yang berbicara dengan jennie kenapa wajahnya ditutup
"Abang kenapa wajah paman tadi ditutup"
"Mungkin wajahnya kurang tampan"
"Masa kaya gitu"
"Udah gausah dipikirin hum"
"Penasaran pasti wajahnya tampan"
"Engga!! Jelek pasti"
"Tampan"