seminggu sudah berlalu sejak cinta jeongin ditolak.
entahlah, jeongin sendiri tidak yakin. statusnya bersama felix masih tetap sama. hanya bos dan pekerja. jeongin tetap adalah housekeeper felix.
felix masih sering meminta jasanya. ia pergi ke rumah felix setiap hari untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. mereka masih berbicara saat makan malam.
namun jeongin merasa ....berbeda.
jeongin tak tahu apakah hanya dia sendiri yang merasakan ini atau felix benar benar melupakan confessnya seminggu yang lalu.
semuanya berjalan dengan datar seolah hal itu tak pernah terjadi dan itu membuat jeongin merasa kesal. seolah felix tak memikirkan perasaannya sama sekali.
bahkan jika cintanya ditolak pun terdengar lebih baik daripada ditinggal dalam status tidak jelas seperti ini.
"BERSULANGGG"
"iyeeey akhirnya, setelah sekian lama ayen bisa gabung juga di pesta weekend kita" seru jisung senang dan merayakannya dengan menegak segelas sake.
"iyalahh namanya udah punya kerjaan. orang sibuk. seneng gak dapet sugar daddy? gue aja pacar belom ada. kasian banget gue..." ujar hyunjin yang sudah setengah mabuk dengan kaleng birnya.
jeongin mendengus, "udah gue bilang dia bukan sugar daddy"
"ehhhh terus kencan kemarin itu apa?? lu juga gak pernah cerita tentang 'sugar daddy' ini ya mana kita tahu"
jisung protes menarik narik lengan jeongin seolah ngajak menggosip tentang bosnya itu.
jeongin meminum birnya sendiri untuk kabur dari pertanyaan jisung. hari ini untuk pertama kalinya dia bolos kerja.
jeongin cukup jenuh setiap harinya tidak ada kejelasan jadi dia ingin sejenak beristirahat dan melupakan felix.
pesta weekend bersama roommate apartemennya adalah pilihan terbaik karena biasanya hyunjin dan jisung juga akan mabuk.
akhirnya mereka bertiga bisa menceritakan masalah masing masing tanpa perlu memikirkan yang lain.
"oh iyaaa, kating di band gue ada yang tertarik sama elu, yen" ujar jisung tiba tiba sambil memainkan gelasnya. pipi jisung sudah memerah karena mabuk.
"ueeehhhh ada yang mau sama ayen? gilak, lucky banget lu" kekeh hyunjin mengangkat kepalanya yang terasa pusing.
"lu mau kenalan gak sama orangnya? lumayan loh, jago nge rap sama bikin lagu." jeongin diam saja tak terlihat tertarik.
"mau gak yen? atau lu udah punya orang yang lo sukain?" tanya hyunjin seolah menyadari jeongin tengah memikirkan sesuatu—tidak, lebih tepatnya seseorang.
jeongin menghela napas berat. sial sekali, jeongin berencana untuk melupakan felix sejenak tapi apa yang sekarang dia lakukan?
justru ia semakin memikirkan pemuda manis dengan bayinya yang satu itu.
suka? apakah ada seseorang yang jeongin suka?
seseorang yang ingin jeongin lindungi sepenuh hati.
seseorang yang ingin jeongin peluk tiap kali dia terlihat lelah.
seseorang yang membuat jeongin ingin berkorban dan melakukan hal untuknya.
"maaf, gue harus pergi. ada urusan." kata jeongin cepat mengambil hoodie seadanya.
"ehhhh lu mau kemana malem minggu gini?" tanya jisung kesal.
"ehm, nemuin pacar!" ujar jeongin cepat memakai sepatu dan meninggalkan apartemen.
"uhuk—uekk... LU BILANG APA?!?!?!!" sayangnya, sekeras apapun hyunjin berteriak jeongin tidak akan kembali. sia sia sudah dia tersedak bir saking kagetnya.
hyunjin dan jisung kemudian saling berpandangan tak percaya. mana mungkin teman mereka yang mahasiswa tenang seperti itu sudah punya pacar.
jadi, ada berapa banyak hal yang jeongin sembunyikan selama ini?
sesampainya jeongin di apartemen yang familiar, jeongin menekan belnya. ia menunggu dengan tidak sabaran namun dia sama sekali tak menduga siapa yang membukakan pintu untuknya.
"iya, cari siapa?" tanya orang itu.
dia tidak tersenyum. untung saja diselamatkan dengan wajah tegas yang tampan seolah dia adalah patung di museum.
tingginya sedikit di atas jeongin dan terlihat tidak ramah sama sekali.
"siapa kamu?" tanya jeongin mengerutkan alisnya tak suka.
"harusnya aku yang tanya. kamu siapa?"
"yang jeongin . housekeeper felix dan aku butuh bertemu dengannya" jeongin menjawab cepat dan berusaha masuk ke dalam apartemen namun lelaki itu segera menghalangi jalan jeongin .
dia menatap jeongin tajam, "maaf, tapi felix sedang dalam kondisi tidak baik saat ini. kau bisa—"
"kalau begitu sudah tugasku untuk merawat felix sebagai housekeepernya. minggir." jeongin menggeserkan lelaki itu begitu saja dan memaksa masuk.
"felix kena mental." ucapan lelaki itu membuat langkah jeongin terhenti.
© ECLAIR, 010222
sek bentar, el mau bilang sesuatu dulu deh :3
el mau jadi translator. (yeee tepuk tangan penonton)
jadi, vote kemaren itu buat nentuin book mana yg mau el translate duluan.
semuanya bakal di publish tapi satu satu dulu yaa^^
el mau mulai nerjemahin abis HONEY tamat (kurang dua chapter lagi)
waktunya say goodbye sama anak anak kampung kitaaa TT

KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 恋 ❫ ECLAIR • jeonglix ✔
Фанфик🎠 ꒰ jeongin x felix ꒱ ━━━ ❝ tahan je! dia udah punya anak! ❞ ❝ je, mau ikutan mandi bareng? ❞ ••• [ desc.] jeongin mahasiswa pemburu kerja sampingan. ia diterima menjadi house keeper oleh seorang pria single beranak satu yang sialnya sangat seksi d...